Aku baru sadar kayaknya review sunscreen aku tuh nggak banyak ya. Aku jarang banget explore sunscreen, soalnya sunscreen itu susah banget nemuin yang cocok. Aku emang picky soalnya kan aku ngelayer paling nggak 4 produk, dan kulitku juga berminyak, belum lagi pakai make-up, jadi nemu sunscreen dengan tekstur dan finish yang enak itu lumayan PR. Sampai akhirnya beberapa waktu lalu ada produk dari Nivea yang mulai booming, yaitu Nivea Sun Protect & White. Nggak tahu juga kenapa ada embel-embel 'white'-nya di situ. Waktu itu aku kepincut nyobain karena lagi diskon di Mirota Kampus. Setahuku sih ada dua versi gitu, satu yang aku beli ini buat oily skin, satunya lagi warna pink ada efek tone up-nya gitu.
Awalnya aku jujur agak skeptis sama produk ini karena biasanya Nivea lebih banyak ngeluarin produk bodycare. Malah kayaknya skincare mereka nggak terlalu banyak deh, selain micellar water dan moisturizer ya. Cuma untuk sunscreen badan sih memang cukup juara, makanya aku punya ekspektasi tinggi sama sunscreen ini. Tentunya aku pilih yang buat oily skin karena kulitku cenderung berminyak. Sebelum aku pakai ini tuh aku lagi habisin sunscreen L'Oreal aku yang Matte & Fresh karena aku nyetok cukup banyak dan memang udah jadi favorit banget.
Klaimnya cukup menarik ya, karena kayak yang aku sebutin di atas, sunscreen itu harus enak dan cocok di muka karena dia bakal jadi base make-up (kalau kamu pakai make-up). Selama ini aku sih nggak pernah pakai primer oles lagi, biasanya cuma priming water alias dalam bentuk spray biar nggak perlu nambah-nambah layer lagi di muka. Makanya sunscreen sebisa mungkin nggak bikin make-up yang aku pakai jadi aneh ataupun gampang luntur.
Aku suka model tube yang pakai corong begini karena menurutku lebih mudah buat ngatur seberapa banyak produk yang mau dikeluarin. Untuk pemakaian sunscreen, aku selalu pakai sebanyak dua jari full buat muka. Sunscreen Nivea ini teksturnya lebih ringan dibandingkan L'Oreal Matte & Fresh, spreadibility-nya bagus alias dia mudah diratakan, dan finishnya juga enak banget di muka. Dipakai sebanyak dua layer pun tetap nyaman di kulitku yang berminyak. Hasilnya juga bikin kulit kelihatan glowing walaupun nggak benar-benar kering ya, tetap masih kelihatan basah gitu, which is totally fine for me karena aku nggak suka kalau muka aku kelihatan terlalu matte.
Aku bakal dengan senang hati banget buat repurchase sunscreen ini, karena dia nggak bikin muka kelihatan tambah kusam ataupun jadi breakout. Cuma karena aku masih penasaran mau cobain sunscreen lain di pasaran (perks of being a beauty blogger, ha!) jadi kayaknya aku bakal menahan diri buat repurchase lagi. Menurutku dia oke banget buat kalian yang butuh sunscreen dengan harga affordable dan finish yang nyaman di kulit.
Beberapa waktu lalu aku menang giveaway yang diselenggarain sama Style Korean Global dan Jumiso. Mungkin kalian udah tahu juga karena sebelumnya aku udah ngereview produk giveaway yang aku menangin yaitu Jumiso Have A Good Cream. Giveaway kemarin itu memang lumayan banget sih dapetnya karena nggak cuma dapat satu produk tapi 3 produk full size! Nah, kali ini aku mau ngereview soal tonernya si Jumiso ini yaitu Yes I Am AHA 5%.
Jadi, buat yang belum ngeh, Yes I Am toner ini adalah exfoliating toner. Di dalamnya ada dua kandungan acid yaitu glycolic acid dan lactic acid yang termasuk ke dalam jenis AHA. Glycolic acid ini punya ukuran molekul yang kecil, jadinya dia bisa masuk jauh ke dalam kulit. Dia bagus buat mengangkat sel kulit mati sehingga produk skincare yang akan kita pakai nggak terhambat sama si sel kulit mati ini. Sementara lactic acid punya cara kerja yang hampir sama kayak glycolic acid walaupun nggak bisa bekerja jauh ke dalam kulit, tapi dia bisa memberikan hidrasi yang cukup ke kulit, makanya cocok untuk yang punya kulit sensitif. Ya secara keseluruhan sih toner ini memang ditujukan buat segala jenis kulit, tapi in case kalian kulitnya sensitif sama exfoliant, seharusnya toner ini cukup aman. Oh iya, toner ini juga bebas alkohol dan cruelty free lho!
