Hi guys, apa kabarnya nih? Senang banget karena hari ini akhirnya aku bisa ngepost lagi tentang beauty empties setelah absen cukup lama nggak bikin konten empties. Aku udah sering bilang alasannya kenapa cukup susah buat aku bikin konten product empties, adalah karena dalam waktu sebulan aja belum tentu ada produk yang berhasil aku habiskan. Di Youtube aku aja video product empties terakhir dibuat sekitar empat bulan lalu. Padahal kalau lihat teman-teman di Instagram pada sering banget ngepost tiap bulannya empties mereka di bulan itu. Alasan lainnya kayaknya sih karena banyak produk yang aku rotasi dalam satu waktu, dan skincare routine aku hampir jarang sama, jadi setiap waktu produk yang dipakai bisa beda-beda, makanya jadi lama banget buat aku ngehabisin satu produk aja.
Di sini aku udah kumpulkan 9 produk yang berhasil aku habiskan dalam waktu empat bulan. Lagi-lagi yang berhasil dihabiskan kebanyakan skincare. Kalau make-up mah jangan ditanya :") Padahal aku selama masa karantina ini sering banget main make-up, apalagi sekarang kan aku sering bikin video di Youtube, dan setiap bikin video itu aku udah pasti dandan. Tapi ternyata ya jauh lebih susah ngehabisin satu produk make-up dibanding skincare!
- Dear Me Beauty 30 Seconds Cleansing Balm — Senang sekaligus sedih waktu aku sadar kalau cleansing balm ini udah mau habis. Sebelum dia benar-benar raib, aku udah pesan cleansing balm baru dari Heimish yang sekarang lagi aku pakai. Experience selama aku pakai cleansing balm Dear Me sih menyenangkan banget, ada kemungkinan untuk repurchase di kemudian hari.
- Lacoco Intensive Eye Treatment — Astaga ini benar-benar lamaaa banget buat dihabiskan! Udah nggak ingat butuh waktu berapa lama, mungkin setahun lebih. Tapi ini gara-gara aku nggak rajin pakai menjelang akhir-akhir produknya mau habis sih karena udah keburu bosan dulu. Eye serum ini nggak ngasih efek yang signifikan di aku, makanya kenapa aku bosan. Dulu ini pemberian dari Lacoco, tapi kayaknya aku ga tertarik buat beli sendiri.
- Elsheskin Radiant Skin Serum — Ini serum magical banget, benar-benar ampuh sesuai klaimnya buat memudarkan bekas jerawat yang kehitaman (PIH). Dalam waktu kurang dari dua minggu aja hasilnya udah kelihatan langsung, tapi tentunya nggak mengesampingkan kerja sunscreen ya karena gimanapun juga hyperpigmentation itu efek dari sinar UV, jadi ketika udah rajin pakai sunscreen setiap hari, ditambah serum ini setiap hari, hasilnya jadi makin makjos!
- Innertrue Awakening Cleansing Gel — Gentle cleanser dari brand lokal yang menurutku enak banget di kulit. Dia tipenya gel cleanser, nggak bikin kulit kesat atau ketarik setelahnya. Cuma dengan ukuran 100mL di harga Rp 120.000 sih ya bakal cepat habis aja dan aku sendiri prefer beli Simple aja karena harganya lebih murah dengan experience yang hampir sama. But it's a good cleanser tho, bisa berasa bersih tanpa ngasih kesan squaky clean.
- Skin Aqua UV Moisture Milk SPF 50 — Orang-orang tuh bisa cepat banget ngehabisin sunscreen mereka but not me! Ini karena dalam satu waktu aku ngerotasi produk cukup banyak, sekarang aja ada 7 sunscreen yang lagi dipakai makanya kenapa jadi lama banget buat satu produk buat habis. Anyway, sunscreen Skin Aqua ini salah satu kesukaanku. Nggak whitecast, nggak bikin kusam, hasilnya ngasih rasa halus di muka kayak pakai primer, terus ringan banget. Harganya juga super affordable dan gampang dicari di drugstore.
- SNP Lab+ Triple Water Cleansing Water — Karena selama karantina ini aku jadi sering bikin video Youtube dan main dandan-dandanan, jadinya aku cepat banget ngehabisin micellar water. Kalau lagi nggak main make-up biasanya aku nggak pakai ini sebagai first cleanser sih, jadi ini cuma aku pakai kalau aku melakukan triple cleansing (micellar water, cleansing balm, face wash) setiap habis selesai main make-up. Memutuskan beli ini lagi karena aku memang suka sama performanya yang kuat banget angkat make-up, nggak perlu banyak-banyak kapas untuk heavy make-up. Setelahnya juga nggak bikin kulit jadi makin kering. Terus kebetulan ini lagi diskon besar-besaran di Guardian beberapa waktu lalu, aku dapat ini Rp 40.000-an aja lewat orang lain di Shopee. Aslinya malah seingatku diskonnya sampai di bawah Rp 10.000 deh. Kacau emang hahaha.
- Garnier Micellar Water (Pink) — Sepertinya nggak akan ngomongin banyak soal micellar water ini heheh. Udah terlalu sering muncul di empties sejujurnya, bahkan di empties sebelumnya juga aku ngehabisin micellar water Garnier juga.
