Wah, nggak kerasa 2020 udah mau selesai aja. Rasanya baru kemarin aku sidang skripsi di awal tahun, eh ternyata udah tinggal hitungan hari aja 2020 berakhir. Nggak pernah kepikiran bakal melewati masa di mana terjadi pandemi kayak gini yang benar-benar membatasi pergerakan kita. Semoga di tahun 2021, semua yang hilang di tahun ini bisa tergantikan ya. Baik itu waktu, materi, ataupun kesempatan.
Rasanya beberapa waktu terakhir ini aku kayak lagi nggak terlalu bersemangat untuk bikin beauty content deh. Makanya kenapa postingan di blog nggak sebanyak biasanya. Termasuk di Instagram dan Youtube juga, rasanya lagi loyo banget heheh. I took my time untuk istirahat sebentar dari content creating, daripada dipaksakan takutnya malah kontenku jadi nggak maksimal. Salah satunya karena aku sempat kepikiran sama salah satu komen di Youtubeku yang bilang kalau di videoku aku kebanyakan ngomong dan basa basi. Jujur sedih eyyy, padahal aku memang suka ngomong, makanya aku memutuskan buat bikin Youtube channel. Makanya aku take a break dulu deh biar kontennya nggak kebawa emosi.
Well anyway, aku udah merasa baikan sekarang heheh. I decided to just shrug it off dan tetap bikin konten sebagaimana mauku. Hari ini aku mau nulis review salah satu produk dari brand lokal yang udah aku cobain selama beberapa minggu belakangan yaitu Whitelab Galactomyses + Hyaluronate Hydrating Essence. Produk ini aku dapat dari Female Daily, dan aku senang banget akhirnya bisa kesampaian cobain produk dari brand Whitelab.
BACA JUGA: Lacoco Dark Spot Essence Review
Jadi seperti namanya, essence dari Whitelab ini punya kandungan utama galactomyses dan hyaluronate. Galactomyses ferment filtrate yang terkandung di dalam produk ini berfungsi memberikan kelembaban yang lebih pada kulit untuk meningkatkan kekenyalan, serta memperkuat skin barrier juga. Skin barrier ini penting banget untuk selalu dijaga, karena kalau udah terganggu, kulit akan rentan bermasalah dan biasanya mau dipakaikan skincare apapun akan sulit bekerja. Jadi kalau misalnya kalian selama ini pakai produk tapi permasalahan kulit kalian nggak kunjung berhenti atau merasa kayak produk yang kalian pakai selama ini nggak ada efeknya, coba dicek, bisa jadi skin barrier kalian lagi terganggu. Sementara itu hyaluronate, meski merupakan ingredients yang simple, tapi dia juga bantu melembabkan kulit.
Selain itu ada ingredients seperti niacinamide, yang aku yakin udah nggak asing lagi di telinga para skincare enthusiast. Niacinamide bantu mencerahkan tone kulit supaya nggak kelihatan kusam. Ditambah allantoin untuk bantu menenangkan kulit juga. Pokoknya kalau dilihat dari ingredientsnya aja, essence ini kelihatan simple tapi udah all-around banget fungsinya.
Ingredients: Aqua, Galactomyses Ferment Filtrate, Propylene Glycol, Niacinamide, DMDM Hydantoin, Allantoin, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Tetrasodium EDTA, Parfum, Sodium Hyaluronate, Fomes Officinalis Extract, Hexamidine Diisethionate
BACA JUGA: Benton Snail Bee High Content Essence Review
Untuk kemasannya sendiri essence Whitelab ini cukup simple. Dikemas dalam ukuran 60ml dengan harga cuma Rp 67.000 aja, menurutku essence ini bakal disukai banyak orang karena harganya yang terjangkau dengan ingredients yang cantik. Desain produknya nggak ribet, khas Whitelab aja yang didominasi warna putih dengan botol transparan. Bentuk mulut botolnya sendiri bukan modelan pipet tapi cuma mulut botol yang kebuka gitu, ngerti nggak wkwk. Sorry ya pokoknya kayak yang di foto gitu lah. Aku awalnya takut pas lihat bentuk mulut botolnya yang kayak gini, takut essencenya punya tekstur yang kental dan malah jadi susah buat dikeluarin. Pernah baca pengalaman salah satu temanku soalnya yang pakai essencenya Avoskin dengan mulut botol serupa dan malah berakhir pecah karena susah banget dikeluarin, jadi produk sama kemasannya kayak nggak compatible aja. Untungnya sih Whitelab ini gampang dikeluarin karena teksturnya cair.