Untuk klaimnya sendiri, toner ini bekerja layaknya exfoliating toner pada umumnya. Dia berfungsi mengangkat sel kulit mati, meratakan tekstur kulit, dan membuat kulit terlihat glowing, sehat, dan lembut. Selain dua kandungan exfoliant di atas, toner ini juga terdapat ingredients lainnya seperti panthenol yang berfungsi melembabkan dan lemon myrtle yang membantu menjaga keseimbangan air dan minyak dalam kulit, jadinya wajah kita nggak kelihatan kusam.
Di kardus dan botolnya semua keterangan bisa kalian dapatkan, jadi nggak perlu khawatir kalau nggak sengaja kebuang si kardus. PAO-nya 12 bulan, dan yang aku suka adalah produk ini mencantumkan anjuran buat pakai sunscreen setelahnya karena memang ketika kita pakai produk dengan kandungan exfoliant, kulit kita bakal jadi lebih sensitif sama sinar matahari, bahkan efeknya bisa berlangsung 1 sampai 2 minggu setelahnya walaupun kita berhenti pakai. Makanya aku senang kalau lihat ada produk yang mencantumkan anjuran kayak gini.
Cara pakainya pun juga sama aja kayak pakai toner biasanya. Khusus buat exfoliating toner memang aku lebih senang pakai kapas ketimbang tangan langsung, kalau hydrating toner enakan pakai tangan karena hidrasinya lebih nampol. Jadi habis double cleansing, aku lanjut pakai Yes I Am, cukup satu kapas aja, dan pakainya ditap-tap dulu ke kulit, baru diswipe gitu, dan diswipenya jangan terlalu kasar biar kulitnya nggak merah-merah. Dulu sih awal-awal aku pakainya seminggu sekali dulu, baru dua kali seminggu, habis itu dua hari sekali. Nah sekarang ini malah aku pakainya tiap hari tapi malam aja, paginya nggak. Aku saranin setiap kali kalian mau coba pakai exfoliating product gitu selalu mulai dari frekuensi paling rendah dulu ya, seminggu sekali dulu. Apalagi kalau kalian belum pernah pakai produk dengan kandungan acid, pasti kulitnya bakal penyesuaian dan purging dulu. Dan pastiin juga kalian punya skincare andalan yang bisa diandalkan ketika kalian purging.
Efeknya di kulit aku bikin kulit super halus dan lebih cerah, apalagi digabung sama pemakaian serumnya (yang belum aku review, stay tuned ya!). Dia bikin cekit-cekit sedikit di bagian yang jerawatnya agak kebuka gitu. Kan ada beberapa jerawatku yang baru keluar terus kalau kena toner ini rasanya jadi agak perih memang. Cuma kalau lagi nggak ada jerawat aktif, rasanya nggak kenapa-kenapa. Selain bikin kulit jadi lebih cerah, dia juga bikin bruntusanku cepat kering dan berkurang.
Pertama kali dengar soal brand Implora ini sebetulnya udah lama, waktu itu ada salah satu temanku yang share soal brand lokal yang ngeluarin liquid lipstick dengan harga super duper terjangkau tapi kualitasnya terbilang lumayan. Dulu sih belum banyak yang ngomongin, dan aku juga belum tertarik karena lihat shadenya yang cuma 3 dan belum banyak yang jual offline. Soalnya kalau mau beli lipstik pasti sebisa mungkin aku icip icip dulu swatchnya secara langsung biar tahu dia seperti apa formulanya.
Nah 2019 kemarin tiba-tiba brand Implora ini melejit banget namanya, entah karena apa tapi mungkin semakin banyak orang yang mulai aware sama keberadaannya. Akhirnya aku tergoda deh buat nyobain langsung. Harganya benar-benar murah, di tempat aku beli, dia cuma Rp. 20.000 aja. Ibarat ya kalau hasilnya nggak memuaskan, aku nggak sedih-sedih amat lah haha.
Dari segi desain kemasannya sih nggak ada yang aneh-aneh. Menurutku dia jauh lebih enak dipandang mata dibanding waktu pertama kali Pixy ngeluarin lipcreamnya. Implora ini lebih simple, lebih to the point dengan tutup botol warna hitam dan body botolnya sendiri yang transparan supaya kita bisa lihat langsung warnanya. Aplikatornya juga bentuknya masih sama kayak aplikator liquid lipstick kebanyakan, bentuknya doe foot gitu.
Sebetulnya lip product yang harganya murah itu cenderung punya formula yang kurang nendang. Jadinya dari awal nyoba memang ekspektasiku nggak tinggi. Untuk pigmentasi sih dia bagus, sekali celup dan satu kali layer aja udah bisa nutupin bibir yang hitam. Rasanya ringan banget di bibir, nggak kerasa kalau lagi pakai lipstik sama sekali, tapi ya lama kelamaan bisa crumble dan pudarnya juga termasuk cepat. Kalau udah kering sih dia nggak transfer sama sekali, tapi kalau dipakai makan dan minum gitu lama kelamaan bagian dalam bibir bakal mulai memudar. Aku nggak merekomendasikan reapply karena malah bisa jadi clumpy hasilnya.