- Herbal Essences Argan Oil of Morocco Shampoo — Ya ampun, shampoo kecintaan! Nggak paham lagi gimana shampoo ini bisa bagus banget di aku. Rambutku yang gampang lepek, tipis, dan lemas ini bisa jadi cakep banget kalau pakai Herbal Essences. Kayak dikasih nyawa baru aja setiap habis keramas. Dia nggak ngaruh buat rontok sih, tapi bisa bikin rambut jadi halus dan gampang banget diatur. Ini udah botol keduaku dan aku masih ada stok satu botol lagi haha. I can't live without it!
Segitu dulu aja postingan beauty empties aku kali ini. Kalau kalian sendiri baru-baru ini berhasil ngehabisin produk apa aja nih? Yuk share di kolom komentar!
Kalian tipe yang mementingkan kelembaban nggak sih dalam skincare? Kalau aku, iya banget. Karena kulitku berminyak dan rentan dehidrasi, menjaga tingkat hidrasi dan kelembaban kulit udah kayak masalah kulit yang harus banget diperhatikan supaya kulit nggak semakin memproduksi minyak berlebih. Nah, kalau kalian perhatiin skincare routine aku akhir-akhir ini, kalian pasti notice keberadaan produk satu ini, namanya HDDN Lab Skin Savior Youth Essence. Aku dapat produk ini dari PR package yang dikirimkan sama SNP beberapa waktu lalu, dan sebelumnya juga aku belum pernah dengar tentang brand HDDN=Lab ini. Sebelumnya aku belum pernah coba pakai essence, jadi penasaran deh apa sih experience yang ditawarkan, beda nggak sama serum?
HDDN Lab sendiri adalah branch yang dikembangkan di bawah SNP, sama seperti SNP Lab+. Range harga produk-produk di bawah HDDN=Lab ini jauh lebih tinggi ketimbang produk SNP lainnya, jadi asumsiku sih ini versi boujeenya ya. Produk-produk HDDN=Lab ini semuanya udah tersedia buat dibeli baik di Sociolla, ataupun Shopee resmi SNP.
Sebelum kita masuk lebih jauh tentang produk ini, yuk kenalan dulu sama HDDN=Lab. Aku coba cari lewat website SNP Indonesia tapi nggak bisa nemu info apa-apa. Jadi aku harus main ke website US-nya:
Don’t let the sleek simple beauty of its look & style fool you. hddn=lab contains powerful ingredients that protect and provide some of the most nourishing and protective skin care. hddn=lab protects the skin from URBAN POLLUTION with innovative ingredients developed from patented combination of EWG green level ingredients to be safe for sensitive skin and Hypoallergenic tested to provide NON-STRESS BEAUTY.
Brand HDDN=Lab ini fokus pada produk kecantikan yang aman untuk kulit sensitif, hypoallergenice, melindungi kulit dari polusi dengan ingredients yang sudah dipatenkan. Waktu baca ingredients listnya, aku cukup tertarik karena banyak bahan-bahan yang aku tahu bakal berguna banget buat membantu menjaga kelembaban kulit aku berada di urutan awal-awal listnya seperti glycerin, niacinamide, ceramide, dan filacera yang membantu menjaga ketahanan skin barrier.
Lini The Skin Savior ini nggak cuma ada essencenya aja, tapi ada concentratenya juga, yang dari sepenangkapanku sih si concentrate ini lebih ke arah moisturizer aja. Untuk isi essence sebanyak 30 mL, produk ini dibandrol di harga Rp 497.000. Cukup pricey dan tentunya bukan jenis produk yang ada dalam range hargaku haha. Makanya aku sempat berharap sih produk ini bakal biasa-biasa aja di aku karena repot banget kalau cocok dan jadi nggak bisa lepas karena repurchasenya PR banget ðŸ˜
Ingredients: Water, Glycerin, Butylene Glycol, Propanediol, 1,2-Hexanediol, Niacinamide, Dimethicone, Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer, Artemisia Princeps Leaf Extract, Carbomer, Tromethamine, Ethylhexylglycerin, Glyceryl Polyacrylate, Cyclopentasiloxane, Adenosine, Cyclohexasiloxane, Disodium EDTA, Citrus Aurantium Bergamia (Bergamot) Fruit Oil, Pelargonium Graveolens Flower Oil, Polyglutamic Acid, Phenoxyethanol, Sodium Guaiazulene Sulfonate, Butyl Avocadate, Salvia Officinalis (Sage) Oil, Pogostemon Cablin Oil, Gossypium Herbaceum (Cotton) Extract, Cerium Oxide, Pentylene Glycol, Caprylyl Glycol, Sodium Lauroyl Lactylate, Platinum Powder, Ceramide NP, Ceramide AP, Phytosphingosine, Cholesterol, Xanthan Gum, Ceramide EOP.
Dari pertama lihat produknya di dalam PR package, aku langsung tertuju sama essence ini karena dari warnanya dia kelihatan cantik banget! Aku belum pernah punya produk yang warnanya lilac hehe. Terus berbeda dari tipe pipet serum pada umumnya, pipet Youth Essence ini bentukannya bakal naik dan turun otomatis ketika prouknya ditutup dan dibuka, jadi mengurangi chance produknya rusak karena oksidasi. Bentuk pipet kayak begini mengingatkan aku sama Acwell Betaglution Ultra Moisture Milk Oil, keduanya punya mekanisme pipet yang sama. Jadi setiap kali kita buka produknya, tabung pipetnya udah terisi penuh dengan sendirinya, jadi kita nggak perlu neken-neken buat nyedot essencenya. Kalau mau dikeluarin, tinggal dipencet aja kepala tutupnya, nanti essencenya kedispense dengan sendirinya.
