As someone who has acne prone skin, I struggle with not just one, but two problems all at once. The first one is obviously the acne itself, and the second one is the aftermath; the hyperpigmentation. As I am someone of a darker skin tone, once my acne is gone, it tends to leave PIH aka dark spots on my face. Surely these things are not impossible to get rid of, and it doesn't always take a fortune too. The one product I recommend the most when dealing with hyperpigmentation is sunscreen. Since hyperpigmentation is caused mostly because of exposure to UV light from the sun, so protecting our skin from it will do the trick. But of course, each skin has its own timeline when it comes to progress. There are just cases where one dark spot is harder to get rid of than the others. This is where a brightening serum comes into play.
For my entire career of beauty reviewing, I've tried gazillions (okay it's probably not that many haha) of brightening serum. Yes, getting rid of the acne itself is hard already, but the leftover of it, the spots, is even harder to tackle. That's why aside from diligently applying my sunscreen on a daily basis, I also look for a brightening serum to help boost the progress faster. And that's what we'll be talking today. I got this Axis-y Dark Spot Correcting Glow Serum a couple weeks ago, along with its mugwort mask and sunscreen. Axis-y as a brand has been known quite well here in Indonesia, so when I was presented with the chance to finally lay my hands on them, of course I snatched it right away.
BACA JUGA: Elsheskin Radiant Skin Serum Review
PRODUCT INFO
- Brand: Axis-y
- Product name: Dark Spot Correcting Glow Serum
- Product type: Serum
- Size: 50 mL / 1.69 fl oz
- PAO: -
- Price: $22.00
- Where to buy: Axis-y Official Website
- BPOM: -
As always before I share my experience of using this product, let's talk first about its claims and ingredients. This serum is a niacinamide-based serum that claims to help correct dark spots and improves uneven skin tone. With the help of plant-derived Squalane, this serum retains moisture to keep our skin glowing and healthy. It also reduces pigmentation concerns including dark spots and uneven skin tone, smoothes and brightens skin, while deeply moisturizes our skin. Some of the notable ingredients in this serum are: niacinamide, squalane, papaya, sea buckthorn, oryza sativa rice bran, allantoin, and calendula. It's also vegan, cruelty free, formulated with paraben, mineral oil, artificial fragrances, or artificial colors.
Ingredients: Water, Glycerin, Niacinamide, Sodium Hyaluronate, Propanediol, Erythritol, Butylene Glycol, Squalane, Oryza Sativa (Rice) Bran Extract, Calendula Officinalis Flower Extract, Carica Papaya (Papaya) Fruit Extract, Hippophae Rhamnoides Fruit Extract, Malpighia Emarginata(Acerola)Fruit Extract, Polyglyceryl-10 Laurate, Chlorphenesin, Arginine, Ethylhexylglycerin, Carbomer, Glutathione, 1,2-Hexanediol, Hydroxypropyl Cyclodextrin, Disodium EDTA, Hydroxyethylcellulose, Allantoin, Rosmarinus Officinalis (Rosemary) Leaf Oil
BACA JUGA: 2SOL Facial Recovery Booster Review
I've been using this product for almost two months now, and I can see that it does help a lot with fading my hyperpigmentation especially my dark spots caused by acne and my skin texture has gotten better too. I learned a long time ago that my skin texture gets less bumpy if my skin gets enough hydration and like I said in the beginning, this serum gives really great level of moisture. I can see the hype of this product and I've proven it myself that this does work to help tackle my dark spots.
Dari pertama aku kenal sama klinik kecantikan Erha, sampai detik ini aku belum pernah cobain service mereka, terutama dalam hal perawatan muka. Padahal kalau ditanya mau ya mau heheh. Ya maklum lah, memang buatku, Erha itu masih di luar budget aja. Makanya aku lebih banyak coba-coba produk otc karena mereka lebih affordable. Erha sendiri juga sebetulnya mengeluarkan produk otc alias produk yang bisa dibeli tanpa resep dokter, jadi nggak perlu konsul dulu ke dokter mereka walaupun tentunya konsul lebih direkomendasikan, apalagi buat kita-kita yang masih buta tentang skincare. Meski begitu ya tetap aja aku belum pernah menginjakkan ke gerai Erha buat lihat-lihat ada produk otc apa aja di konter mereka. Keburu insecure aja dompet wkwkwk.
Tapi menjadi beauty reviewer ada perksnya tersendiri. Salah satunya adalah mendapatkan tawaran kerjasam untuk mencoba produk-produk untuk kemudian direview. Selama malang melintang 3 tahun jadi beauty reviewer, aku bersyukur banyak brand yang mau menawarkan kerjasama dengan Beauty With Dummy, termasuk Erha. Ini kayaknya udah kedua kalinya kami kerjasama, tapi baru kali ini aku tahu kalau ternyata Erha punya produk bodycare. Sebelumnya aku tahu mereka mengeluarkan produk skincare (pastinya ya), dan beberapa waktu lalu baru tahu juga kalau ada produk haircare. Nah kali ini baru ngeh ternyata Erha udah merambah ke bodycare juga. Berarti memang lengkap banget ya Erha ini.
Waktu ditawarin untuk nyobain produk bodycare dari Erha ini marketingnya bilang kalau ini bakal cocok untuk kulit badanku yang kering. Aku memang suka mengeluhkan di social media kalau kulit badanku tuh bertolak belakang dengan kulit muka. Mukaku memang berminyak banget, tapi badanku super duper kering. Aku udah sering nyobain body lotion dari merk-merk yang banyak dipakai sama orang lain, yang hypenya tinggi, tapi ternyata hasilnya biasa aja di kulitku, ujung-ujungnya kulitku tetap terasa kering. Waktu marketingnya bilang gitu aku jadi hopeful dong.
Body moisturizer aka body lotion ini mengandung bahan utama seperti ceramide complex, centella asiatica extract, vitamin E, dan kandungan anti inflammatory. Ukurannya sendiri sepertinya ada beberapa varian, kebetulan yang aku punya di sini yang ukuran 30g. Cukup mini sih kalau dipikir-pikir karena ini kan body lotion ya hahah. Tapi justru handy juga karena menghindari produk expired dan nggak sempat dihabiskan. Produk ini diperuntukkan untuk kita yang kulitnya kering dan juga sensitif. Dia mengandung silikon, jadinya pas diratakan ke kulit akan terasa oklusif.