-----
Where to buy? Mutiara Cosmetic Jogja
How much? Rp. 20.000
Yay, akhirnya bisa nulis review salah satu lip product yang juga ada di best beauty finds 2019 kemarin! Kali ini aku bakal review salah satu produk terbaru dari brand lokal kesayangan kita, yaitu Dear Me Beauty Perfect Gloss Lip Liquid. Sebetulnya nggak baru-baru banget sih launchingnya, sekitar Oktober 2019 kemarin keluar. Dan jujur aku tuh belum banyak baca review soal lip gloss ini baik di Instagram, Twitter, bahkan blog. Jarang banget orang ngomongin dia, dan heran juga kenapa aku bisa tiba-tiba beli hahah. Seingetku sih aku nggak keracun siapa-siapa, cuma kecantol karena waktu itu dia lagi diskon di Sociolla dan karena sekarang ini aku lebih senang belanja lip gloss ketimbang matte lipstick.
Untuk series lip liquid ini Dear Me ngeluarin 10 shade dengan 9 shade warna (Dear Audrey, Dear Kayla, Dear Coco, Dear Emily, Dear Isabelle, Dear Samantha, Dear Stella, Dear Fiona, Dear Natasha) dan 1 lip gloss transparan (Dear Crystal) yang bisa dipakai di atas lipstik lainnya. Untuk keragaman shade rangenya lumayan oke, nggak cenderung pink aja atau nude aja, tapi dari coklat, pink, sampai sedikit orange ada. Awalnya aku agak skeptis sama lip productnya Dear Me karena dari kolaborasi mereka sama Yupi itu pilihan shade yang dikeluarkan terkesan membosankan dan kayak main aman banget, nggak mencerminkan Yupi sama sekali, makanya aku kurang tertarik sama brand ini. Tapi aku akuin untuk si lip liquid shadenya nggak pelit sama sekali.
Aku pilih shade Dear Audrey benar-benar ngasal aja. Dikira-kira bakal masuk apa nggak ke skin tone aku yang medium dark tanpa sebelumnya pernah lihat swatch aslinya. Aku cuma patokan sama apa yang ada di Instagram page mereka, aku lihatin benar-benar swatch di foto sama di Instastory mereka sebelum akhirnya yakin beli Dear Audrey. Aku memang sengaja nggak pilih warna nude karena rasanya bosan banget udah kebanyakan warna nude haha.
Nah aplikatornya sendiri standard seperti aplikator liquid lipstick kebanyakan yang bentuknya doe foot. Selama ini aku nggak ada masalah atau kesulitan sama sekali buat pakai produknya di bibir, nggak bikin bleber atau susah ngambil produknya dari dalam botol jadi fine fine aja.
Di sini udah aku kasih lihat gimana warna Dear Audrey ini di bibirku. Warnanya cantik banget kan? Hasilnya smooth banget di bibir, shinenya nggak heboh banget sampai kelihatan becek, Formulanya nyaman banget di bibir, rasanya nggak berat sama sekali dan ketahanannya pun termasuk yang oke banget untuk ukuran lip gloss. Karena seperti yang kita tahu, biasanya lip gloss bakal lebih cepat transfer dan hilang warnanya, tapi lip liquid Dear Me ini menurutku lebih tahan banting karena ketika dia mulai transfer, warnanya nggak langsung bubar, yang hilang palingan cuma shinenya, jadi warnanya itu sendiri lebih ngestain di bibir. Biasanya aku kurang suka sama lip gloss yang terlalu pigmented dan nggak bisa dilayer sama lipstik lainnya, tapi kali ini aku nggak tahu kenapa bisa secinta itu! Super nyaman di bibir, dipakai sehari-hari enak, dan karena dia glossy, jadinya bisa bikin tampilan muka kita jadi lebih festive hihi.
-----
Where to buy? Sociolla
How much? Rp. 119.000 (excl. shipping fee)
Wah udah beberapa hari aku nggak bikin postingan nih huhu :( Aku memang lagi fokus ke hal lainnya, karena literally besok aku bakal sidang skripsi, makanya beberapa hari belakangan bahkan sejak bulan kemarin aku agak sedikit ngepost di blog dan di Instagram. Tapi aku memutuskan buat nulis review salah satu produk yang ada dalam list skincare terbaikku di tahun 2019 ini karena udah terlalu lama aku meninggalkan blog haha.
Aku selalu suka nulis review soal serum apa yang lagi aku pakai. Menurutku serum itu salah satu produk skincare yang benar-benar nggak membosankan buat dicoba karena banyak banget jenis serum, nggak kayak sheet mask, walaupun sheet mask juga makin lama makin banyak aja bentuknya, tapi menurutku serum ini benar-benar possibilitiesnya luas banget. Walaupun begitu, menurutku serum tetap nggak se-urgent basic skincare, alias kalau memang kulit kalian nggak ada concern khusus apa-apa, ya nggak pakai serum juga nggak masalah. Basic skincare aja juga udah cukup buat maintenance kulit.