Masih mengutip dari website SNP US, Youth Essence difokuskan untuk memenuhi kebutuhan kulit orang-orang yang ada di kota besar. Jadi dia ini bekerja sebagai pelindung kulit kita, supaya kita bisa menjalani hari-hari sibuk di kota besar dengan tanpa kekhawatiran. Beberapa klaimnya adalah:
- Membantu menjaga kulit indah alami Anda dengan lapisan pelindung yang defensif dari paparan perkotaan
- Krim balsem ungu dengan konsentrat tinggi dengan tekstur kaya yang dengan lembut meleleh ke kulit seperti mentega
- Krim multifungsi yang mengurangi sensitivitas, meregenerasi kulit, dan melindungi pelindung kulit untuk memperkuat kulit secara fundamental
BACA JUGA: SNP Jade Soothing Ampoule Sheet Mask Review
Produk ini punya tekstur yang nggak terlalu kental, tapi nggak terlalu cair juga, jadi agak ada di antara gitu lah. Terus dia juga ada wanginya, yang lagi-lagi mengingatkan aku sama produknya Acwell. Youth Essence ini gampang banget diratakan ke kulit, menyerapnya juga cepat, dan finishnya bikin kulit terasa lembab, bouncy, supple, kayak pantat bayi haha! Dalam satu skincare routine biasanya aku pakai beberapa serum sekaligus, dan karena Youth Essence punya tekstur yang lebih berat dibandingkan serum lainnya, biasanya aku taruh dia di urutan terakhir sebelum aku lanjut ke moisturizer.
Sejauh ini selama aku memasukkan produk ini ke dalam skincare routine aku, aku merasa kulitku jauh lebih kuat ketika aku pakai banyak actives sekaligus. Apalagi karena aku sering banget jadiin satu exfoliating toner dengan retinol dalam satu waktu, jadinya kalau nggak hati-hati menjaga kelembaban kulit, justru skin barrierku bisa terganggu dan kulitku rentan berjerawat. Tapi berkat essence ini, kulitku jadi lebih tahan banting. Finishnya nggak lengket sama sekali, makanya aku jadi khawatir sendiri gimana nanti repurchasenya :") Eh, tapi produk ini sekarang lagi diskon 50% lho, siapa tahu teman-teman ada yang mau cobain heheh.
Siapa di sini yang sempat ngikutin "drama" Dear Me Beauty waktu mereka mau launching concealernya? Aku adalah orang yang memang udah niat buat langsung cobain concealer mereka bahkan jauh sebelum tanggal launchingnya. Pertama tahu Dear Me Beauty punya concealer tuh dari videonya Tasya Farasya, iseng aja padahal, aku nggak pernah nonton dia tapi somehow itu satu video muncul di timelineku wkwk. Di situ Tasya cobain produk-produk baru dan aku langsung kepincut sama concealer Dear Me Beauty. Aku langsung cari lah ke semua online marketplace mereka tapi nggak ada produknya, ooo berarti belum resmi launching nih.
Pas hari H yang dinantikan tiba, concealer Dear Me Beauty akhirnya launching! Kalau biasanya aku selalu nunggu review orang dulu baru bisa memutuskan mau beli apa nggak, kali ini aku nekat aja, biar tahu gimana rasanya nyobain produk di awal-awal launching haha. Apalagi karena di Sociolla diskon 40% kalau nggak salah, lumayan banget kan?
Sayangnya sebelum barangnya sampai di tangan, terjadi sebuah drama yang menurutku one of the biggest blunder yang dilakuin sama Dear Me Beauty, mana kejadiannya pas banget menjelang launching mereka. Salah satu admin TikTok mereka sempat ngebales komen dengan kalimat yang kurang mengenakkan soal protes salah satu customer soal shade range concealer mereka. Akupun juga setuju soal shadenya yang benar-benar sempit banget. Bahkan waktu milih warnanya di website Sociolla aku sempat bingung lama banget karena deskripsi sama warna yang tertera kayak nggak sama gitu. But we'll talk more about it later at the end of this post.
Setelah proses berpikir yang lama dan nanya ke followers di Instagram juga, akhirnya aku check out shade yang W02 Rich Beige. Biasanya untuk complexion product lokal tuh aku pakai shade yang kedua dari yang tergelap. Jadi nebak-nebaknya masih lumayan gampang lah. Shade W02 ini punya warm undertone dan warnanya cenderung medium tan. Warna label sama yang di botol kelihatan beda jadi benar-benar bikin misleading banget. Di label bawah botolnya kelihatan terang memang, sama seperti warna di dalam botolnya, tapi nanti dia bakal ngeset jadi satu sama kulit ke warna yang di kemasan kotaknya. Jadi kalian bisa patokan sama warna yang di kotaknya aja.
Aplikator concealer tuh macam-macam, hampir sama beragamnya kayak aplikator liquid lipstick. Sejauh ini aplikator concealer yang aku punya bentuknya doe foot gitu, pengecualian buat concealer Colourpop yang bentuknya kayak paddle dan super lentur jadinya mudah ngikutin kontur mata. Beda lagi nih ternyata si Dear Me Beauty, kepala tongkatnya ini gendut banget, kayak sendok (?) wkwk. Nggak tahu ya dengan bentuk seperti ini jadi lebih memudahkan apa nggak, menurutku sih sama-sama aja. Seenggaknya pakainya jadi cuma butuh sedikit dan nggak perlu bolak balik ngedip ke dalam botolnya karena sekali celup juga udah dapat banyak.
Concealer ini bisa menutupi garis halus dan bintik hitam. Hmm, ya bintik hitam memang bisa ditutupi dengan make-up, tapi garis halus? Mungkin maksudnya concealernya nggak akan creasing di garis halus kali ya karena sepanjang pengalaman aku garis halus pada wajah susah ditutupi pakai make-up. Di dalamnya juga terdapat kandungan niacinamide dan vitamin E, jadi harusnya dia nggak akan terasa kering.
Oke jadi setelah aku coba sendiri, aku baru paham gimana concealer ini ternyata bisa nutupin tekstur juga, bikin kulit kita mulus seakan-akan nggak ada masalah. Untuk bagian bawah mata yang gelap juga coveragenya lumayan, bisa benar-benar bikin kulit kelihatan rata, dan dia creasing di aku cuma creasingnya biasa aja, nggak sampai kelihatan ada lipatan concealer yang belum diratain gitu. Concealernya juga lumayan waterproof, aku pakai wudhu beberapa kali dia masih stay banget bahkan tanpa diset dengan powder.
Well, all in all, it's not so much of a bad product, isn't it? Tapi tentunya mengingat gimana cara admin Dear Me Beauty ngehandle pertanyaan customer waktu itu bikin aku kurang sreg sama produk ini. Katanya juga ini bukan pertama kalinya Dear Me Blunder jawab pertanyaan customer, bahkan aku dapat laporan dari followersku kalau dia pernah diblock sama Dear Me Beauty cuma karena perkara nanya soal ingredients produk mereka. Karena insiden ini, pihak Dear Me Beauty nambahin shade foundation mereka sebagai bentuk permintaan maaf ke customer. Well, aku harap sih industri kecantikan di Indonesia bisa semakin bersifat inklusif, supaya nggak ada lagi kita-kita yang merasa ditinggalkan karena merasa nggak bisa menemukan shade foundation atau concealernya, apalagi di produk lokal.
Produk pertama dari Dear Me Beauty yang aku punya itu Dear Me Beauty Perfect Gloss Lip Liquid shade Dear Audrey yang langsung jadi produk favoritku gara-gara warna dan finishnya yang cantik banget. Tanpa aku sadari aku mulai perlahan nyobain produk dari Dear Me Beauty lainnya karena sejujurnya mereka punya aesthetic yang klop di aku. Walaupun sempat beberapa kali merasa kecewa dengan beberapa launching mereka yang terkesan heboh di desain kemasannya aja tanpa diimbangin dengan inovasi, tapi secara keseluruhan aku masih bisa menikmati produk-produknya.
Lalu suatu hari, aku lupa dalam rangka apa, tiba-tiba Dear Me Beauty diskon gede-gedean di Shopee. Awalnya sih aku nggak ada wishlist yang lagi pengen dibeli, tapi emang deh ya kalau udah nggak ada niat, mendingan nggak usah sok-sokan iseng lihat-lihat, karena pas aku lihat lip matte mereka yang kolaborasi sama Yupi ini nangkring dengan harga super miring, ya mana bisa dong aku anggurin!
Kolaborasi antara Dear Me Beauty dengan Yupi ini memang udah termasuk koleksi lama, jadi bukan baru-baru ini launchingnya. Aku kira produk kolaborasi ini bakal limited edition gitu lho, jadi setelah sekian kali restock pada akhirnya mereka nggak akan produksi lagi. Makanya aku nggak terlalu tertarik karena males juga kalau sampai suka sama produk yang limited edition kan repot pas udah nggak dijual lagi sementara barangnya udah nggak ada. Tapi makin ke sini aku perhatiin, kok mereka ini ada terus ya wkwkwk. Bahkan sering banget diskon dan diskonnya nggak tanggung-tanggung.
Aku sempat kritik di awal kemunculan kolaborasi kedua brand ini karena awalnya udah asik banget tuh Dear Me Beauty kolaborasi sama brand makanan yang dikenal karena warna-warninya. Eh tapi waktu swatch lip productnya keluar, ternyata warna yang direlease nggak jauh beda sama shade yang udah ada sebelumnya, cuma kayak ganti packaging aja. Sungguh disayangkan apalagi dari kardus luarnya aja udah fun dan Yupi banget, eh warna lipstiknya ya biasa aja, boring malah.
Dari semua shade yang waktu itu kena diskon jadi Rp 30.000-an, yang menurutku masih bisa masuk ke skin tone aku cuma si Dear Sweetheart ini aja, yang lainnya udah pada sold out. Di foto referensi yang mereka pajang di Shopee sih warnanya lebih tua sedikit, jadi pas produknya sampai di aku, sempat dagdigdug bakal pas apa nggak. Ya walaupun kalau warnanya keterangan sedikit juga masih bisa aku akalin buat dipakai di bagian dalam bibir diombre sama warna yang lebih tua jadi bibirku bisa kelihatan lebih plump.
Tapi setelah dicoba langsung di bibir, warnanya benar-benar pas! Ini udah warna nude yang paling mentok, nggak bisa lebih muda lagi hahaha. Selama ini lipstik nude aku warnanya masih suka ketuaan, belum kelihatan kayak warna bibir asli gitu yang bisa nyaru sama kulit. Tapi shade Dear Sweetheart ini ternyata bisa pas banget aku kaget. Senang banget akhirnya bisa nemu warna base buat bikin ombre lips. Sayangnya dari segi formula lip coat Dear Me Beauty ini kering banget dan gampang hilang di bagian dalam bibir, apalagi karena ini warnanya nude jadi kalau mulai pudar ya nggak bakal kelihatan bersisa. Formulanya yang kering itu juga gampang crumble. Tadinya aku tertarik buat cobain lip coat mereka lainnya (yang bukan kolaborasi sama brand lain) tapi karena formulanya begini jadi nggak tertarik lagi deh. It's still a pretty shade tho.
Omg, udah hampir seminggu aku nggak nulis di blog guysss! So sorry! Ternyata ngehandle konten empat social media tuh nggak gampang sama sekali huhu. Akhir-akhir ini aku lagi keasikan brainstorming buat konten Youtube gara-gara salah satu videoku ada yang (akhirnya) berhasil tembus 1000 views! :") Menangis terharu karena ya siapalah saya, cuma struggling beauty content creator fufufu. Well anyway, hari ini aku mau nulis review cleanser yang sekarang ini lagi aku pakai yaitu Rovectin Skin Essentials Conditioning Cleanser. Produk ini aku beli preloved dari orang nggak dikenal di Shopee, dia jual lumayan murah dengan isi masih cukup banyak. Dan karena aku fearless banget, nggak pakai pikir panjang langsung shikat mang.
Sebetulnya sih produk ini sering diskon, dan di Sociolla juga ada. Apalagi pas 17 Agustusan kemarin, di Style Korean Indonesia juga cleanser ini ikut diskon gede-gedean. Alasan kenapa aku perhitungan banget adalah karena harga aslinya Rp 250.000 boook huhuhu. Sementara dia isinya cuma 175ml. Dan segitu tuh palingan abis 4-5 bulan doang di aku wkwkwk. Tapi ya sudah, karena produknya sudah dibeli jadi mari kita review sajha.
BACA JUGA: Innertrue Awakening Cleansing Gel Review
Kalau kalian pengikut setia dari Beauty With Dummy, kalian pasti udah tahu gimana kriteria sabun muka yang aku suka. Kulitku ini rentan banget dehidrasi, dan kalau udah dehidrasi, aku bisa bruntusan banyak banget. Salah satu penyebab dari dehidrasi tersebut adalah keberadaan SLS pada produk cleanserku. Dari awal aku udah tahu kalau SLS punya potensi mengiritasi kulit yang cukup tinggi, tapi nggak nyangka aja kalau efeknya di kulitku sendiri ternyata intens banget.
Nah terus aku lihat di timeline Twitterku tuh banyak banget yang pakai produknya Rovectin. Sebetulnya yang lebih banyak dibahas sih justur tonernya dia (yang aku belum sempat cobain juga, but I will soon!), tapi kebetulan yang mau habis adalah sabun muka aku jadi yaudah aku cobain sabun mukanya dulu aja. Dari segi ingredients soalnya dia udah pas banget sama tipe cleanser yang aku suka, apalagi produk ini juga tanpa alkohol, fragrance, dan essential oil.
Ingredients: Water, Disodium Cocoamphodiacetate, Decyl Glucoside, Glycerin, Sodium Chloride, Citric Acid, Hyaluronic Acid, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Sodium Hyaluronate, Centella Asiatica Extract, Propanediol, Butylene Glycol, Hexylene Glycol, Disodium EDTA, Glycine, 1,2-Hexanediol, Serine, Glutamic Acid, Aspartic Acid, Protease, Leucine, Alanine, Lysine, Arginine, Tyrosine, Phenylalanine, Threonine, Proline, Valine, Isoleucine, Vitis Vinifera (Grape) Seed Extract, Histidine, Cysteine, Methionine, Ethylhexylglycerin, Leuconostoc/Radish Root Ferment Filtrate, Potassium Benzoate, PEG-120 Methyl Glucose Trioleate.
Tekstur dari cleanser ini adalah gel, dia nggak terlalu ngasih busa yang berlimpah dan aku sendiri juga nggak peduli sama busa ya karena busa dalam cleanser itu cuma entertainment aja. Meskipun ini gel, tapi dia lumayan encer jadi aku suka pakai kebanyakan karena keluarnya dari botol pas dipump suka kebanyakan wkwk. Selama aku pakai sabun muka Rovectin ini, aku merasa cukup senang sama performanya. Dia bisa membersihkan mukaku dengan baik, setelahnya juga nggak bikin kulit jadi terasa kering atau ketarik, dan yang pasti pas dipakai di muka terasa gentle banget. Tapi menurutku buat cleanser dengan harga di atas Rp 200.000 sih ini not really worth the price. Ada pilihan cleanser lain yang bisa ngasih efek serupa dengan harga yang lebih murah.
Siapa di sini yang udah khatam basic skincare dan pengen banget cobain retinol? Retinol mungkin masih terdengar asing di telinga banyak orang, tapi sadar atau nggak udah mulai banyak brand lokal yang ngeluarin produk dengan kandungan retinol lho, salah satunya Avoskin dengan Miraculous Retinol Toner mereka. Retinol sendiri dikenal sebagai kandungan yang diperuntukkan untuk produk anti-aging, makanya kenapa untuk kalian yang udah berumur di atas 20 tahun bisa mulai bereksperimen mencari produk dengan retinol yang pas di kulit.
Aku senang banget waktu dikirimkan sama Avoskin untuk cobain Retinol Toner mereka karena aku bucin banget sama retinol. Meski ini bukan produk retinol pertamaku, tapi aku tetap merujuk diri sendiri sebagai pemakai retinol pemula. Makanya aku penasaran Miraculous Toner ini bakal nyaman nggak ya di kulitku? Yang mau tahu gimana efeknya, simak aja postingan ini yaa!
Baca juga: Avoskin Miraculous Refining Toner Review
MENGENAL RETINOL SERIES DARI AVOSKIN
Miraculous Retinol Series merupakan seri skincare terbaru dari Avoskin yang fokus kepada perawatan kulit anti-aging dengan fungsi utama membantu menunda proses munculnya tanda-tanda penuaan dini pada kulit. Seri ini terdiri dari Miraculous Retinol Toner dan Miraculous Retinol Ampoule dengan kandungan unggulan Actosome Retinol, Peptide, Vitamin E, Niacinamide, dan ekstrak natural seperti Camellia Sinensin (Green tea leaf), Raspberry, serta Pomegranate.
- Pomegranate — Buah pome mengandung Vitamin C, Polifenol, dan asam ellagic yang berfungsi untuk antioksidan, merangsang produksi kolagen, serta melindungi sel kulit dari kerusakan.
- Raspberry — Mengandung asam lemak esensial, seperti Omega-3 dan Omega-6 untuk menjaga kelembapan kulit. Kandungan ellagic acid pada buah ini juga berfungsi untuk yang melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.
- Green Tea Leaf — Mengandung antioksidan tinggi dan memiliki fungsi anti-aging bagi kulit. Kandungan catechins dan polifenol berfungsi optimal sebagai antioksidan hingga mampu menangkal efek buruk paparan sinar UVA dan UVB sehingga kulit menjadi terjaga awet muda.
Retinol Toner terbaru dari Avoskin hadir dengan ingredients untuk merawat kulit agar tetap awet muda. Mengandung 3% Niacinamide, 1% Actosome Retinol yang mengandung 0.09% aktif Retinol, Peptide dan Pomegranate. Nah, kandungan Peptide dan Actosome Retinol yang 50% ini minim iritasi di kulit kalau dibandingkan dengan Retinol biasa. Perpaduan kandungan tersebut juga efektif untuk memperbaiki tekstur kulit, menjaga kekenyalannya, mencerahkan, menjaga kelembaban, dan memastikan elastisitas kulit tetap terjaga.
Yang membedakan Miraculous Retinol Toner dan Ampoule adalah persentase Actosome Retinol yang lebih rendah serta mengandung 3% Niacinamide. Miraculous Retinol Toner nggak cuma berfungsi optimal untuk memicu pergantian sel-sel kulit dan anti-aging, tapi juga aman digunakan untuk pemilik kulit sensitif.
Produk ini punya beberapa klaim, seperti:
- Menunda munculnya tanda-tanda penuaan dini
- Memicu proses regenerasi sel kulit baru
- Memudarkan flek dan noda hitam bekas jerawat
- Memperbaiki tekstur kulit
Dia juga fragrance free, paraben free, & sensitive skin friendly. Makanya kenapa Avoskin Miraculous Retinol Toner termasuk produk dengan kandungan retinol yang paling bersahabat untuk orang yang baru mau terjun ke dunia retinol, atau mulai memasukkan retinol dalam skincare routine mereka.
CARA PEMAKAIAN
Cara pakainya juga mudah karena sama seperti pakai toner biasa aja. Tinggal diaplikasikan pada kulit dalam kondisi bersih dan JANGAN LUPA gunakan sunscreen keesokan harinya karena udah menjadi sifat retinol yang membuat kulit kita jadi lebih sensitif terhadap matahari. Kalau sampai timbul kemerahan atau tanda iritasi, sesuaikan aja frekuensi pemakaiannya.
Aku sendiri ketika nyobain produk dengan kandungan retinol selalu mulai dengan frekuensi paling sedikit, sekali seminggu dulu selama dua minggu buat lihat reaksinya di kulit seperti apa. Baru kalau nunjukin efek positif, aku naikkan frekuensi pemakaiannya jadi dua kali seminggu, dan yang paling tinggi adalah dua hari sekali. Produk ini bisa digunakan setiap hari pada malam hari, cuma kulitku sendiri nggak bisa kena retinol setiap hari jadi aku tekankan sekali lagi, selalu perhatikan reaksi kulit masing-masing.
Jadi kalau dibreak down satu-satu, begini urutanku pakai Miraculous Retinol Toner:
- First cleanser
- Second cleanser
- Exfoliating toner
- Retinol toner
- Hydrating toner (opsional)
- Serum
- Moisturizer
Tekstur dari Avoskin Miraculous Retinol Toner ini sejujurnya nggak seperti yang aku bayangkan karena sebelum terima produknya, aku pikir teksturnya bakal cair hampir sama seperti Refining Toner mereka. Tapi ternyata tekstur produknya jauh lebih kental dan rasanya di kulit melembabkan banget. Makanya aku tulis di skincare routine aku di paragraf sebelumnya kalau hydrating tonernya jadi opsional karena bahkan dengan pakai Miraculous Retinol Toner aja aku udah merasa lembab banget. Untungnya meski teksturnya agak thick gitu, dia masih mudah dikeluarkan dari botolnya. Dengan mulut botol yang seperti itu justru bikin produknya aman nggak mudah tumpah.
Wanginya sendiri juga enak, biasanya produk retinol yang aku temukan punya wangi seperti minuman alkohol, tapi Miraculous Retinol Toner malah tercium wangi seperti bedak bayi. Sebelum ini aku cuma pernah pakai retinol dalam bentuk cream, jadi sempat takut kalau dalam bentuk toner dia bakal terasa perih di kulit tapi setelah aku coba ternyata ketakutanku nggak terbukti. Sama sekali nggak ada rasa perih atau sakit, dan meski retinol dikenal bisa bikin kulit jadi terasa kering, toner ini justru kebalikannya karena dia mampu melembabkan kulit.
Baca juga: Elsheskin Radiant Skin Serum Review
Di sini aku bakal tunjukin progress kulit aku selama sebulan pakai Avoskin Miraculous Retinol Toner. Selama pemakaian ini aku sebenarnya nggak bisa merasakan ada perubahan pada kulit, makanya kenapa aku selalu dokumentasikan perjalanan kulitku karena memang susah dilihat apalagi kalau kita sering nongkrong depan kaca, kita bakal terbiasa sama muka sendiri dan susah melihat perubahan di muka kita. Tapi kalau didokumentasikan seperti ini jadi kelihatan jelas gimana efeknya di kulit.
Aku lumayan takjub sih, memang retinol itu efeknya cakep banget nggak main-main ya haha. Di awal pemakaian kulitku lagi banyak banget jerawat, dan dalam waktu sebulan baik jerawat dan bekasnya mulai menghilang. Menurutku produk ini benar-benar worth to try karena dia memberikan experience yang ramah dan nyaman di kulit dengan efek yang nyata.
-----
Where to buy? Website Avoskin
How much? Rp 179.000
Barusan aku cek draft postinganku di blog dan aku baru sadar, ternyata banyak banget review foundation yang belum ditulis, padahal udah lama aku coba haha. Aku juga cek label Foundation di blog ini dan kaget karena ternyata baru ada dua postingan bahas soal foundation 😠Jadi hari ini aku bakal nulis soal salah satu foundation yang jadi favoritku di tahun 2019 yakni Wet N Wild Photofocus Foundation! Aku yakin banyak dari kalian yang udah pernah dengar soal foundation ini, aku sendiri memutuskan buat cobain setelah lihat reviewnya Tati Westbrook yang bilang kalau ini salah satu foundation drugstore kesukaan dia.
Harganya sendiri tuh nggak mahal kalau beli online, masih pas banget di kantong. Aku sendiri beli di Toko Beauty Bank di Shopee sekitar Rp 80.000-an kalau nggak salah (nanti aku link tokonya di akhir postingan).
BACA JUGA: BLP Face Base Foundation Shade W30 Review
Shade foundation Wet N Wild Photofocus ini banyak banget, ya as expected karena dia produk dari brand luar ya, jadi udah pasti harus punya pilihan shade yang luas. Aku berharap banget nih brand lokal mulai begitu juga biar semakin banyak orang Indonesia yang bisa menemukan shade foundation mereka di produk complexion lokal.
Aku sendiri milih shadenya pakai bantuan dua website, satu pakai Findation, satunya lagi lewat webnya Wet N Wild langsung, mereka punya mesin shade finder yang bisa bantu kamu nyari shade yang pas dengan referensi foundation yang selama ini kamu pakai. Alasan lainnya kenapa aku pakai cara ini adalah karena meskipun Wet N Wild ini tersedia di Watson dan Guardian, tapi pilihan shade yang ada di display nggak pernah lengkap. Entah karena yang masuk ke Indo memang sedikit atau gimana.
Berbeda dari foundation lainnya, kalau biasanya foundation dalam packaging botol itu pakai pump, atau semacam Maybelline yang harus dituang manual, foundation Wet N Wild ini aplikatornya pakai spatula yang menurut kebanyakan orang justru kurang higienis karena spatulanya bakalan sering nempel ke kulit. Aku pribadi sih cukup bodo amat ya haha, toh itu foundation aku doang yang pakai. Atau kalau nggak mau langsung kena kulit bisa diapply ke sponge atau brush aja.
Untuk coveragenya, dia menurutku medium to full. Terus nggak oxidize terlalu jauh juga, dan foundation ini dinamakan Photofocus karena dia diklaim nggak ngasih efek flashback di muka. Jadi kalau misal kita difoto pakai sinar flash, muka kita nggak akan kelihatan putih sendiri kayak badut. Di bagian belakang produknya katanya sih foundation ini udah dites di bawah 7 jenis pencahayaan, dari pencahayaan pro sampai yang ecek-ecek kayak cahaya dari sinar handphone.
Oil controlnya juga oke, dan setelah dipakai 6 jam juga foundationnya nggak geser sama sekali. Nggak creasing juga, dan gampang diblend. Bahagia banget aku waktu menemukan dia setelah sebelumnya pakai foundation Maybelline yang oxidize parah banget jadi bikin kusam. Setiap aku pakai foundation ini, kulitku jadi cakep banget mulusnya karena dia nutupi semua bekas jerawat.
Halooo, wah udah masuk bulan September guys :") Astaga udah ngapain aja kita selama 2020 ini? Benar-benar nggak nyangka ya pasti waktu ngerayain tahun baru kemarin kalau bakal ada pandemi sehebat ini yang bikin kita nggak bisa beraktivitas seperti biasa. Padahal aku ingat banget waktu Pantone ngeluarin Pantone Color of The Year tahun ini, warnanya itu warna kesukaanku, jadi aku mikir this is going to be my year! Awal Januari sebelum pandemi merebak memang aku masih optimis, apalagi karena di bulan itu akhirnya aku sidang skripsi. Cuma ternyata eh, semua nggak berjalan sesuai ekspektasi. Tapi aku harap kalian para pembacaku tersayang tetap masih pada semangat yaa.
Hari ini sebagai post pertamaku di bulan September, aku bakal nulis soal paket SOCOBOX yang baru aku terima beberapa hari lalu. Kali ini SOCOBOX kolaborasi dengan Erto's, brand yang sempat aku kira adalah brand abu-abu haha. Produknya Erto's ini ada di listing webnya Sociolla, tapi entah kenapa nggak ada opsi buat belinya jadi bingung juga sebenarnya mereka jual produk Erto's atau nggak. Mungkin maksudnya coming soon kali ya?
Baca juga: SOCOBOX x Barry M: Wildlife Collection
Erto's itu sejujurnya brand yang sempat aku suudzonin wkwk, soalnya yang promosiin rata-rata artis, dan ya udah sering kan berhembus desas desus kalau kebanyakan produk kecantikan yang dipakai artis itu kadang cuma asal dipromosiin aja tanpa beneran dicoba sama artisnya sendiri. Tapi ternyata setelah lihat kandungan yang ada dalam skincare Erto's ini, aku justru ngelihatnya mereka cukup oke lho. Dia packagingnya udah mengikuti standard yang baik, kelengkapan atribut produknya juga wajib diacungi jempol karena ingredients list, klaim produk, dan petunjuk pemakaian udah tertera baik di kardus maupun botolnya.
Baca juga: Sociolla Resmi Ubah Sistem Points & Rewards!
Jadi awalnya tuh seperti biasa, kalau ada event SOCOBOX pasti diumumin lewat email atau nggak lewat website mereka. Pas aku cek email itu lah kebetulan aku lihat, dan satu yang langsung bikin aku tertarik mau ikutan tuh karena ada retinol serumnya. Karena aku bucin retinol, aku langsung ikutan eventnya, apalagi karena kebetulan aku belum pernah coba kan produk dari Erto's, jadi pas banget.
Nah, aku kira yang bakal didapat tuh cuma satu produk aja, tapi tenyataaa, sama SOCOBOX dikasih 5 produk! Kaget banget karena sebelumnya belum pernah dapat SOCOBOX yang isinya sebanyak ini, biasanya paling mentok 3 produk aja. Jadi kalau dibreak down aku dapat 4 serum dengan fungsi yang berbeda dan satu sabun muka:
- Facial Treatment — Mempunyai kandungan citric acid yang bermanfaat untuk menyamarkan noda bekas jerawat serta noda gelap sehingga kulit jadi tampak lebih cerah.
- Hyaluronic Plus Serum — Mengandung sodium hyaluronate yang memiliki ukuran molekul lebih kecil, sehingga lebih mudah penetrasi ke dalam kulit dan menghidrasi kulit jadi lebih lembab, kenyal, serta menyamarkan tanda-tanda penuaan dini.
- Retinol Serum — Erto's Retinol Serum baik digunakan untuk kulit dengan kerutan dan garis halus karena retinol mampu menyamarkan tanda-tanda penuaan dini.
- Niacinamide Plus Serum — Serum untuk kulit wajah dengan kandungan niacinamide yang dapat meratakan tone warna kulit, menyamarkan noda hitam dan bekas jerawat, serta mencerahkan kulit.
- Anti-aging Gold Serum — Produk ini terdapat partikel emas yang mampu mencerahkan dan memperlambat proses penuaan kulit wajah. Kulit jadi terasa halus, lembab, dan terjaga dari efek radikal bebas.
Aku nggak sabar buat cobain satu-satu deh hihi. Thank you banget buat SOCOBOX dan Erto's, lumayan banget nih jadi punya banyak stok serum. Kalian sendiri paling pengen aku ngereview yang mana dulu nih?
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons