Ah, ngomongin soal first cleanser selalu bikin excited buatku. Menurutku, step paling menyenangkan ketika pakai skincare adalah waktu cleansing. Kenapa? Karena benar-benar kerasa banget, dari yang seharian muka kena debu dan polusi, belum ditambah kalau pas pakai make-up dan kena AC, jadi kering dan kisut, begitu mulai cleansing, langsung semuanya luruh dan kembali lagi dari 0 hahaha. Aku juga nggak pernah asal-asalan waktu step cleansing ini, karena aku percaya, kulit yang bersih bisa menerima produk yang diapply setelahnya lebih baik lagi. Makanya kenapa apapun kondisinya, aku selalu usahakan kalau mau pakai night skincare routine, pasti double cleansing. Selain supaya kulit lebih terjamin bersihnya, juga karena aku hobi aja mijat-mijat muka pakai first cleanser hihi.
Beberapa waktu lalu aku kaget banget waktu tahu Dear Me Beauty ngeluarin first cleanser! Aku nggak terlalu tahu banyak skincare products dari Dear Me, di kepalaku mereka lebih condong ke make-up, makanya aku excited buat lihat first cleanser dari local brand satu ini. Dear Me memang bukan yang pertama dari brand lokal buat ngeluarin cleansing balm, sebelumnya udah ada Fanbo yang juga punya beberapa varian cleansing balm, cuma aku belum terlalu tertarik karena jujur aja, visualnya Dear Me lebih masuk di hatiku.
Kebetulan banget cleansing balm aku dari Banila Co udah mau habis (dan baru ingat juga belum direview di blog astaga Dyn wkwkwk), jadi sekalian aja aku cobain deh. Lumayan, kalau memang performanya oke dan cocok di aku, selain bisa support local brand juga harganya jauh lebih murah jadi bisa menghemat lumayan banyak.
Cleansing balm ini dikasih nama "30 Seconds Meltaway Balm" karena klaimnya bisa melelehkan make-up dengan mudah dan effortless dalam waktu 30 detik aja , wow! Eh tapi ya jujur, aku sendiri nggak pernah ngitungin juga sih berapa lama waktu yang dibutuhkan cleansing balm/oil aku selama ini buat bisa lelehin make-up hahah. Tapi ya cukup promising lah, apalagi karena katanya "effortless", jadi nggak perlu ada gerakan yang terlalu kencang atau kasar ke kulit. Klaimnya juga dia non-stripping, alias nggak akan bikin kulit jadi kering atau terasa ketarik setelahnya. Menurutku ini salah satu faktor yang cukup penting dalam menentukan first cleanser, karena ada beberapa jenis first cleanser yang setelah dibilas dengan air (tanpa sabun muka) rasanya justru bikin kulit jadi nggak nyaman.
Salah satu faktor yang bikin aku makin tertarik buat cobain cleansing balm Dear Me adalah karena kemasannya yang terbilang cukup inovatif. Well, aku memang belum coba banyak jenis cleansing balm, baru beberapa aja, tapi sejauh ini yang aku lihat, biasanya cleansing balm pakai tutup pemisah dari plastik buat tempat meletakkan spatulanya (beberapa malah nggak dapat spatula sama sekali ataupun tutup pemisah). Tapi Dear Me ini sistem tutupnya ada dua, satu sebagai tempat spatula, satu lagi tutup jarnya yang kalau dibuka langsung kelihatan isi balmnya. Menurutku ini ide yang bagus banget karena nggak perlu khawatir si tutup plastik bakal hilang karena keseringan dibuka-tutup, dan spatulanya itu sendiri juga terjamin aman dan higienis karena udah ada tempatnya sendiri. So kudos for Dear Me for creating this kind of packaging!
Baca juga: Kose Softymo Speedy Cleansing Oil Review
Cleansing balm ini punya dua varian; Peach sama Honey. Aku pilih yang Peach karena kata Hasya yang Peach wanginya dominan manis gitu, malah aku sempat kira yang Peach bakal agak asam. Dan benar aja, wangi yang varian Peach persis kayak permen ! Wanginya juga nggak menyengat, jadi aku nggak ada masalah sama sekali. Teksturnya sih nggak selembut Banila, tapi begitu diblend ke kulit langsung leleh balmnya tanpa butuh waktu lama.
Seperti biasa, buat ngetes seberapa bagus performa first cleanser, aku ambil beberapa produk yang aku tahu memang butuh effort lebih dibanding yang lainnya buat dibersihkan. Ada liquid lipstick yang susah banget dibersihkan kecuali pakai oil based cleanser, ada eyeliner, ada brow mascara, ada concealer juga, sama pensil alis. Klaimnya yang 30 detik langsung leleh sih nggak tepat sasaran, karena untuk produk yang memang cukup bandel, dia butuh digosok-gosok dulu biar bisa meleleh. Jadi soal klaim effortlessnya juga tergantung lagi, produk yang dipakai seperti apa dulu. Karena waktu aku coba bersihkan liquid lipstick aku harus benar-benar gosok supaya dia bisa mulai keangkat.
Begitu kena air, emulsinya juga cepat, walaupun nggak terlalu heboh sih berubah jadi susunya hehe. Rasanya nggak bikin kulit kering, dan sejauh ini dia agak bikin pedas di mata, apalagi kalau aku lagi pakai eye make-up dan butuh gosok bagian mata, jadinya mataku berembun dan pedas banget :( Aku saranin sih kalian hapus dulu eye make-up pakai make-up remover biasa, baru lanjut pakai cleansing balm ini biar nggak terlalu perih. Tapi overall, aku cukup suka sama performanya. Bisa jadi opsi buat yang butuh first cleanser dari brand lokal.
-----
Where to buy? Sociolla
How much? Rp 149.000 (excl. shipping fee)
Astagaa akhirnya di up wkkwkw. Aku juga ujung ujungnya memutuskan beli itu kak, meski was was bakal pedih dimata heuheu😅
ReplyDeletewowowo baru tahu produk barunya dear me nih mbak, boleh lah besok kl cleansingku abis nyobain ini. Bisa ikutan bayangin seperih dan sepedas apa matanya pas lg cleasing mbak, wkwkw
ReplyDeletejd lebih baik berishin make up eye pke remover khusus buat eye yaa
bisa dipakai cowo ngga mba? atau khusus buat apus mekap doang ya?
ReplyDeletewah aku baru tau kalau ada cleansing balm, hehe. maklum masih pemula mbak, biasanya pakai clenasing aja udah. mungkin harus cobain nih biar nggak cape-capek ngegosok bibir.
ReplyDelete