BACA JUGA: Dr. Ceuracle Vita Propolis Ampoule Review
Sebelumnya mungkin kalian merasa asing sama brand Physicians Formula. Pun kalau kenal, pasti kenalnya dari produk make-up mereka yaitu si Butter Bronzer yang sebelumnya juga udah pernah aku reviewnya. Aku juga awalnya nggak tahu kalau ternyata Physicians Formula punya produk skincare, kukira mereka cuma ngeluarin make-up aja. Waktu akun Glow Necessities ngebahas soal serum ini, aku langsung tertarik karena produk-produk yang dibahas sama GN udah terjamin gentle di kulit dan nggak 'aneh-aneh'. Beberapa bulan lalu akhirnya aku berhasil nabung buat menebus serum ini karena jujur dia agak mahal, harganya nyaris sampai Rp. 300.000.
BACA JUGA: iUNIK Propolis Vitamin Synergy Serum Review
Physicians Formula Skin Booster Vitamin Shot ini digadang-gadang lebih bagus dibanding The Ordinary Niacinamide + Zinc serum. Dia serum yang fokusnya untuk brightening (bukan whitening ya, alias beda cara kerjanya dengan serum vitamin C yang lebih potent atau arbutin atau hydroquinone), tapi lebih buat meratakan tekstur dan warna kulit sehingga kulit bisa reflect cahaya lebih baik dan memang udah terbukti kalau kombinasi niacinamide dan acetyl glucosamine bisa bekerja lebih baik dibandingkan berdiri sendiri-sendiri. Serum ini juga sudah ada antioksidan di dalamnya yaitu licorice extract dan turunan dipotassium glycyrrhizate yang bagus untuk meratakan skin tone, plus ada vitamin C dan E juga. Jadi secara keseluruhan, serum ini adalah 'cocktail' yang cocok buat kalian yang sebetulnya nggak punya skin concern khusus tapi mau maintaining kulit yang kelihatan sehat sambil perlahan memudarkan bekas jerawat.
Seperti yang kita tahu, vitamin C bagus untuk brightening dalam segi hyperpigmentation dan redness, sementara niacinamide lebih untuk uneven skin tone dan pore regulation (bukan menghilangkan pori-pori ya) tapi juga sebagai bahan yang 'bilang' ke kulit untuk behavior produksi sebumnya perlahan-lahan kembali ke masa sebelum terpapar sinar UV sehingga lebih nggak mudah tersumbat, makanya penampilan pori-pori jadi nggak terlalu mekar karena kepenuhan sebum.
Jadi dari awal, GN udah bilang ke aku kalau efek dari serum ini memang nggak akan langsung kelihatan. Butuh waktu dan kesabaran, layaknya pakai skincare pada umumnya, tapi kalau kalian tipe yang nggak sabaran dan bosenan, mungkin kalian nggak akan tahan pakai serum ini karena kerjanya benar-benar pelan banget. Tapiii, begitu mulai jalan setengah botol, efeknya langsung kelihatan banget! Sekarang ini memang aku masih punya bruntusan di sekitar dahi dan dagu, dan karena rutin pakai serum ini pagi dan malam, perlahan bekas bruntusanku yang menggelap bisa memudar dengan cepat. Tentunya ini aku barengin sama penggunaan sunscreen setiap hari, jadi serumnya nggak bekerja sendiri.
Aku juga merekomendasikan dia dipakai sambil kalian exfoliate regularly terutama dengan BHA karena BHA oil soluble, supaya serumnya bisa bekerja lebih efektif ke kulit. Seperti yang aku bilang, aku pakai dia dua kali sehari, dan hasilnya jadi kulitku jauh lebih glowing dan nggak kusam lagi. Aku nggak bilang jadi naik beberapa tingkat gitu ya (karena dia untuk brightening bukan whitening) tapi kulit jadi kelihatan lebih segar dan nggak lusuh. Benar-benar bagus banget, walaupun harus sabar karena efeknya baru kelihatan begitu habis setengah botol haha.
Masih dalam satu rangkaian dengan postingan sebelumnya, kali ini aku mau share ke kalian produk skincare yang jadi kesayangan aku selama tahun 2019. Sebelum mulai bahas satu-satu, aku mau disclaimer kalau produk yang aku sebutkan ini mungkin bukan 'the best' buat semua orang karena selalu ingat first general rule soal skincare; cocok-cocokan. Kulitku sendiri berminyak dan kadang kombinasi, dan juga acne prone. Semua produk yang bakal aku sebutkan adalah produk yang udah berjasa buat kulitku jadi lebih baik.
- BEST FIRST CLEANSER: Kose Softymo Speedy Cleansing Oil [REVIEW] — Cleansing oil ini aku pakai tiap sore hari nggak pernah skip, tapi sampai sekarang nggak habis-habis wow, emang ternyata harganya yang mahal sepadan sih soalnya jadi nggak perlu beli first cleanser buat beberapa bulan. Dia basenya pakai mineral oil, nggak ada wanginya, nggak bikin perih di mata, dan kalau mijatnya benar bisa bantu ngeluarin komedo.