Tekstur body lotion ini sesuai sama apa yang harapkan sih. Oklusif, tapi nggak terasa berat ataupun lengket di kulit. Menyerapnya juga cepat banget lho, and I mean it karena nggak lama setelah aku pakai, aku coba cuci tangan dan dia nggak meleleh terus jadi licin nggak jelas gitu. Tahu kan, biasanya beberapa body lotion bikin licin kalau baru diaplikasikan ke kulit terus kita kena air, tapi Erha ini nggak gitu. Rasanya benar-benar bikin kulitku yang kering kayak Gurun Sahara jadi adem lagi, seolah-olah ditumbuhi tanaman hijau dan muncul oase.
Cuma ternyata untuk bagian kulitku yang udah sampai ngelupas sih dia masih belum sanggup melembabkan kalau cuma satu layer aja jadi harus dilayer beberapa kali, itupun tetap terasa kasar tapi ngelupasnya ketutup. Aku memang punya beberapa bagian badan yang kondisinya agak emergency, yaitu bagian sikut dan mata kaki yang teksturnya sampai kasar dan menebal saking keringnya. Tapi overall produk ini efeknya termasuk yang oke banget, dan aku mungkin akan beli dia lagi if I had the chance.
Buat teman-teman yang udah lama ngikutin aku di social media pasti udah hapal kalau aku termasuk orang yang paling males buat maskeran because I made that pretty clear. Bahkan buat pakai sheet mask yang tinggal templok ke muka dan ditunggu tanpa harus dibilas aja aku malas, apalagi masker wash off yang harus dibilas. Dulu sih aku masih punya desire buat explore sheet mask dan masker, kayak ada rasa penasaran dan puas aja gitu kalau punya sheet mask banyak dan bisa coba dari berbagai macam brand. Sampai akhirnya aku ada di titik di mana aku sadar, sampah yang dihasilkan dari sheet mask itu buanyak banget. Bukan cuma bungkusnya, tapi lembaran sheet masknya itu sendiri juga kan jadi sampah. Sejak itu aku jadi mulai membatasi pakai sheet mask dan beralih ke wash off mask. Tapi ya itu balik lagi, aku tuh mageran banget wkwkwk.
Nah sejak aku mulai tekun jadi beauty reviewer, tentunya aku sering dihadapkan sama berbagai macam produk, termasuk masker. Ada yang udah tinggal oles, ada yang harus diracik dulu, ada yang bentuknya peel off, wash off, macam-macam lah pokoknya. Dan sejujurnya meskipun rasa malas itu masih ada, tapi rasa keingintahuanku belum benar-benar hilang. Malah aku mikirnya, siapa tahu bakal nemu masker yang bahkan untuk aku yang mageran sekalipun, kalau pakai masker ini nggak akan mager karena saking bagus dan sukanya sama masker itu.
BACA JUGA: Pore Hero Matcha Clay Mask Review
Beberapa waktu lalu aku dihubungi sama Lovely Kefir dan ditawarin buat nyobain masker-masker mereka. Sebelumnya aku memang belum pernah coba masker kefir, tapi aku udah sering lihat produknya seliweran baik di Instagram ataupun Youtube karena udah sering direview sama orang-orang terutama brand Lovely Kefir ini. For the sake of nambah pengalaman, dan karena memang penasaran juga kayak gimana sih rasanya maskeran pakai masker kefir, aku iyakan deh tawarannya.
Sebelum kita masuk lebih jauh ke review produknya, aku mau kasih sedikit penjelasan yang aku dapat dari Lovely Kefir tentang masker-masker mereka. Buat yang belum tahu, masker kefir itu adalah masker yang menggunakan fermentasi dari susu kambing. Kebayang dong ya baunya kayak apa wkwk. Pada dasarnya sama aja kayak maskeran pakai yoghurt, tapi katanya fermentasi susu kambing ini punya kandungan lemak yang lebih banyak, serta protein dan probiotik. Produk masker kefir dari Lovely Kefir juga diklaim dapat menghambat kerja enzim pada proses pembentukan pigmen kulit (melanin) dan efektif untuk mengatasi kerusakan akibat adanya senyawa radikal bebas.
Well, kalau dilihat dari klaimnya sebetulnya agak menyeramkan sih. Kalau yang dimaksud pembentukan melanin adalah noda-noda gelap pada kulit akibat bekas jerawat atau efek sinar UV dari matahari, okelah. Tapi seram juga kalau yang dimaksud kayak bleaching kulit gitu walaupun aku yakin kalau cuma sekedar masker aja nggak mungkin sanggup sampai segitunya sih efeknya.
BACA JUGA: Beau Kirana Mud Mask Review
INFO PRODUK
- Nama brand: Lovely Kefir Nature
- Nama produk: Lovely Kefir Masker Kefir
- Jenis produk: Masker
- Ukuran: 3 gr
- PAO: 30 bulan (3 bulan setelah dibuka dengan penyimpanan di kulkas)
- Harga: Rp 85.000/5 sachet
- Tempat beli: Shopee Official Lovely Kefir Nature
- BPOM: NA18190205617
Di sini aku dikasih semua varian masker kefir dari Lovely Kefir. Mereka punya 12 varian: Original, Greentea, Spirulina, Bengkoang, Kunyit, Kopi, Coklat, Strawberry, Kulit Manggis, Aloe Vera, Charcoal/Black, Buah Naga. Di luar ke-12 varian tersebut mereka juga akan mengeluarkan varian baru yaitu mugwort, yang memang akhir-akhir ini lagi naik banget ya kandungan mugwort tuh. Setiap maskernya punya tekstur dan warna yang berbeda. Untuk wanginya sendiri pada dasarnya hampir sama, cuma ada sedikit perbedaan di beberapa varian, tapi menurutku nggak terlalu signifikan karena lebih dominan wangi amis susu yang lebih tercium. Aku sendiri nggak terlalu suka bau susu yang difermentasi seperti ini, tapi memang very much expected ya namanya juga masker kefir heheh. Sebetulnya ini masalah preference aja sih. Aku sempat mengira dengan banyaknya varian ini mungkin bakal 50:50 wangi yang tercium, tapi nggak juga ternyata.
Maskernya termasuk yang high maintenance masalah penyimpanan, karena ini menggunakan susu, bahan yang gampang banget rusak kalau terpapar udara, jadinya kalau udah dibuka dia harus cepat-cepat dihabiskan dan penyimpanannya pun harus di kulkas dan sebisa mungkin jangan terkena kontak dengan udara terlalu lama. Kalau nggak nanti tekstur dan bau dari maskernya bisa berubah jadi lebih tengik lagi.
BACA JUGA: Maska Technicolor Multimask Review
Setelah nyobain ke-12 varian masker dari Lovely Kefir ini (dengan susah payah, haha. Karena cuma dikasih waktu sebentar buat nyobain ðŸ˜) aku menjatuhkan varian favoritku pada si Kopi/Coffee. Soalnya dia wanginya yang paling enak dibanding yang lain, wangi kopinya lumayan ketara jadi nggak amis-amis banget kayak varian lainnya. Teksturnya juga paling enak buat diratain, dan varian Kopi ini ada butiran scrubnya jadi bisa sekalian buat exfoliate kulit. Masker ini semuanya termasuk yang susah dibersihkan. Mereka meninggalkan residu rasa lengket yang benar-benar pliket, jadinya kalau cuma dibilas dengan air aja nggak akan cukup. Ini aku pelajari waktu pertama kali nyobain dan kalau biasanya aku maskeran setelah cuci muka, kalau pakai masker kefir ini aku harus lakuin sebelum cuci muka. Karena untuk ngebersihinnya, harus dibilas pakai sabun.
Bisa kalian lihat di foto before-after pemakaian masker, sebetulnya nggak terlihat ada perubahan yang signifikan. Ya mau gimana lagi ya, waktu yang diberikan buat nyobain juga terbatas sih, sementara masker menurutku produk yang paling lama menunjukkan efeknya karena dia sifatnya wash off.
Saranku untuk Lovely Kefir ke depannya mungkin untuk kemasannya diperbagus lagi. Maksudku adalah, sebaiknya ditulis sekalian di bungkusnya info-info terkait produknya seperti: ingredients list dan klaim karena dua hal itu penting banget menurutku. Aku kan harus tahu ingredientsnya buat wanti-wanti siapa tahu bakal ada ketidakcocokan pas nyobain, jadinya aku bisa siap-siap dengan produk yang bisa bantu nyembuhin breakoutnya (kalau memang nggak cocok). Tulisan yang tercetak di bungkus tiap variannya juga sama, cuma instruksi yang berulang aja dan nggak ada perbedaan. Jadinya seolah-olah varian-varian yang ada tuh jadi cuma hiasan aja.
Hai semuanyaa, selamat hari Minggu! Lagi pengen cuap cuap nih jadi mungkin postingannya bakal agak rame heheh. Mungkin ada yang notice (atau nggak? WKWKWK) kalau beberapa waktu belakangan ini aku lagi nggak konsisten sama template blog. Aduh, emang lagi dibikin pusing aku tuh sama template blog karena penyesuaiannya susah banget. Aku udah sempat cerita kan kalau aku beli template baru (yang sekarang ini kalian lihat), nah ternyata habis ganti template ini stats blog jadi turun jauh, adsense juga jadi ngambek banget :") Makanya aku dilema mau tetap pakai template baru apa nggak. Tapi aku udah kepalang bosen sama yang lama, dan template baru ini bagus banget, dan mahal pula masa iya nggak aku pakai kan??? Jadi yaudah aku rela deh stats ambruk dulu yang penting aku jadi semangat ngeblog karena tampilan blog aku sekarang rapi banget xD
Okay balik ke topik postingan hari ini, udah kelihatan lah ya aku mau ngepost apa heheh. Produk yang mau direview hari ini adalah ARRA Beauty B--lush On. Sebelumnya aku udah pernah review lip matte mereka. Kedua produk ini juga udah aku share reviewnya di Twitter. Tapi tentunya nggak afdol buat Dyn kalau belum ngereview di blog, ya nggak. Produk ini juga pemberian dari ARRA, barengan sama si ARRA lip matte. Yuk yang udah penasaran mau tahu reviewnya lanjut baca aja!
Swatch ARRA Blush Shade Dayak |
INFO PRODUK
- Nama brand: ARRA Beauty
- Nama produk: Kiss My Blush (Dayak)
- Jenis produk: Blush
- Ukuran: 3 gr
- PAO: 12 bulan
- Harga: Rp 120.000
- Tempat beli: Shopee Official ARRA Beauty
- BPOM: NA18201201559
As always aku bakal bahas dari bagian luarnya dulu yaitu packagingnya. Sebenarnya sebelum ditawarin buat coba produk dari ARRA ini, aku belum sempat ngelirik atau ngecek packaging ARRA tuh gimana sih, mereka ngasih vibe seperti apa sih. Nah pas produknya datang, aku kaget ternyata kemasannya kecil juga haha. Tapi aku nggak asing sama bentuknya, karena packaging blush ini mirip sama face productnya ESQA yang pakai jenis container sama cuma beda warna dan beda bahan yang dipakai juga. ARRA Kiss My Blush dibalut dengan dominasi warna hitam dengan tulisan merk di bagian depan dan informasi produk seperti berat dan PAO di bagian belakangnya. Blushnya udah dilengkapi dengan cermin, jadi siap dipakai on the go.
Series ARRA Kiss My Blush punya 3 shades: Dayak, Sasak, dan Asmat. Punyaku ini yang Dayak punya warna seperti salmon. Jadi campuran antara pink dengan warna peach. Aku sendiri memang suka sama warna-warna blush yang lebih ke arah orange atau nude. Dulu pernah pakai yang dominan pink tapi aku kurang suka kelihatannya di kulitku. Makanya rata-rata blushku sekarang warnanya senada, ada di circle yang warm tone gitu. Dari tiga shade yang ada, Dayak ini yang paling sesuai sama preference aku makanya aku pilih dia.
Blush ini punya finish yang matte, jadi bukan tipe yang shimmery alias ngasih shine di muka. Teksturnya juga halus banget, dan pigmentasinya nggak langsung yang ngejreng medok di muka. Bisa dibuild up pelan-pelan jadi blushnya termasuk yang beginner friendly. Sedikit cerita, dulu aku tuh nggak suka banget pakai blush. Aku sempat trauma pakai blush yang warnanya nggak accentuate my skin color, jadinya malah kelihatan maksa dan aneh banget. Tapi lama kelamaan aku belajar soal warna, soal formula, dan akhirnya mulai paham blush seperti apa yang pas di aku. Shade Dayak ini cantik banget warnanya di kulitku, bikin kelihatan a little bit flushed kayak kena sinar matahari gitu tapi masih kelihatan subtle. Menurutku blush ini recommended banget buat dicobain dan aku berharap semoga ke depannya ARRA bakal nambah shade lagi hihi.
Nggak kerasa tahun ini aku bakal menginjak umur seperempat abad :") Rasanya kayak baru kemarin aku masuk perguruan tinggi, pertama kalinya merantau dan tinggal selama 6 tahun di sana sendirian, eh sekarang udah umur segini aja. Kalau ngomongin umur, satu yang jadi concernku adalah tentunya kondisi kulit. Mulai dari tanda-tanda penuaan, sampai berubahnya tipe kulit. Selama ini tipe kulitku tuh berminyak, tapi aku sering dengar testimoni dari teman-teman yang lebih berumur, kalau di umur tertentu, tipe kulit bisa berubah. Banyak pengalaman teman-temanku yang awalnya juga punya kulit berminyak, tapi lama kelamaan seiring berjalannya waktu kulit jadi kering. Inilah yang aku lagi antisipasi. Tentunya nggak akan bisa dicegah ya hal seperti itu, karena memang tubuh ini kan benda hidup, ada umurnya sendiri dan udah proses alam menjadi tua tuh. But if I could, I want to age gracefully. Makanya kenapa salah satu produk penting dalam skincare routine aku adalah produk anti aging.
Ngomongin anti aging, nggak bakal lepas dari ingredients yang namanya retinol. Buat yang belum tahu, retinol adalah vitamin A yang punya fungsi mempercepat cells turnover atau regenerasi sel, sehingga kulit kita bisa tetap kelihatan awet muda. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen pada kulit itu semakin turun. Kolagen ini yang bikin kulit tetap kelihatan sehat dan elastis. Nah retinol ini bakal membantu produksi kolagen yang mulai menurun itu. Kenapa aku ngomongin retinol, karena di sini aku mau ngereview produk dari Erto's yaitu Erto's Retinol Serum.
BACA JUGA: Pond's Age Miracle Whip Review
INFO PRODUK
- Nama brand: Erto's
- Nama produk: Retinol Serum
- Jenis produk: Serum
- Ukuran: 20 ml
- PAO: 12 bulan
- Harga: Rp 120.000
- Tempat beli: Shopee Official Erto's
- BPOM: NA18202000058
Sebelum kita masuk lebih jauh tentang bahasan produknya, aku mau disclaimer dulu kalau produk ini aku dapat lewat SOCOBOX tahun lalu. Aku nggak cuma dapat satu serum ini aja, tapi aku dapat 4 serum dan satu cleanser kalau nggak salah. Sorry udah lupa soalnya udah lama banget hahah. Buat yang mau nonton unboxingnya kalian bisa cek langsung ke Youtube channel aku!
Aku ini bukan pemain baru ya dalam dunia retinol. Retinol pertamaku itu dari For Skin's Sake, yaitu Retinol Overnight Cream mereka. Waktu pertama kali coba retinol, aku nggak merasakan ada ketakutan sama sekali, nggak ada kekhawatiran bakal breakout hahah. Emang kalau udah urusan coba-coba produk tuh aku selalu berani terabas, nggak ada kata takut. Dari situ aku akhirnya paham kenapa orang-orang memuja ingredients retinol ini terutama untuk teman-teman yang udah berumur.
Erto's Retinol Serum ini punya presentase retinol sebesar 0,5%, dan menurutku itu udah agak moderate ya. Bahkan si FSS aja retinol creamnya cuma 0,1% doang. Untuk pemula memang cocok, pas lah istilahnya. Erto's ini juga masuknya masih di tengah-tengah, masih okelah kalaupun mau dicoba sama newbie walaupun aku selalu menyarankan sebisa mungkin coba dari presentase paling rendah dulu. Jaga-jaga kulitnya nggak cocok atau butuh penyesuaian dulu. Retinol ini ingredients yang butuh pemahaman dulu kalau mau diapproach. Jangan sampai nekat pakai retinol tapi nggak paham side effectnya apa aja. Ini yang kadang suka kita overlook.
Aku agak kaget sih karena di labelnya dia bilang bisa dipakai di pagi hari, walaupun memang nggak apa-apa, toh juga Erto's lanjutin dengan nulis kalau di pagi hari harus dibarengi dengan sunscreen. Itu penting banget. Bahkan kalaupun malamnya pakai retinol, besok paginya juga tetap wajib pakai sunscreen meski di pagi hari itu nggak pakai retinol karena sensitivitas kulit masih berlangsung bahkan sampai 2 minggu ke depan.
Ingredients: Aqua, Alcohol, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Dimethicone, Ethylhexyl Cocoate, Dimethiconol, Tocopherol, Glycine Soja Oil, Retinol, Dimethylmethoxy Chromanol, Phenoxyethanol, Ethylhexylglycerin, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copolymer, Allantoin, Xanthan Gum.
Aku udah pakai serum ini dulu banget, tapi kemudian stop karena... lupa karena apa wkwk. Kayaknya karena kebanyakan serum di skincare routine aku dulu dan aku waktu itu lagi ngereview serum jadi dia terpaksa aku tinggalkan. Tapi habis selesai pekerjaannya, aku balik pakai dia lagi. Dan sejauh ini yang aku rasakan adalah tekstur kulitku selalu terkontrol. Kalau dulu tuh ya, kulitku benar-benar kelihatan banget gradakannya, apalagi kalau pakai foundation. Tapi karena rutin pakai retinolnya Erto's ini, tekstur kulit jadi lebih kalem. Kulitku juga sepertinya udah lebih tahan banting ketimbang dulu waktu pertama nyobain retinol. Dulu aku cuma bisa pakai retinol maksimal dua hari sekali, tapi dengan Erto's ini yang presentasenya lebih tinggi, aku bisa pakai setiap hari.
Setiap kulit daerah smile lines mulai kelihatan visible, aku juga langsung pakaikan serum ini di targeted area dan besok paginya smile linesnya langsung pudar lagi! Nggak salah memang retinol digadang-gadang sebagai fountain of youth karena memang efeknya untuk kulit yang udah nggak muda lagi dia sangatlah oke. Teksturnya watery banget, nggak terasa lengket di kulit, dan dia cepat menyerap juga. Wanginya sih aku cium hampir nggak ada, kalaupun ada kayaknya itu wangi khas retinol aja deh. This has been a pleasant experience, aku nggak sabar buat cobain retinol lainnya, dan mungkin dengan presentase yang lebih tinggi lagi? Heheh, who knows!
Haloo, selamat weekend! Hari ini aku merasa lagi punya energi lebih buat nulis di blog. Entah ya, sebagai beauty reviewer yang punya beberapa channel media sosial, pada akhirnya aku selalu merasa paling dekat dan personal sama blog. Mungkin karena di blog tuh audiencenya nggak kayak di media sosial lainnya yang berasa langsung banget interaksinya, di blog lebih subtle aja gitu hehe, jadinya aku merasa kayak lebih nyantai aja kalau mau nulis apa-apa.
Postingan kali ini aku mau ngereview salah satu produk skincare, lagi-lagi dari brand lokal, yang sepertinya masih banyak yang belum tahu ya. Aku udah sempat share produk ini beberapa kali di Instastory-ku dan banyak yang bilang mereka baru tahu kalau ternyata produk ini ada. Padahal Skin Game udah release produknya cukup lama, aku aja baru kesampaian pakai sekarang karena produknya sering banget sold out huhu. Tapiii beruntungnya waktu aku ngetweet aku pengen cobain ToE essence-nya Skin Game beberapa waktu lalu, ternyata ada followers yang berbaik hati mau ngasih ke aku secara cuma-cuma! Walaupun begitu aku baru sempat mulai rutin pakai produknya akhir-akhir ini karena sebelumnya harus ngereview produknya si Whitelab yang sama-sama essence.
BACA JUGA: Lacoco Dark Spot Essence Review
INFO PRODUK
- Nama brand: Skin Game
- Nama produk: Theory of Everything Essence
- Jenis produk: Essence
- Ukuran: 100 ml
- PAO: 6 bulan
- Harga: Rp 148.000
- Tempat beli: Shopee Official Skin Game
- BPOM: NA18200104029
Kalau ngomongin essence, sebetulnya sampai detik ini aku belum paham banget urgensinya di skincare routine aku. Sampai beberapa waktu lalu, aku sama sekali belum pernah punya essence. Kayaknya essence pertamaku itu dari SNP HDDN=Lab deh. Dalam skincare, aku suka nggak ambil pusing kalau soal istilah-istilah produk gitu, soalnya kalau kebanyakan mikirin istilah dan aturan pakainya malah jadi bingung sendiri. Satu aturan yang aku pegang teguh when it comes to skincare adalah; pakai produk dari yang paling cair ke yang paling kental. Nah, kadang dengan prinsip ini, suka bertabrakan deh tuh waktu mau pakai essence. Awalnya aku pikir essence pasti lebih kental dari hydrating toner, tapi pada kenyataannya nggak selalu begitu.
Jadi apakah essence itu penting dalam skincare? Tergantung. Jawabannya bisa dilihat dari beberapa aspek, dan menurutku balik lagi ke ingredients di dalam essencenya itu sendiri ada apa aja, sesuai kebutuhan kulit nggak, bantu menunjang kinerja produk lainnya dalam skincare routine kita nggak, and so on and so forth. Essence Skin Game ini kebetulan punya fungsi untuk membantu memberikan kelembaban pada kulit, mencerahkan noda hitam, dan meredakan kulit yang kemerahan.
BACA JUGA: Benton Snail Bee High Content Essence Review
Kemasan produk ini benar-benar bikin jatuh hati. Desainnya khas Skin Game banget yang didominasi warna putih dan silver, bentuknya juga mengingatkan aku sama botol minum. Sebelum aku punya produknya, aku kira ukurannya bakal lumayan besar, tapi ternyata dia lumayan kecil di tangan, jadinya enak digenggam dan nggak terlalu bulky. Oh iya, aku juga suka sama tutup botolnya yang modelan flip top begini. Somehow meskipun nggak ada yang kelihatan revolutionary dari desain tutupnya, tapi dengan tekstur essencenya yang lumayan kental, si mulut botol tetap bisa mengeluarkan essence dengan mudah dan hebatnya lagi, seakan si mulut botol ini udah menakar seberapa banyak essence yang lolos dalam satu tetes. Keren kan? Jadi nggak ada deh tuh cerita ngeluarin essencenya kebanyakan hihi. Small details kayak gini bikin aku makin sayang sama produknya 😘
Ingredients: Aqua, Butylene Glycol, Niacinamide, Cystoseira TamariscIfolia Extract, Centella Asiatica, Phenoxyethanol, Sodium Hyaluronate, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract, Allantoin, Hydroxypropyl Methylcellulose
Tekstur essence ini ada di antara kental sama cair, tapi masih cenderung ke arah cair. Kalau mau disandingkan, sebetulnya tekstur ini mirip banget sama toner SNP Peptaronic. Di skincare routine aku sekarang, essence ini aku pakai setelah toner dan karena tonerku juga ya si SNP itu, jadinya aku suka ngerasa kayak toneran dua kali wkwkwk. Warnanya bening, dia juga nggak ada bau apa-apa, buatku dia adalah produk yang bisa jadi safe ground buat banyak orang terlepas tipe atau masalah kulit yang dihadapi karena ingredientsnya cukup basic.
Essence ini juga gampang banget menyerap ke kulit, sama sekali nggak bikin lengket, efek hidrasi yang diberikan juga menurutku oke banget! Buatku hidrasi itu super penting karena kulitku rentan dehidrasi dan kalau udah dehidrasi bakal gampang bruntusan. Di luar hidrasi yang diberikan, aku juga notice ada perkembangan sama bekas jerawatku yang semakin memudar. Cuma kalau mengandalkan essence ini aja buat mentackle bekas jerawat sih aku nggak yakin cukup, jadi produk ini masuknya lebih ke supplementary aja di skincare routineku. But if it works, it works! Setiap habis pakai essence ini aku lihat kulitku jadi lebih kenyal dan supple, I'm not mad!
Halo semuanyaa! Apakah kalian notice ada yang berbeda dari blog aku? :3 Yes, aku akhirnya ganti template! Sebetulnya aku udah dari lama pengen banget ganti template blog, tapi browsing sana-sini susah banget yang bisa pas di hati desainnya. Selama ini aku selalu pakai template gratisan kan, dan sewajarnya template gratis, yang pakai pasti banyak, jadinya susah buat bikin blog terlihat one of a kind. Sampai beberapa waktu lalu waktu aku lagi blogwalking, aku lihat ada yang pakai template cantik banget. Aku klik lah sumber templatenya, dan ternyata template yang blog itu pakai adalah template premium. Pas aku browsing katalognya, aku langsung jatuh cinta dan kepikiran mau beli juga template premium. Long story short, I did buy the template, so here we are now! Gimana menurut kalian, bagus nggak? :3
Okay okay, enough about the new design, hari ini aku mau ngereview salah satu produk yang aku udah punya cukup lama yaitu L'Oreal Infallible Stay Fresh 24H Foundation. Aku ingat banget pertama kali notice keberadaan foundation ini karena dia sering banget disebut-sebut sama Tati di video Youtubenya. Habis itu aku juga lihat salah satu adik tingkatku di kampus pakai ini dan katanya bagus. Ditambah mutualku di Instagram juga ada yang pakai, aku makin tergiur lah mau cobain. Tapi ternyata perjalananku buat membawa dia pulang nggak semudah kelihatannya.
Ketika aku bilang perjalanan meminang dia nggak semudah kelihatannya, aku nggak bercanda. Jadi ceritanya begini, dari awal aku tahu kalau foundation ini dijual di drugstore seperti Watson dan Guardian. Dari awal aku memang nggak berencana untuk beli di toko offline apalagi kedua toko itu karena biasanya beli online lebih murah. Selain biasanya ada diskon, juga karena ada poin-poin belanja yang bisa aku tukarkan untuk nambah potongan harga. Aku cuma main ke toko offline tuh buat memastikan shadenya, karena habis lihat-lihat di internet kok aku kurang yakin aja gitu.
Tapiii, ternyata susah banget nyari shade yang pas buatku di drugstore! Agak bikin kaget karena foundation L'Oreal yang satu ini aslinya ada banyak banget shade yang dikeluarin. Tapi yang aku lihat di drugstore tuh sedikiiit banget, cuma 5 shade itupun nggak lengkap semuanya. Heran aja padahal L'Oreal sama Maybelline satu company tapi somehow aku lebih gampang nyari shade foundationnya Maybelline Fit Me dibanding L'Oreal. Padahal keduanya ngeluarin shade segambreng, tapi L'Oreal ini yang masuk drugstore Indonesia malah sedikit banget. Aku juga sempat cek ke websitenya Sociolla, mereka juga cuma jual 5 shade aja. Waktu itu ada shade 235, shade tergelap yang aku temuin untuk foundation Infallible Stay Fresh 24H ini. Tapi pas beberapa waktu lalu aku cek lagi, shade 235 itu udah nggak ada :")
Akhirnya setelah dipikir lama, sampai kirim email ke L'Oreal Indonesia, aku memutuskan buat settle di shade 150 Radiant Beige sesuai yang disarankan sama L'Oreal-nya. Sempat ragu karena temanku yang kulitnya lebih cerah pakai shade 200, dan biasanya kan semakin gelap shadenya semakin tinggi angkanya, tapi ternyata untuk L'Oreal Infallible Stay Fresh 24H ini nggak begitu 😅
BACA JUGA: BLP Face Base Foundation Shade W30 Review
Dari segi packaging, aku suka banget sama Infallible Stay Fresh 24H ini karena dia udah pakai pump, botolnya terbuat dari kaca yang kerasa super sturdy juga jadi nggak terkesan murah sama sekali. Dari semua foundation yang pernah dikeluarkan sama L'Oreal, aku paling suka kemasan mereka yang model ini. Kalau yang tube seperti modelan Infallible Pro-matte, aku kurang sreg karena terlalu basic aja. Pumpnya ini juga gampang buat diatur mau seberapa banyak kita dispense produknya, jadi nggak perlu khawatir bakal kebanyakan ngeluarin foundationnya. Menurutku itu detail kecil yang sangat penting buat aku pribadi. Males banget kan kalau pumpnya terlalu kencang jadinya produk yang keluar suka kebanyakan, padahal udah jelas nggak akan bisa dimasukin lagi ke dalam botolnya kalau sisa.
Klaim foundation ini sebetulnya banyak banget, tapi satu yang bikin aku kekeuh mau cobain dia adalah karena dia lightweight. Kalau udah klaim itu di complexion product, aku pasti ngelirik deh, dijamin. Karena complexion product itu kan bakal makan space banyak banget di muka kita, dia adalah pondasi dari make-up kita. Udah sewajarnya kita tetap merasa nyaman meski pakai foundation. Dan ternyata memang benar. Tekstur foundation ini cair banget, super liquidy. Dia mengingatkan aku sama foundationnya BLP yang juga lumayan cair. Dengan tekstur cairnya itu, aku kagum foundation ini bisa ngasih coverage yang cukup decent, meski untuk aku pribadi ini masih termasuk light to medium ya belum masuk full coverage.
Judul foundationnya sendiri Stay Fresh 24H but let's be honest, siapa sih yang pakai foundation sampai 24 jam? Aku aja paling lama paling 6 jam aja, jadinya untuk klaim nyaman selama 24 jam itu aku kurang tahu juga ya benar apa nggaknya karena aku nggak ngetes sampai selama itu. Dari pengalamanku pakai foundation ini, dia lumayan oke performanya. Satu yang aku mau acungi jempol itu dia nggak oxidize, nggak bikin muka kelihatan kusam. It does stay true to its name, "stay fresh", bahkan setelah berjam-jam dipakai bercampur keringat dan mungkin polusi juga. Sayangnya sih oil controlnya kurang oke di aku yang memang punya kulit berminyak. I'm a heavy oil producer, dan kalau pakai foundation ini aku harus sering ngeblot muka pakai oil paper. But other than that, dia cukup oke. Nggak gampang geser atau transfer kemana-mana juga. Buat kalian yang nggak suka pakai foundation dengan feeling yang bikin berat di muka, kalian bisa banget cobain produk ini!
Wah, nggak kerasa udah lama banget aku ninggalin blog :") Udah seminggu lebih aku nggak ngepost apa-apa, maaf ya! Aku masih sibuk dengan urusan lainnya, dan banyak yang terbengkalai sebetulnya nggak cuma blog, tapi juga Instagram dan Youtube. Tapi setelah sekian lama, akhirnya aku memutuskan buat kembali produktif sama beauty blogging. Hari ini aja aku baru selesai recording video baru yang bakal tayang di Youtube soon. Kegiatan beeauty blogging ini memang therapeutic banget deh, aku baru sadar. Akhir-akhir ini hidupku lagi di bawah banget, tapi setiap aku bikin beauty content, rasanya aku kabur dari kehidupan nyata aja gitu heheh.
Well, enough with the chattering, hari ini aku mau ngereview produk make-up yang baru-baru ini aku coba. Kalian pasti udah pernah dengar nama ARRA Beauty kan? Aku sendiri udah sering lihat produknya seliweran di timeline, cuma memang belum kesampaian buat cobain langsung. Beruntungnya aku, memang kalau jodoh nggak kemana kali ya, beberapa waktu aku ditawarin buat cobain produk dari ARRA, sekaligus bikin giveaway di Twitter! Yes, you heard it right, bulan ini aku bakal ada giveaway kolaborasi dengan ARRA di Twitter, jadi kalau kalian mau ikutan, stay tune di Twitterku ya!
Lip matte dari ARRA ini punya 12 shade total. Aku memutuskan buat pilih shade Karo karena aku masih mencari lippies merah yang merahnya tuh bisa pas di skin tone aku. Walaupun kedengarannya simple, tapi sebenarnya susah lho. Warna merah itu tricky, setiap skin tonenya punya shade merah masing-masing yang bisa bantu accentuate our skin color. Bukan berarti nggak bisa pakai sembarang shade, tapi kan memang ada warna-warna lippies yang bisa bikin skin tone kita kelihatan lebih hidup. ARRA sendiri aku lihat punya 3 shade merah; Mara, Karo, dan Praya. Mara itu yang paling gelap, dan Praya warna merah yang paling terang. Aku memutuskan pilih Karo karena dia ada di tengah-tengah, not too dark, not too bright.
Dari segi packaging, produk ini kelihatan sleek dan nggak terlalu berisik desainnya, which I really like. Aku suka lippies yang tubenya transparan, jadi kelihatan warna di dalamnya kayak apa. Dia juga ukurannya kecil banget, enak dibawa kemana-mana karena nggak akan makan tempat.
Aplikator lippiesnya ini bentuknya paddle dan lumayan bulky, jadi nggak pipih kayak paddle applicator pada umumnya. Meskipun begitu dia tetap nggak susah buat diaplikasikan ke bibir. Aku suka karena brushnya ini bisa ngepack produk cukup banyak dalam sekali celup aja, jadi nggak perlu bolak balik dipping buat bisa ngecover kedua bibir aku. Ujung aplikatornya juga nggak lentur, jadi dia nggak ngikutin kontur bibir. Buatku pribadi nggak masalah karena justru kalau lentur aku suka kebablasan pas applying produknya, jadi suka berantakan dan nggak rapi buat lining bibir. Oh iya, lippies ini juga wanginya lumayan enak, mengingatkan aku sama liquid lipsticknya Luxcrime yang wangi susu coklat.
Dari tadi aku belum ngomongin formulanya ya. Lip matte ini dinamakan Anti Aging Lip Matte karena memang di dalamnya terkandung ingredients seperti Biden Pilosa extract, Guineensis (Palm) Oil, Gossypium Herbaceum (Cotton) Seed Oil, Linum Usitatissimum (Linseed) Oil yang bantu merawat bibir supaya tetap sehat dari dalam. Walaupun aku kurang tahu juga bibir yang udah berumur tuh kayak gimana bentuknya, tapi mungkin lebih ke menjaga bibir supaya tetap lembab dan plump ya.
Lippiesnya sendiri terasa ringan di bibir, teksturnya lembut banget, very velvety and smooth. Coveragenya cukup oke, untuk nutupin bibirku yang dasarnya memang gelap warnanya ini dia bisa, terus juga hasilnya nggak meninggalk weird streak kayak bekas brushnya gitu lho ngerti nggak wkwk. Benar-benar pas diapply ke bibir tuh effortless banget, tinggal sat set sat set aja. Untuk ketahanannya cukup bagus juga. Walaupun dia nggak terlalu transferproof sekalipun udah kering, tapi warnanya itu sendiri tahan lama di bibir. Hampir kayak stain aja. Jadi dibawa makan atau minum gitu dia nggak langsung bubar jalan. Menurutku untuk lippies sehari-hari dia bakal oke banget sih.
Siapa di sini yang suka banget pakai cushion? Banyak orang yang memilih menggunakan cushion untuk keperluan sehari-hari dibandingkan foundation karena formula cushion yang biasanya lebih ringan dibanding foundation. Nah hari ini, aku mau mengulas tentang produk baru dari Masami yang aku yakin bakal menarik buat kalian pecinta cushion, yaitu Masami Loveskin BB Cushion SPF 50+ PA++++.
Seperti biasa, sebelum kita masuk ke formulanya, aku akan mulai bahas dari bagian luar alias exteriornya dulu. Cushion Masami ini punya desain yang benar-benar simple, nggak banyak corak yang menghiasi bagian luarnya. Kemasannya berwarna hitam dengan logo Masami tertulis di bagian depannya, dan informasi shade di bagian belakang. Kalau dibandingkan dengan cushion lainnya yang aku punya, Masami ini termasuk yang kemasannya cukup besar dan bulky. Bahkan dia nggak muat untuk dimasukkan ke dalam rak akrilik aku heheh. Cushion ini sendiri isinya 15g/0.52oz dan dibanderol di harga Rp 250.000.
Untuk series Loveskin BB Cushion ini, Masami mengeluarkan 4 shade yaitu: Soft Beige, Warm Vanilla, True Beige, dan Medium Olive. Kalian tahu lah ya gimana opini aku soal shade range yang sempit hehe. Aku sendiri di awal-awal cukup kebingungan mau pilih shade yang mana karena deskripsi shadenya agak rancu. Setelah lihat dari referensi yang dikasih pihak Masami-nya, aku memutuskan buat pakai shade tergelapnya aja, Medium Olive. Kalau berdasarkan deskripsinya sih medium olive ini, ‘medium beige with yellow undertone’. Harusnya pas ya di kulitku karena memang aku punya yellow undertone.
Cushion ini juga udah mengandung SPF 50, dan beberapa ingredients yang penting untuk menjaga kulit tetap sehat selama kita menggunakan make-up seperti: niacinamide untuk mencerahkan kulit, hyaluronic acid untuk memberikan kelembaban selama pemakaian, hibiscus extract sebagai sumber kolagen untuk memperkuat skin barrier, dan allantoin untuk menenangkan kulit. Klaim produk ini cocok digunakan oleh kulit normal, kering, kombinasi, ataupun berminyak. Dia juga aman digunakan oleh kulit sensitif, dan dapat menyamarkan pori-pori.
Aku selalu suka dengan produk-produk complexion yang di dalamnya udah ada SPF-nya, karena bisa menambah proteksi untuk kulit dari sinar matahari. Meski begitu, aku tetap menyarankan teman-teman untuk pakai sunscreen dulu sebelum pakai cushion karena keefektifan SPF itu hanya bisa bekerja kalau kita pakai sesuai takaran. Karena nggak memungkinkan untuk pakai cushion sebanyak takaran sunscreen, jadi daripada underapplying, sebaiknya tetap pakai sunscreen dulu ya!
Ingredients: Aqua, Cl 77891, Hibiscus abelmoschus extract, Ethylhexyl methoxycinnamate, Cyclopentasiloxane, Dibutyl adipate, Cyclohexasiloxane, Silica, Methyl methacrylate crosspolymer, Cetyl ethylhexanoate, Phenyl trimethicone, Cl 77492, Lauryl peg-10 tris (Trimethylsiloxy), Silylethyl dimethicone, Niacinamide, Diethylamino hydroxybenzoyl hexyl benzoate, Cetyl peg/ppg-10/1 dimethicone, Dipropylene glycol, Sorbitan sesquioleate, C13-16 isoparaffin, Diatomaceous earth, Sodium chloride, Ethyl hexanediol, Dimethicone/Vinyl dimethicone crosspolymer, Heptyl undecylenate, Disteardimonium hectorite, Triethoxycaprylyisilane, Cl 77491, Aluminum hydroxide, 1,2-Hexanediol, Cl 77499
Salah satu yang membedakan cushion ini dari cushion lainnya adalah puffnya yang bukan cuma punya sisi melingkar, tapi juga sisi lancip untuk memudahkan menjangkau sudut-sudut muka yang biasanya susah kalau pakai puff berbentuk melingkar. Puffnya juga halusss banget permukaannya, nggak meninggalkan bekas ketika produk diratakan ke kulit. Kan biasanya ada tuh ya bekas puff waktu kita tap puffnya ke kulit, yang kalau nggak kita blend dengan benar malah kelihatannya aneh. Untungnya puff Masami ini karena teksturnya yang halus dan nggak kebanyakan pola, jadinya dia nggak ngebekas waktu diapply ke kulit.
Awal-awal pakai produknya, sebetulnya agak kaget karena warnanya kelihatan jauh lebih terang dari kulitku. Tapi aku tunggu dulu beberapa waktu sebelum akhirnya warnanya ngeset dan mulai nyatu sama warna kulit asliku. Agak concerning sih karena meskipun aku sawo matang, aku termasuk sawo matang yang nggak gelap-gelap banget. Tapi di sini aku aja masuk ke shade tergelapnya. Semoga nanti ke depannya Masami bakal nambah shade seiring berjalannya waktu. Sementara itu untuk segi coveragenya menurutku ini light to medium ya. Karena aku butuh beberapa kali layer untuk bisa nutupin bekas-bekas jerawatku. Sebagai pecinta high coverage tentu aja aku merasa kerepotan dengan produk ini karena cukup menghabiskan banyak waktu untuk ngebuild coveragenya. Meski begitu buat kalian yang suka coverage yang sheer, bisa banget cobain cushion ini. Aku rasa bakal cocok untuk pemakaian sehari-hari karena nggak akan bikin muka terlalu pangling. Oh iya, finish cushion ini juga nggak terlalu matte yang sampai bikin muka kelihatan nggak bernyawa. Kelihatannya malah muka seperti glowing yang sehat gitu, which I really like karena kalau terlalu matte malah jadinya flat banget muka.
Selama beberapa hari ini aku pakai untuk kegiatan sehari-hari, aku merasa cushion ini cukup tahan banting sih. Dia nggak geser, nggak gampang hilang juga, dan mukaku nggak kelihatan tambah kusam yang mana artinya dia nggak oxidize di aku. Cuma untuk aku yang kulitnya sangat berminyak, cushion ini oil controlnya nggak terlalu oke, jadi aku harus sering-sering blot pakai oil paper. Kalau kena keringat atau misal air ketika harus ibadah gitu, selama aku nggak menggosok muka terlalu heboh, dia akan tetap stay dan nggak hilang. Overall, menurutku cushion ini cukup decent lah, terutama untuk pemakaian sehari-hari karena rasanya ringan banget di kulit kayak nggak pakai apa-apa. Untuk teman-teman yang tertarik buat cobain langsung produk ini, kalian bisa cek langsung ke Shopee dan websitenya Kay Collection!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons