Haloo, ya ampun udah masuk bulan Agustus aja kita. 4 bulan lagi kita bakal ganti tahun lagi. Di postingan pertamaku buat bulan Agustus aku memutuskan buat ngereview salah satu eyeshadow yang udah aku punya cukup lama tapi as always, baru aku tulis reviewnya sekarang heheh. Aku tuh termasuk yang jarang beli-beli eyeshadow karena as beautiful as they look, aku nggak yakin bisa ngehabisin satu palet eyeshadow sendirian. Mereka nggak kayak foundation atau lippies. Eyeshadow itu produk make-up paling susah dihabisin menurutku. Makanya aku jarang coba-coba eyeshadow. Selama aku udah punya warna yang memang aku butuhkan biasanya aku nggak akan beli baru, atau kalau mau beli baru harus punya color palette yang cukup beda dari palet yang aku udah punya.
ESQA ini termasuk brand yang dari awal aku udah suka sama aesthetic brandnya. Mungkin kalau dibandingin sama brand luar, di mataku ESQA ini kayak brand Charlotte Tillbury, karena mereka sama-sama punya produk yang banyak pakai packaging gold atau bronze gitu. Pokoknya apik banget lah, ngasih kesan mahal. Aku beli Bronze Goddess Eyeshadow Palette karena kepikiran banget sama shade warna hitamnya. Dari semua palet yang aku punya, aku belum ketemu shade hitam, makanya pas lihat Bronze Goddess langsung mikir banget. Tapi masa iya sih cuma demi ngejar satu shade aja? Soalnya harga eyeshadow palette ini buatku nggak murah, yaitu Rp245.000 untuk palet dengan 9 shade.
Di dalam eyeshadow ini ada beberapa formula sekaligus; matte, satin, dan pressed pearl. Ini pertama kalinya aku dengar istilah pressed pearl sih, biasanya tuh shimmer. Nggak tahu juga apa bedanya pressed pearl sama shimmer biasa. Tapi yang aku rasain sih pas diswatch dia lumayan keras gitu, nggak kayak formula satin yang lumayan empuk. Dari semuanya, si pressed pearl ini yang shinenya paling ketara sih. Oh iya, untuk eyeshadow Bronze Goddess ini nggak ada nama-nama shadenya, di bagian depan nggak tertulis apa-apa, dan di bagian belakang packagingnya cuma tertulis formula shadenya.
ESQA ini punya 3 eyeshadow di series Goddess Eyeshadow Palette: Peach, Pink, dan Bronze. Kebetulan di sini aku punya yang Bronze karena seperti yang aku ceritain di awal, aku ngincer warna hitamnya. Dan as expected, dia benar-benar bisa bikin warna gelap yang aku cari-cari buat outer v mataku. Warna hitamnya sebenarnya bisa lebih intens lagi, tapi kalau pakainya tipis-tipis dulu dia akan bisa bantu gelapin warna coklat yang udah ada. That being said, warna-warna di eyeshadow palette ini buildable dan mereka juga gampang banget diblend. Falloutnya nggak ada, nggak patchy juga. Satu yang aku kurang suka sih untuk formula satin dan pressed pearl ini somehow susah buat dipick up pakai brush. Enakan kalau pakai jari aja terus langsung diapply ke kelopak. Warnanya lebih intens dan langsung keluar juga daripada pakai brush karena lebih lama.
Overall, is it worth the money? Well, not sure myself karena aku jarang explore eyeshadow lokal. Jadi nggak hapal apa ada di luar sana produk yang harganya lebih murah dengan kualitas setara ESQA. Tapi kalau kalian suka dengan color palette neutral, bronzy, dan warm tone di Bronze Goddess Palette dan nggak butuh warna-warna lainnya, silahkan coba aja karena secara formula menurutku dia bagus.
eyeshadow palette lokal pertama ku hihihi, dan ga nyesel belinya :D
ReplyDeleteDari luar udah cakep, dalemnya pun juga cakep yaa xD
Delete