- BEST TONER: Klairs Supple Preparation Unscented Toner [REVIEW] — Oke awalnya aku nggak ngerti kenapa banyak banget orang bisa cinta sama toner ini, karena awal pakai tuh aku nggak ada kesan tertarik sama sekali, biasa aja. Malah sempat ngerasa dia bikin kulitku tambah dehidrasi. Tapi karena udah keburu dibuka, jadi aku mau nggak mau habiskan kan ya. Eh malah makin ke sini makin cinta aja sama dia. Kok jadi enak, kok jadi segar, kok jadi supple dan plump ya kulitnya. Pakai ini bisa dilayer berkali kali saking sukanya!
- BEST TONER: Etude House Soonjung Toner [REVIEW] — Ini the best, udah nggak perlu diomongin lagi secinta aku sama toner ini. Teksturnya ringan banget, seringan air. Nggak ada wangi aneh aneh dan lembabnya pun dapet banget! Aku benar-benar rekomendasiin dia buat kalian yang kulitnya berminyak dan sensitif karena kandungan dalam toner ini simple banget nggak neko neko. Dia fokusnya memang untuk hydrating dan yang aku suka karena dia produk yang to the point banget.
- BEST SERUM: Physicians Formula Skin Booster Vitamin Shot — Dari semua serum yang udah aku coba, Physicians Formula ini yang paling nampol di hati. Dia serum kombinasi antara niacinamide dengan vitamin C, dan fokusnya lebih ke overall skin tone, bukan PIH atau PIE. Jadi mungkin terasa kurang efektif buat bekas jerawat, tapi pakai dia mukaku jadi lebih glowing dan nggak kusam.
- BEST MOISTURIZER: Jumiso Have A Good Cream [REVIEW] — Moisturizer yang jadi andalan waktu kulit lagi kacau. Kandungan centella di dalamnya bagus buat bikin kalem jerawat dan kemerahan. Snailnya juga bikin tekstur kulit lebih halus. Teksturnya ringan, perpaduan antara gel dan cream, jadi nggak berat di kulitku yang berminyak.
- BEST MOISTURIZER: For Skin's Sake Retinol Overnight Cream — Ini adalah penemuan terbesar 2019. Pertama kalinya aku pakai retinol dalam skincare routine aku dan ternyata hasilnya bagus banget. Bikin kulit lebih kalem, jerawat lebih gampang dikontrol, dan karena di dalamnya banyak moisturizing agent lainnya kayak HA, green tea, dan vitamin E, jadinya pakai ini aja bisa tanpa harus ditutup pakai calming products lainnya.
- BEST MASK: Innisfree Super Volcanic Pore Clay Mask 2X — Ini jenis masker yang kalau dipakainya nggak niat, nggak akan kelihatan hasilnya. Makanya awal-awal juga aku nggak terlalu impressed sama dia, karena kesannya kok kayak nggak ngasih hasil apa-apa di kulit. Sadar sendiri padahal pakainya bolong-bolong alias nggak rajin. Tapi sekarang karena PAO-nya cuma 9 bulan, jadi aku pakai rutin deh. Dan ternyata baru sadar, ternyata dia sebagus itu buat pore care. Bantu bikin kulit lebih lembut dan surprisingly di aku sih nggak malah tambah bikin kering juga. Sejak rutin pakai dia, komedo aku jadi lebih jarang terbentuk juga.
- BEST SUNSCREEN: Nivea Sun Serum for Oily Skin — Awalnya aku memandang produk ini dengan sebelah mata karena kemasannya kecil (padahal banyak, 60ml isinya) dan selama ini Nivea lebih fokus ke bodycare dibanding skincare. Tapi makin ke sini makin banyak reviewnya bertebaran dan aku jadi penasaran sendiri. Menurutku dia jauh lebih enak dibandingkan L'Oreal Matte & Fresh.
Di sini aku sadar nggak ada face wash, karena memang face wash kecintaanku tahun ini masih dari COSRX Low pH Good Morning Gel Cleanser dan itu udah jadi favorites tahun lalu. Makanya nggak aku cantumkan lagi. Susah banget milih satu produk untuk setiap kategorinya, apalagi serum, tapi biar nggak kebanyakan dan bikin bingung, semua aku rangkum di postingan ini. Semoga membantu buat kalian yang mau cari-cari skincare baru buat dicobain ya!
Sepanjang tahun 2019 kemarin, selain aku mulai berani explore skincare, aku juga nggak lupa buat explore make-up, terutama dari brand lokal. Apalagi menjelang akhir tahun kemarin banyak banget produk baru yang dikeluarin sama brand lokal mulai dari lip product, face product, sampai eyeshadow. Oh iya ngomongin soal brand lokal, aku jadi ingat soal apa yang dishare sama Tasya Farasya soal produk KW yang suka dipromosikan sama selebgram itu berbahaya, tapi Tasya malah diserang balik sama pemilik olshop barang KW. Sedih rasanya kalau lihat masih banyak orang yang suka belanja barang KW, dengan alasan, "Ya nggak semua orang punya uang buat beli yang ori". Oh honey, ori itu nggak sama dengan mahal lho. Kalau memang nggak punya uang buat beli barang branded yang original, ya jangan dipaksa, kalau gitu kan namanya memang gengsi aja ups.
Ya intinya, aku mau ngomong kalau sekarang ini udah nggak zamannya lagi berlomba-lomba punya barang branded. Apalagi kalau soal make-up dan skincare, brand lokal Indonesia udah mulai menaikkan standar mereka apalagi sejak brand-brand baru kayak BLP, Rollover Reaction, The Bath Box, Dear Me Beauty, ESQA dll bermunculan. Pixy aja sampai ganti logo dan redesign packaging lip cream mereka supaya bisa masuk ke pasar yang suka dengan kemasan minimalis dan simple supaya mereka nggak kelihatan ketinggalan. Ya walaupun Pixy itu nggak sepenuhnya lokal asli Indonesia ya, karena mereka masih ada di bawah naungan perusahaan Jepang.
Jadi untuk kategori best make-up of the year 2019, aku pilih at least satu produk untuk setiap langkah dalam make-up biar nggak bingung dan kebanyakan milih:
- BEST PRIMER: Banila Co Dear Hydration Boosting Cream — Oke, jadi ini bukan primer beneran, ini aslinya adalah moisturizer. Tapiii, aku menemukan kalau pakai moisturizer ini sebelum aku make-up an, justru mukaku nggak jadi kilang minyak karena dia bisa menjaga kelembaban kulit. Hasilnya muka nggak memproduksi minyak berlebih. Dia memang punya klaim bagus dipakai sebelum make-up. Selain nahan minyak, dia juga bikin kulit jadi lebih halus dan surprisingly nggak bikin concealer atau foundation jadi misah nggak jelas. [REVIEW]
- BEST FOUNDATION: Wet N Wild Photofocus (Desert Beige) — Sebelumnya aku cuma punya foundation Maybelline Fit Me Matte & Poreless, dan aku nggak suka karena dia oxidize banget, teksturnya juga nggak smooth di kulit. Dari dulu selalu pengen cobain foundation Wet N Wild karena Tati bilang ini salah satu drugstore foundation kecintaannya dan benar dong. Coveragenya medium to full, smooth banget, oxidize tapi sedikit banget nggak sampai heboh jadi kucel, dan nyatu banget sama kulit!
- BEST CONCEALER: Makeup Revolution Conceal & Define (C11) — Hhhh pusing banget, menemukan concealer ini rasanya kayak menemukan oase di padang pasir. Dua kali punya concealer, satu dari Colourpop, satu dari Maybelline, dua-duanya nggak ada yang bisa menarik hati kecuali Makeup Revolution! Aku udah pernah review dia di sini, dan coveragenya sebagus itu guys. Harganya super affordable, di bawah Rp. 150.000, shadenya banyak banget, tapi kualitasnya luar biasa. Nggak oxidize sama sekali, waterproof, dan nggak susah diblend. [REVIEW]
- BEST LOOSE POWDER: BLP Beauty Face Powder (Medium Beige) — Ini last minute banget masuk ke dalam best make-up of the year karena aku baru nyobain ini sekitar pertengahan Desember kemarin. Memang dari awal udah banyak yang bilang dia sebagus itu, jadi aku harus nyobain sendiri dong. Butirannya halus banget di muka, mattifying, nahan minyak, dan nggak terlalu mengubah warna kulit.
- BEST PRESSED POWDER: Pixy Make It Glow Silky Powdery Cake (301 Medium Beige) — Selama setahun belajar make-up, susah banget rasanya nemuin bedak yang pas di kulit aku. Suatu hari temanku rekomendasiin ini dan katanya ini nggak bikin tekstur muka jadi semakin kelihatan karena dia halus banget dan finishnya pun beneran glowy. [REVIEW]
- BEST BRONZER: Physicians Formula Butter Bronzer (Deep Bronze) — Dari segi packaging, tekstur, wangi, performa, ketahanan, semuanya top banget hhh cinta deh! Dia super buttery, gampang diblend ke kulit dan nggak bikin muka kelihatan tambah kotor hihi. [REVIEW]
- BEST HIGHLIGHTER: Becca Shimmering Skin Perfector (Opal) — Wow, kalau ngomongin soal highlighter mah Becca nggak usah diragukan lagi ya, mereka memang juaranya deh. Yang aku punya ini sebetulnya lepasan dari set Glow on The Go mereka, makanya kecil. Tapi sekecil ini juga awet banget karena nggak butuh banyak, pakai sedikit aja udah langsung glowing. [REVIEW]
- BEST LIPS: L'Oreal Rouge Signature (116 I Explore) — Baru punya akhir-akhir 2019 karena memang dia produk keluaran baru, tapi langsung bisa menggeser semua lipstikku selama setahun. Selain karena warnanya yang MLBB, dia juga enak banget dipakai setiap hari karena nggak berat sama sekali. [REVIEW]
- BEST LIPS: Dear Me Beauty Lip Gloss (Dear Audrey) — Sebetulnya akhir-akhir ini agak sensi sama Dear Me Beauty karena dua kolaborasi terakhirnya yang ngeluarin warna membosankan, cuma dengan packaging yang lucu aja karena kolabnya sama makanan. Nggak ngerti juga kenapa tiba-tiba beli lip gloss mereka, padahal sedikit banget yang bahas, bahkan kayaknya aku nggak baca reviewnya sama sekali sebelum memutuskan buat beli. Turns out, dia sebagus dan senyaman itu dipakai bahkan buat sehari-hari, padahal dia lip gloss, yang biasanya lebih cocok buat event tertentu.
- BEST LIPS: Fenty Beauty Gloss Bomb (Fenty Glow) — Telat banget kayaknya buat nyobain Gloss Bomb, tapi ya karena baru ada uangnya sekarang jadi baru nyobain sekarang hahah! Emang dia cantik banget sih, mau dipakai sendiri atau ditimpa di atas lipstik lainnya, nggak akan terlalu ngubah warna dan glitternya nggak terlalu besar jadi sheennya masih kalem. Apalagi wanginya itu haduuh rasanya pengen dimakan! [REVIEW]
- BEST SETTING SPRAY: Studio Tropik Original Priming Water — Udah lama banget punya setting spraynya Studio Tropik, kayaknya beli udah hampir setahun yang lalu tapi baru dibuka tengah tahun 2019 karena penasaran sama performanya. Overall dia memang bagus sih, bisa bantu make-up lebih nyatu sama muka, nahan minyak, dan wanginya pun enak. Cuma satu kurangnya itu semprotannya jelek. Tapi banyak yang bilang mereka udah ngerombak sprayernya jadi harusnya sekarang udah bagus. [REVIEW]
- BEST EYESHADOW: Morphe 35H — Sejak punya eyeshadow palette Focallure x Tasya Farasya aku, aku jadi senang banget bikin eye look, apalagi karena akhirnya kenalan juga sama liquid eyeshadownya Brun Brun. Tapi karena warnanya di paletnya Focallure kurang beragam, aku memutuskan buat beli eyeshadow Morphe yang 35H karena ada warna biru dan pilihannya juga banyak banget. Harganya Rp. 400.000, isinya 35 pan eyeshadow, pigmentasinya oke banget ya ampun, shimmer dan mattenya bagus-bagus, Focallure nggak ada apa-apanya huhu.
Nah aku ada tambahan dua produk yang wajib aku mention, tapi nggak bisa dibilang 'the best' karena aku baru nyoba mereka doang, belum sampai bandingin. Yang pertama ada Pixy Make It Glow Dewy Cushion (301 Medium Beige). Ini adalah cushion pertamaku, dan aku beli karena waktu itu lagi promo beli cushionnya gratis refill. Sejauh ini cushionnya Pixy memang enak dan coveragenya pun oke buat sehari-hari, tapi karena aku belum coba cushion lainnya, jadi belum tahu apakah dia memang sebagus itu atau ada yang lebih bagus lagi. Yang kedua adalah Brun Brun Liquid Eyeshadow (Golden Rose) yang sebelumnya udah pernah aku review. Dia memang bagus banget, parah. Pigmented banget dan harganya pun murah banget. Aku tapi belum coba banyak liquid eyeshadow, jadi belum bisa bilang dia jadi the best liquid eyeshadow, tapi wajib disebut hehe.
-----
Wah, panjang banget postingannya, capek juga nulis banyak begini hahah. Next aku bakal post juga best skincare of 2019 versi aku, ditunggu yah!
Halo semuanyaaa, apa kabar nih? Astaga udah masuk tahun baru 2020, maaf banget karena bulan kemarin aku nggak banyak nulis, karena banyak banget urusan yang harus diselesaikan akhir tahun haha. Ditambah karena baru-baru ini aku mulai keranjingan beli game di Steam gara-gara mereka lagi year end sale dan besar-besaran banget, aku nggak bisa nggak beli! Jangan kaget karena aku memang getol ngegame sebetulnya haha 😂
Seperti biasa, ketika kita memasuki bulan baru, berarti ini saatnyaaa... beauty haul! Ini bakal jadi postingan beauty haul terakhir di 2019 (walaupun dipostnya 2020 haha). Senang banget karena bisa konsisten bikin series ini dari awal Januari lalu. Setahun penuh setiap bulannya aku belanja beauty products, wow! Ya memang nggak selalu sebanyak ini sih (psst, bulan ini aku habis satu juta lebih buat beauty products doang 😓). Nggak kuat banget sama diskon yang bertebaran!
Baca juga: November Beauty Haul: More Local!
Bulan Desember kemarin belanjaanku nggak terfokus cuma di make-up atau skincare, tapi ada beberapa item bodycare, bahkan aku beli beauty tool juga karena seperti yang aku bilang tadi, diskon akhir tahun itu emang nggak sehat banget haha. Kebanyakan produk yang kubeli juga dadakan sih, cuma beberapa yang wishlist dari lama.
● Morphe 35H — Yang ini udah jadi wishlist tapi belum lama banget, karena aku baru berencana buat beli waktu aku dapat gaji dari nulis artikel hehe. Aku nggak punya banyak eyeshadow, selama ini cuma pakai dari Focallure x Tasya Farasya dan jujur warnanya kurang beragam aja. Aku udah lama pengen punya palet eyeshadow warna biru dan dengan budget yang aku punya, Morphe 35H ini masuk banget. Harganya Rp. 400.000 buat eyeshadow dengan 35 pan, sebagian shadenya neutral, sebagian lagi warna biru hihi.
● Hanasui Vitamin C + Collagen Serum & Anti Acne Serum — Udah sering lihat dia seliweran di Twitter karena harganya yang murah tapi katanya efeknya bagus banget. Aku iseng aja beli mereka karena harganya semurah itu cuma Rp. 15.000! 😱 Dari ingredientsnya sih nggak ada yang mencurigakan selain mereka masih pakai parum di dalamnya.
● For Skin's Sake Retinol Overnight Cream — Ini juga wishlist baru-baru ini dan benar-benar lucky banget bisa dapat dengan harga di bawah Rp. 150.000 karena waktu itu lagi diskon dadakan di iLotte. Terima kasih kepada teman-teman mutualku di Twitter karena kalian informatif banget buat nyari diskonan hihi.
● BLP Beauty Face Powder (Medium Beige) — Another wishlist! Duh wishlist aku banyak banget ya wkwk. Seperti yang pernah aku bilang sebelumnya kalau urusan bedak tuh aku susah cocok. Karena kebanyakan bedak malah bikin tekstur mukaku jadi makin besar dan bikin komedo. Karena sekarang udah menemukan cinta di Pixy buat pressed powder-nya, buat loose powder aku cobain dari BLP karena banyak banget yang rave dia, penasaran lah aku sebagus apa sih. Pas 12.12 dia diskon di official store-nya di Shopee, langsung bungkush!
● Dear Me Beauty Lip Gloss (Dear Audrey) — Jujur nggak tahu kenapa bisa tiba-tiba beli lip gloss dari Dear Me Beauty. Aku belum lihat banyak reviewnya seliweran di Instagram, blog, ataupun Twitter, jadi heran juga kenapa tiba-tiba beli (happens to the best of us!). Kayaknya cuma karena dia waktu itu lagi diskon di Sociolla dan waktu lihat pilihan shadenya aku excited karena nggak kelihatan cuma bakal bagus di kulit light to medium.
● Miniso Powder Brush — Brush ini nggak diskon di Miniso, padahal banyak produk lainnya diskon sampai 70% kemarin huft, nggak adil deh. Tapi karena aku nggak punya powder brush yang benar, jadi aku memutuskan buat cobain Miniso punya karena packagingnya bagus nggak kelihatan murahan sama sekali.
● ESQA Bronzer (Havana) — Lupa belinya karena apa, kayaknya selain karena diskon, juga karena aku penasaran sama face product-nya ESQA. Kebetulan bronzer aku cuma Physicians Formula dan dari paletnya Focallure x Tasya Farasya.
● ESQA Brow Pomade (Dark Brown) — Ini belanjanya dadakan banget kayak tahu bulat. Gara-gara ESQA tiba-tiba diskon 50% di Sociolla buat sehari doang dan karena belanjaanku udah banyak banget (dan memang lagi nggak ada wishlist khusus dari ESQA), jadi aku pilih yang harganya sekitar Rp. 50.000-an. Aku lupa persisnya dapat di harga berapa ini, pokoknya setengah dari harga asli. Sempat tertarik juga sama eyeshadow palette-nya, cuma aku baru beli Morphe dan nggak yakin juga bakal bisa habis dalam setahun.
● Nivea Sun Serum (for Oily Skin) — Padahal di rumah masih banyak sunscreen menunggu buat dihabiskan, aku bahkan masih punya stok sunscreen Biore yang belum dibuka karena sunscreen L'Oreal aku belum habis, dan sekarang malah beli ini! Sebetulnya ya karena penasaran dan waktu itu dia lagi diskon di Mirota Kampus hampir 50% so why not?
● Original Source Vanilla & Raspberry Body Mist — Repurchase kedua kalinya karena aku nggak tahu lagi mau cobain body mist apa. FYI, aku memang suka sama wewangian yang manis banget kayak permen walaupun umur udah menuju hampir seperempat abad haha. Dia udah pernah aku review, kalian bisa baca di sini.
● The Body Shop Strawberry Body Mist — Hayo ngaku, pasti ada juga dari kalian yang belanja di year end sale The Body Shop kemarin kan? :p Produk body mist-nya diskon 40% dan karena udah lama banget rasanya sejak terakhir pakai The Body Shop, aku beli deh body mist favoritku sedari dulu yang varian strawberry!
-----
Habis ini aku akan ngepost soal best beauty finds aku di tahun 2019 dan nggak kayak tahun lalu, mungkin bakal aku pisah antara make-up dan skincare jadi lebih enak juga dibacanya, siapa tahu kalian cuma mau cari skincare atau make-up aja. Happy new year 2020!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons