Buat teman-teman yang udah lama ngikutin aku di social media pasti udah hapal kalau aku termasuk orang yang paling males buat maskeran because I made that pretty clear. Bahkan buat pakai sheet mask yang tinggal templok ke muka dan ditunggu tanpa harus dibilas aja aku malas, apalagi masker wash off yang harus dibilas. Dulu sih aku masih punya desire buat explore sheet mask dan masker, kayak ada rasa penasaran dan puas aja gitu kalau punya sheet mask banyak dan bisa coba dari berbagai macam brand. Sampai akhirnya aku ada di titik di mana aku sadar, sampah yang dihasilkan dari sheet mask itu buanyak banget. Bukan cuma bungkusnya, tapi lembaran sheet masknya itu sendiri juga kan jadi sampah. Sejak itu aku jadi mulai membatasi pakai sheet mask dan beralih ke wash off mask. Tapi ya itu balik lagi, aku tuh mageran banget wkwkwk.
Nah sejak aku mulai tekun jadi beauty reviewer, tentunya aku sering dihadapkan sama berbagai macam produk, termasuk masker. Ada yang udah tinggal oles, ada yang harus diracik dulu, ada yang bentuknya peel off, wash off, macam-macam lah pokoknya. Dan sejujurnya meskipun rasa malas itu masih ada, tapi rasa keingintahuanku belum benar-benar hilang. Malah aku mikirnya, siapa tahu bakal nemu masker yang bahkan untuk aku yang mageran sekalipun, kalau pakai masker ini nggak akan mager karena saking bagus dan sukanya sama masker itu.
BACA JUGA: Pore Hero Matcha Clay Mask Review
Beberapa waktu lalu aku dihubungi sama Lovely Kefir dan ditawarin buat nyobain masker-masker mereka. Sebelumnya aku memang belum pernah coba masker kefir, tapi aku udah sering lihat produknya seliweran baik di Instagram ataupun Youtube karena udah sering direview sama orang-orang terutama brand Lovely Kefir ini. For the sake of nambah pengalaman, dan karena memang penasaran juga kayak gimana sih rasanya maskeran pakai masker kefir, aku iyakan deh tawarannya.
Sebelum kita masuk lebih jauh ke review produknya, aku mau kasih sedikit penjelasan yang aku dapat dari Lovely Kefir tentang masker-masker mereka. Buat yang belum tahu, masker kefir itu adalah masker yang menggunakan fermentasi dari susu kambing. Kebayang dong ya baunya kayak apa wkwk. Pada dasarnya sama aja kayak maskeran pakai yoghurt, tapi katanya fermentasi susu kambing ini punya kandungan lemak yang lebih banyak, serta protein dan probiotik. Produk masker kefir dari Lovely Kefir juga diklaim dapat menghambat kerja enzim pada proses pembentukan pigmen kulit (melanin) dan efektif untuk mengatasi kerusakan akibat adanya senyawa radikal bebas.
Well, kalau dilihat dari klaimnya sebetulnya agak menyeramkan sih. Kalau yang dimaksud pembentukan melanin adalah noda-noda gelap pada kulit akibat bekas jerawat atau efek sinar UV dari matahari, okelah. Tapi seram juga kalau yang dimaksud kayak bleaching kulit gitu walaupun aku yakin kalau cuma sekedar masker aja nggak mungkin sanggup sampai segitunya sih efeknya.
BACA JUGA: Beau Kirana Mud Mask Review
INFO PRODUK
- Nama brand: Lovely Kefir Nature
- Nama produk: Lovely Kefir Masker Kefir
- Jenis produk: Masker
- Ukuran: 3 gr
- PAO: 30 bulan (3 bulan setelah dibuka dengan penyimpanan di kulkas)
- Harga: Rp 85.000/5 sachet
- Tempat beli: Shopee Official Lovely Kefir Nature
- BPOM: NA18190205617
Di sini aku dikasih semua varian masker kefir dari Lovely Kefir. Mereka punya 12 varian: Original, Greentea, Spirulina, Bengkoang, Kunyit, Kopi, Coklat, Strawberry, Kulit Manggis, Aloe Vera, Charcoal/Black, Buah Naga. Di luar ke-12 varian tersebut mereka juga akan mengeluarkan varian baru yaitu mugwort, yang memang akhir-akhir ini lagi naik banget ya kandungan mugwort tuh. Setiap maskernya punya tekstur dan warna yang berbeda. Untuk wanginya sendiri pada dasarnya hampir sama, cuma ada sedikit perbedaan di beberapa varian, tapi menurutku nggak terlalu signifikan karena lebih dominan wangi amis susu yang lebih tercium. Aku sendiri nggak terlalu suka bau susu yang difermentasi seperti ini, tapi memang very much expected ya namanya juga masker kefir heheh. Sebetulnya ini masalah preference aja sih. Aku sempat mengira dengan banyaknya varian ini mungkin bakal 50:50 wangi yang tercium, tapi nggak juga ternyata.
Maskernya termasuk yang high maintenance masalah penyimpanan, karena ini menggunakan susu, bahan yang gampang banget rusak kalau terpapar udara, jadinya kalau udah dibuka dia harus cepat-cepat dihabiskan dan penyimpanannya pun harus di kulkas dan sebisa mungkin jangan terkena kontak dengan udara terlalu lama. Kalau nggak nanti tekstur dan bau dari maskernya bisa berubah jadi lebih tengik lagi.
BACA JUGA: Maska Technicolor Multimask Review
Setelah nyobain ke-12 varian masker dari Lovely Kefir ini (dengan susah payah, haha. Karena cuma dikasih waktu sebentar buat nyobain ðŸ˜) aku menjatuhkan varian favoritku pada si Kopi/Coffee. Soalnya dia wanginya yang paling enak dibanding yang lain, wangi kopinya lumayan ketara jadi nggak amis-amis banget kayak varian lainnya. Teksturnya juga paling enak buat diratain, dan varian Kopi ini ada butiran scrubnya jadi bisa sekalian buat exfoliate kulit. Masker ini semuanya termasuk yang susah dibersihkan. Mereka meninggalkan residu rasa lengket yang benar-benar pliket, jadinya kalau cuma dibilas dengan air aja nggak akan cukup. Ini aku pelajari waktu pertama kali nyobain dan kalau biasanya aku maskeran setelah cuci muka, kalau pakai masker kefir ini aku harus lakuin sebelum cuci muka. Karena untuk ngebersihinnya, harus dibilas pakai sabun.
Bisa kalian lihat di foto before-after pemakaian masker, sebetulnya nggak terlihat ada perubahan yang signifikan. Ya mau gimana lagi ya, waktu yang diberikan buat nyobain juga terbatas sih, sementara masker menurutku produk yang paling lama menunjukkan efeknya karena dia sifatnya wash off.
Saranku untuk Lovely Kefir ke depannya mungkin untuk kemasannya diperbagus lagi. Maksudku adalah, sebaiknya ditulis sekalian di bungkusnya info-info terkait produknya seperti: ingredients list dan klaim karena dua hal itu penting banget menurutku. Aku kan harus tahu ingredientsnya buat wanti-wanti siapa tahu bakal ada ketidakcocokan pas nyobain, jadinya aku bisa siap-siap dengan produk yang bisa bantu nyembuhin breakoutnya (kalau memang nggak cocok). Tulisan yang tercetak di bungkus tiap variannya juga sama, cuma instruksi yang berulang aja dan nggak ada perbedaan. Jadinya seolah-olah varian-varian yang ada tuh jadi cuma hiasan aja.
harganya cukup affordable juga ya
ReplyDeleteWah kefir mulai hits lagi yah hehehe. Packagingnya kaya kemasan bubur bayi sachet hehe.
ReplyDelete