Tekstur essence ini cair banget, persis air, makanya dia comptaible dengan bentuk mulut botol begini. Dia juga nggak fragrance free, dan wanginya menurutku enak banget. Waktu awal-awal pakai, aku ngerasa dia belum bisa ngasih hidrasi yang cukup. Tapi aku nggak putus asa. Aku tetap pakai dia rutin, setiap hari pagi dan malam. Ternyata lama kelamaan hidrasinya mulai kerasa. Mungkin kemarin-kemarin kulit aku lagi dalam kondisi yang kurang prima, jadinya essence ini belum bisa nembus kulitku. Memang sih aku akuin beberapa minggu belakangan ini aku lagi dapat jerawat banyak banget di jidat dan alis. Sebetulnya udah biasa sih numbuh jerawat di situ. Aku udah hapal, kalau mulai jerawatan di situ, pasti karena kulitku lagi dehidrasi banget. Cuma ternyata produk yang aku pakai kemarin-kemarin nggak ada yang bisa ngasih hidrasi cukup. Sampai akhirnya aku mulai pakai essence Whitelab ini.
Asli ya, jangan pernah remehkan hidrasi guys. Banyak masalah kulit yang bisa terselesaikan kalau kulit kalian mendapat cukup hidrasi. Terutama untuk aku yang acne prone dan rentan dehidrasi, memastikan kulit dapat asupan hidrasi yang baik bakal bikin kulit jadi tenang dan kalem. Essence Whitelab ini baru kerasa efeknya setelah beberapa hari pemakaian. Mungkin karena awal-awal kulitku penyesuaian dan pengenalan dulu ya. Begitu udah kenal, langsung nggak pake babibu, jerawat dan bruntusan langsung berkurang. Padahal efek yang tertera di botolnya nggak fokus untuk jerawat lho, dia lebih ke untuk melembabkan dan mencerahkan. Tapi seperti yang aku bilang tadi, memang terkadang hidrasi yang cukup bisa jadi jalan keluar dari permasalahan yang ada. Menurutku essence ini worth to try banget, apalagi karena dia harganya juga sangat affordable.
Kalau ngomongin soal lipstik, finish favoritku itu justru sebenarnya yang nggak matte. Dulu sih memang jatuh cinta banget sama lipstik matte karena nggak ribet harus khawatir transfer ke mana-mana, atau kelihatan kayak bibir habis makan gorengan karena finishnya shiny, tapi makin ke sini aku malah makin suka sama lipstik yang ngasih shiny finish. Makanya aku juga mulai ngoleksi lip gloss, karena ngerasa cantik aja kalau bibir kelihatan bercahaya, kayak sehat gitu. Tapi karena memang pakai lip product yang glossy gitu suka bikin berantakan (rambutku panjang, jadi kadang suka nempel di bibir kena lip gloss), akhirnya aku pindah ke opsi lainnya yaitu lipstik dengan finish satin!
Di sini aku bakal ngereview salah satu lipstik yang baru-baru ini aku coba, dan berhasil masuk ke my favorite lip product in 2020. Aku udah ngidam lama memang pengen cobain lipstiknya MAC, karena banyak banget yang jadiin dia favorit. Aku mau lihat formulanya, emang kayak apa sih lipstik MAC ini sampai banyak banget yang suka?
BACA JUGA: Colourpop Lux Lipstick Shade LA Lady Review
Kalau kalian udah baca beauty haul aku beberapa waktu lalu, kalian pasti tahu gimana ceritanya akhirnya aku bisa beli lipstik MAC ini. Jujur sampai sekarang aku masih belum rela ngeluarin duit di atas Rp 200.000 buat sekedar beli lipstik aja, makanya kenapa MAC ini nggak kebeli-beli meski kepengennya udah dari lama xD Aku tuh kurang hapal sebenarnya harga rata-rata pasaran lipstik MAC itu berapa, mungkin antara Rp 250.000 sampai Rp 300.000-an ya? Mereka ini memang udah terkenal banget sih kalau dari koleksi lip productnya, banyak banget aku lihat blog-blog yang bikin dupe series khusus buat nyari dupe dari lipstik-lipstiknya MAC.
Kemasannya ini bullet lipstik biasa dengan ujung tutup yang membulat. Ini udah khas MAC banget karena setahuku mereka nggak pernah rubah packaging ini selama bertahun-tahun. Orang udah langsung tahu kalau lihat tube lipstik warna hitam dengan kemasan mirip peluru gitu pasti dari MAC. Di bagian bawahnya ada label nama shadenya, dan seperti yang bisa kalian lihat shade yang aku punya di sini adalah Del Rio.
Warna shade Del Rio ini sebenarnya lebih ke plum, kayak ungu campur magenta sedikit, dan warna itu jadi kelihatan lebih deep kalau kita pakainya benar-benar full sebibir dan ditekan pas apply lipstiknya. Meskipun begitu aku masih bisa pakai warna ini untuk acara-acara casual dengan cara pakai lipstiknya cukup didab aja, jadi cuma ditotol-totolin di bibir, nggak dipakai full sampai harus ditekan gitu. Di sini aku baru sadar oh, ternyata lipstik ini bisa diatur intensitas warna yang keluar tergantung dari berapa layer dan gimana kita aplikasiinnya ke bibir. Aku yang terbiasa pakai liquid lipstick jarang bisa begini karena kalau liquid lipstick untuk bisa diatur opacity warnanya harus dibaurkan pakai jari, itupun juga nggak selalu berhasil. Bullet lipstick lainnya yang aku punya juga nggak semuanya bisa begitu, rata-rata masih sama aja warna yang keluar mau diatur segimanapun pas diaplikasikan di bibir. Aku merasa beruntung aja ketemu shade Del Rio yang ternyata bisa pas di skin tone aku karena ini shade sisaan di tokonya pas beli haha.
Untuk formulanya sendiri, dia memang nggak tahan banting sih, namanya juga lipstik satin ya. Nggak transferproof ataupun tahan lama di bibir, tapi buatku nggak masalah sama sekali karena lipstik ini terasa nyaman banget pas dipakai. Nggak bikin berat, bikin bibir kelihatan sehat, dan untuk membersihkannya pun nggak perlu effort berat. Aku justru suka sama lip product yang kayak gini, nggak kayak dulu pokoknya semakin susah dihapus, semakin oke! Sekarang malah senangnya sama yang gampang dihapus aja deh biar waktu yang aku butuhkan buat bersihin muka nggak lama haha.
Lipstik ini memang wajar jadi kesukaan banyak orang. Buat yang nggak suka pakai lipstik yang bikin bibir kering, ini wajib banget dicoba. Pigmentasinya oke, teksturnya buttery banget, glides easily on the lips, dan nyaman banget dipakai nggak bikin berat atau kerasa kayak kita lagi pakai lipstik.
Kalau disuruh milih antara foundation sama cushion, dulu aku bakal jawab foundation pasti. Karena harus aku akui, kulitku banyak imperfectionnya jadi kalau ada acara atau keperluan yang mengharuskan aku tampil all out, foundation jauh lebih bisa diandalkan. Kenapa? Karena kalau soal complexion product, yang aku cari nomor satu adalah coveragenya. Aku kurang suka sama produk yang coveragenya ringan, kayak nggak puas aja gitu. Makanya meskipun udah sempat cobain cushion, tetap aja aku bakal ngambilnya foundation kalau mau dandan. Itu dulu, sebelum ketemu sama Looke Holy Flawless BB Cushion.
Beberapa waktu lalu aku ditawari sama Looke untuk cobain salah satu produk hits mereka, yaitu cushionnya. Karena aku udah sering lihat review orang-orang yang positif banget sama produk ini, aku jadi penasaran dan mengiyakan untuk cobain langsung, kayak apa sih cushion Looke ini. Bakal beda nggak ya dari cushion lainnya yang udah pernah aku coba?
BACA JUGA: BLP Face Base Foundation Shade W30 Review
Jadi Looke Holy Flawless BB Cushion ini punya klaim medium to full coverage, yang bisa bikin tampilan make-up kita kelihatan flawless makanya namanya "holy flawless". Shade yang aku punya di sini adalah shade Clio, deskripsi shadenya sih bilang ini medium beige dengan warm undertone. Kebetulan memang bisa pas banget kulitku punya undertone warma dan biasanya kalau untuk ukuran complexion product, aku biasa pakai yang medium beige. Sejauh ini yang aku lihat Looke baru punya 3 shade untuk cushionnya, which is a little concerning karena untuk ukuran kulitku yang sawo matang ternyata Clio adalah shade kedua dari tiga, padahal biasanya aku termasuk shade paling gelap. Semoga untuk ke depannya sih Looke bakal nambahin shade lagi ya supaya banyak dari kita yang bisa cobain produk ini.
Meskipun ini adalah produk yang notabenenya termasuk make-up, tapi di dalam cushion ini juga terkandung bahan yang bagus untuk merawat kulit kita selama kita pakai si cushion. Ada green tea extract yang dapat mengontrol sebum dan merawat kulit berjerawat serta kemerahan pada wajah, dan hyraluronic acid yang bagus untuk menjaga kelembaban kulit sehingga secara tidak langsung bantu mengurangi produksi minyak berlebih juga karena kulit kita udah dapat kelembaban yang cukup.
Selama ini aku kalau punya cushion kemasannya itu pasti bulat, karena memang itu bentuk kemasan yang paling umum ya. Makanya pas lihat Looke keluar dengan kemasan kotak seperti ini, rasanya kayak penyegaran aja karena beda dari yang lain. Udah gitu tebal kemasannya juga nggak setebal cushion pada umumnya. Dia termasuk yang lumayan tipis, jadi pas digenggam rasanya sleek apalagi dengan warna body yang full hitam jadi bikin kelihatan elegan banget. Oh iya, dia ini modelan tutupnya tuh yang pakai magnet, jadi nggak bikin ribet deh buat bukanya.
Puffnya ini salah satu favoritku sih. Meski aku belum terlalu banyak coba cushion, tapi sejauh ini puffnya Looke itu yang ternyaman yang pernah aku coba. Puffnya tipis, tapi empuk, ngeblend produknya bagus banget, dan yang paling aku suka adalah dia nggak menyerap terlalu banyak produk padahal tekstur cushionnya ini cair banget. Karena dia tipis, jadinya untuk menjangkau sudut-sudut muka juga jadi lebih handy. Plus, sponge yang warnanya gelap kayak gini buat aku pribadi kelihatan lebih cantik aja karena nggak gampang kelihatan kotor. Selain itu produk ini juga dilengkapi dengan Rippled Sponge Technology yang mampu menjaga formula yang ada di dalamnya biar nggak tumpah saat dibawa ke mana aja, dan mentransfer formula secara maksimal ke area wajah.
Seperti yang kalian lihat, kelihatan kan kalau coveragenya tuh ada banget. Aku benar-benar kagum sih, karena di foto itu aku cuma pakai satu layer aja dan pakainya juga tipis-tipis karena aku mau lihat dulu initial coverage dia gimana, dan apakah bisa dibuild up. Ternyata di layer pertama aja aku udah merasa puas dan jadi nggak berhenti ngaca karena hasilnya bikin kulit kelihatan flawless banget, nggak kayak pakai complexion product. Aku juga di situ nggak pakai primer tapi pori-poriku kelihatan tersamarkan kan :") Asli, baru kali ini merasa senang banget ketemu cushion padahal sebelumnya ya udah pernah pakai cushion juga. Tapi Looke Holy Flawless BB Cushion ini udah bikin aku jatuh hati dari pemakaian pertama sih.
Untuk ketahanannya sendiri dia juga termasuk yang oke banget. Karena finishnya ini sendiri udah matte, kadang aku nggak set pakai bedak, dan cushionnya tetap awet di muka nggak geser ataupun hilang-hilangan meski udah kecampur sebum ataupun keringat. Dia juga nggak transfer ke masker sama sekali jadi aku bersyukur banget bisa akhirnya menemukan dia :") Menurutku ini sepadan dengan harganya sih, jadi kalau kalian lagi nyari cushion yang tahan banting, aku saranin cobain deh Look Holy Flawless BB Cushion.
Produk ini udah lama banget aku terima, kayaknya sekitar akhir tahun lalu deh. Bahkan aku dapat dia sebelum ganti hp baru jadi kayaknya memang udah lama banget. Eyeshadow Revlon ini aku dapat dari Female Daily, satu set sama dua buah lip mousse mereka. Aku sendiri sebetulnya jarang beli produknya Revlon meskipun mereka udah setua Maybelline ya keberadaannya di Indonesia alias nggak asing-asing banget. Kayaknya gara-gara banyak banget yang palsuin produknya Revlon terus aku jadi kurang tertarik aja heheh. Tapi terima kasih banyak buat Female Daily karena akhirnya bisa cobain mereka buat pertama kalinya.
Aku sendiri bukan orang yang udah pro banget kalau urusan eyeshadow. Sejujurnya aku baru mulai belajar benar-benar pakai eyeshadow sejak aku menang palet eyeshadow Focallure x Tasya Farasya dari salah satu mutualku di Instagram sekitar tahun 2018. Sebelumnya aku nggak paham banget cara pakai eyeshadow, gimana main warnanya, dan applynya juga masih kaku banget wkwkwk. Tapi karena nggak mau menyia-nyiakan eyeshadow harga setengah juta, di situ aku mulai perlahan belajar. Yang pertama aku pelajarin sih cara ngeblend eyeshadow biar smooth, dengan brush seadanya haha. Jadi review hari ini adalah review dari seorang amatir, okay? xD
Eyeshadow ini namanya Enigma, dan dia ini salah satu varian dari series eyeshadow compactnya Revlon yang bernama ColorStay Looks Book, dengan kemasan yang sama, cuma beda warna aja. Kebetulan Enigma ini warna temanya ungu dan pink gitu. Lucu-lucu ya, aku senang aja lihatnya eyeshadow ukuran kecil dan ramping begini karena nggak makan banyak space. Pilihan warna di setiap paletnya juga bagus-bagus. Walaupun aku melihat kemiripan antara Enigma dengan Insider sih hehe. Btw kalau boleh milih aku pengen banget sebetulnya cobain yang Player karena aku suka warna biru dan aku udah lihat swatch dari salah satu mutualku yang punya palet itu dan birunya cakep banget! :")
BACA JUGA: BLP Brow Definer Shade Ash Brown Review
Seperti yang aku bilang, kemasannya ini kecil dan ramping banget. Sangat compact, dia tipis jadi bisa nyelip di sela-sela kalau mau dibawa travelling. Aku lupa ambil foto untuk bikin perbandingan palet ini dengan telapak tanganku, tapi dia benar-benar kecil kok, sedikit lebih panjang dari eyeshadow trio-nya Wardah sih mungkin. Pannya ini kecil dan ramping, nggak lebih lebar dari jari orang dewasa, kalau kalian nggak suka apply eyeshadow pakai brush, pakai jari juga masih oke buat ambil produknya. Eyeshadow ini juga nggak ngasih nama di setiap shadenya. Aku sempat kira mungkin nggak ditulis di depan karena nggak ada tempatnya, jadi biasanya ditaruh di belakang, tapi ternyata di bagian belakang juga nggak ada. Enigma ini seperti namanya, punya palet warna yang ngasih vibe misterius dan elegan. Makanya dia ada warna-warna seperti ungu dan deep plum di sini.
Di sebelah kiri udah aku swatch eyeshadownya pakai jari, dan di sebelah kanan adalah my poor attempt dalam mengaplikasikannya wkwkwk. Di palet ini nggak banyak warna yang bisa aku pakai di kulitku yang sawo matang. Meskipun kelihatannya pas diswatch pakai jari kelihatan gelap dan deep warnanya, tapi begitu diblend pakai brush dia jadi cukup sheer. Sebetulnya nggak masalah sih karena eyeshadow ini buildable, jadi kalau mau lebih deep lagi bisa terus dipack aja pakai packing brush. Yang paling aku suka adalah shimmernya nggak loyo sama sekali. Benar-benar nyala, creamy, dan mudah dipick up pakai brush bahkan tanpa harus dibasahin dulu brushnya. Terutama shimmer kedua dari atas, ugh, cinta banget! Untuk eyeshadow looknya sendiri aku pakai 3 shade aja di sini. Aku pakai shade pertama dari atas, shade kedua dari atas, dan shade keempat dari atas. It's a very simple look yang bisa dipakai baik untuk acara seperti kondangan atau sekedar hangout sama teman.
Eyeshadow ini menurutku cukup oke secara kualitas, meskipun aku merasa kurang worth it aja karena harganya yang cukup mahal. Dia mudah diblend, gampang dibuild up warnanya, dan nggak ada falloutnya sama sekali jadi nggak akan bikin bercak warna di sekitar area mata. Kalau kalian nggak masalah menggelontorkan Rp 200.000 untuk mini palette seperti ini, menurutku coba aja. Aku jadi penasaran sama palet dari ColorStay Looks Book lainnya heheh.
Halo semuanya! Hari ini aku mau ngereview salah satu produk yang udah lama banget aku terima dan pakai, yaitu Jumiso First Skin Brightening Sheet Mask. Sheet mask ini aku terima dari Jumiso, hasil menang giveaway try & review mereka sekitar tahun 2019 mungkin. Iya, lama banget memang! Dulu aku masih rajin juga ikut event-event try & review dari brand luar karena belum ada regulasi pajak dengan value di bawah $3 karena masih $75 batasnya dulu. Sekarang jadi nggak pernah ikutan lagi padahal lumayan banget event-event try & review tuh karena bisa menghemat budget sekalian nyobain produk baru wkwk.
Well, seperti yang kalian tahu, aku bukan penggemar sheet mask kayak orang-orang kebanyakan. Buat aku pribadi, ngereview sheet mask itu salah satu hal yang susah, sekaligus terasa monoton karena yang diomongin ya itu-itu aja poinnya. Sheet mask itu ada banyak banget jenisnya, kandungannya juga beragam, hampir semua brand skincare ngeluarin. Tapi karena sheet mask ini adalah "one time thing" product, jadinya untuk bisa mereview secara detail, harus dipakai beberapa kali baru ketemu benang merahnya. Too bad di sini aku cuma punya satu dan pakai sekali aja, jadi anggap aja ini review ala ala first impression ya hehe.
Basically, sheet mask ini dinamakan First Skin Brightening karena dia ditargetkan untuk kulit yang kusam disebabkan karena kurang tidur atau gaya hidup yang berantakan. Di dalamnya ada vitamin A dan vitamin E yang diperoleh dari salmon roe. Selain itu sheet mask ini juga mengandung 4 bahan utama yakni gigawhite, redberry complex, ceramide complex, dan niacinamide.
BACA JUGA: Leaders Mediu Amino Pore-Tight Mask Review
Ingredients: Water, Glycerin, Methylpropanediol, Niacinamide, Betaine, Xylitylglucoside, Anhydroxylitol, Xylitol, Malva Sylvestris (Mallow) Extract, Mentha Piperita (Peppermint) Leaf Extract, Primula Veris Extract, Alchemilla Vulgaris Extract, Veronica Officinalis Extract, Melissa Officinalis Leaf Extract, Achillea Millefolium Extract, Rubus Idaeus (Raspberry) Fruit Extract, Vaccinium Macrocarpon (Cranberry) Fruit Extract, Cornus Officinalis Fruit Extract, Prunus Serotina (Wild Cherry) Fruit Extract, Punica Granatum Fruit Extract, Salmon Egg Extract, Calcium Pantothenate, Sodium Ascorbyl Phosphate, Tocopheryl Acetate, Pyridoxine Hcl, Maltodextrin, Silica, Sodium Starch Octenylsuccinate, Ceramide Np, Ceramide Ns, Triethylhexanoin, Butyrospermum Parkii (Shea Butter), Butylene Glycol, 1,2-Hexanediol, Hydrogenated Lecithin, Hydroxyethylcellulose, Xanthan Gum, Carbomer, Scutellaria Baicalensis Root Extract, Ethylhexylglycerin, Glyceryl Caprylate, Aloe Barbadensis Leaf Juice, Caffeine, Peg-32, Panthenol, Allantoin, Dehydroacetic Acid, Arginine, Peg-60 Hydrogenated Castor Oil, Fragrance, Chlorphenesin, Disodium Edta
Lembaran sheet masknya ini pas di muka, nggak kegedean ataupun kesempitan. Cuma aku kurang suka karena essencenya ini lengket banget! Essencenya juga menurutku kebanyakan, jadinya ya mubazir aja. Karena banyak dan lengket, dia jadi lama banget diserap sama kulitku, seolah-olah kulitku tuh kayak kekenyangan aja jadinya udah nggak sanggup "nelan" hidrasi lagi. Aku bahkan sempat nunggu sampai setengah jam setelah copot sheet masknya, tapi essencenya tetap nangkring aja di muka nggak kering-kering. Aku pribadi nggak suka banget sama tipe essence sheet mask yang begini. Aku juga nggak dapat efek brighteningnya sama sekali, malah yang ada mukaku kelihatan tambah kusam karena essence yang numpuk di muka. Ujung-ujungnya malah aku bilas deh :(
Semakin ke sini, keinginan buat beli produk dari brand luar semakin menurun. And it's probably for the better! Terutama untuk make-up sih ya, kalau skincare majority produk yang aku punya masih didominasi sama brand luar, terutama Korea. Tapi beda jumlahnya nggak terlalu jauh kok, dan semoga suatu hari nanti bisa mulai perbanyak beli produk lokal aja supaya brand lokal semakin maju. Kalau lihat perkembangan brand lokal makin ke sini memang makin membanggakan. Meskipun aku pribadi nggak punya brand (duh, I hope one day!), tapi aku ikut merasakan senangnya tiap brand lokal release produk baru yang baik dari segi packaging sampai performa bisa bersaing dengan produk brand luar. Baik make-up ataupun skincare lokal jadi semakin inclusive dan banyak orang yang bisa relate sama produk serta konsepnya.
Nah in honor to that, kali ini aku mau share review salah satu produk dari brand lokal yang lagi aku getol banget pake; Luxcrime Ultra Highlighter! Kalau diingat-ingat, setahun dua tahun yang lalu mungkin aku nggak akan punya jawaban kalau ditanya rekomendasi highlighter dari brand lokal. Tapi sejak aku mulai nyobain kayak dari Dear Me Beauty dengan liquid highlighternya, dan sekarang si Luxcrime juga udah repackage highlighter mereka yang lama, aku jadi nggak ragu buat jawab. Fyi, ini aku beli bulan lalu dan sejujurnya sih nggak ada di wishlist alias ini pembelian impulsif :p But I don't regret it karena memang ini cantik banget! You'll know why.
Jadi sebelumnya Luxcrime ini memang udah pernah mengeluarkan highlighter, kalau nggak salah masih dengan nama yang sama, tapi packagingnya cuma cardboard biasa bentuknya kotak gitu. Banyak yang bilang mirip sama Make Over punya malah. Dulu shadenya cuma ada dua; Stardust sama Thunderstorm. Nah yang terakhir ini mereka selain repackage dengan packaging baru, mereka juga nambahin dua shade baru yaitu Milky Way dan Pegasus. Di sini aku punya Milky Way karena dari semua shade yang ada, aku rasa dia akan pas banget di skin tone aku. Baik Stardust atau Thunderstorm kelihatan terlalu warm dan coklat agak orange gitu, takutnya malah nggak masuk. Sementara Pegasus warnanya lilac, jadi nggak terlalu versatile untuk dipakai.
Kemasan barunya ini beda jauh dari yang lama. Kali ini Luxcrime nggak lagi pakai cardboard, mereka udah pakai compact packaging yang terbuat dari plastik dengan warna tema lilac. Di bagian depan ada ilustrasi orang khas Luxcrime dan di bagian belakangnya ada nama shadenya. Packaging ini juga satu tema dengan compact powder mereka yang warnanya hijau tua. Menurutku ini jauh lebih unik dan bakal diingat orang sebagai packaging yang Luxcrime banget dibandingkan yang dulu.
Dari semua highlighter dengan formula powder yang udah pernah aku coba, Luxcrime ini udah yang paling lembut dan buttery. Well, sebetulnya jam terbangku dengan highlighter powder belum banyak sih hehe, aku cuma pernah coba dari Wet N Wild untuk powder formula gini. Tapi memang benar, Luxcrime kalau diswipe pakai jari aja udah langsung kerasa "lumer" gitu, dan nggak perlu ditekan keras-keras juga akan langsung pigmented. Aku sempat dengar dari mutualku di Twitter katanya formula yang lama punya butiran shimmer yang keras dan besar-besar, jadinya banyak yang kurang suka. Karena aku belum pernah coba formula highlighter mereka yang lama, aku nggak bisa bandingin ya, cuma memang si Milky Way ini menurutku shimmernya kecil-kecil dan rapat, jadinya begitu kena cahaya, pantulannya jadi lebih natural karena seragam.
Nah ini hasilnya pemakaian Luxcrime Ultra Highlighter shade Milky Way di kulitku. Asli, lihat nggak sih betapa cantik dan kelihatan naturalnya dia? Aku jatuh cinta banget dari pemakaian pertama. Dia sama sekali nggak emphasize skin texture kayak powder highlighter kebanyakan, benar-benar halus banget di kulit, ngasih kesan glass skin. Buat kalian yang suka takut pakai highlighter bikin tekstur kulit jadi semakin heboh, kalian harus banget cobain highlighter ini.
Powdernya gampang diblend, dan itu hal yang menurutku penting juga dalam menilai highlighter karena kalau nggak gampang diblend, jatuhnya pasti nanti awkward di muka karena kelihatan banget kalau pakai highlighter. Karena sebisa mungkin pemakaian highlighter kita itu subtle dan effortless, jadi formula yang creamy is important! Meskipun Milky Way mungkin kelihatan kayak terang banget, tapi di kulitku yang medium dark ini dia masih bisa nyatu, thanks to its blendable formula!
Sebagai pemilik kulit acne prone, rasanya nggak habis-habis jerawat yang datang silih berganti. Padahal kadang ya aku nggak ada tuh ganti skincare routine, nggak lagi nyobain produk baru, nggak lagi datang bulan, dan lifestyle lagi bagus-bagus aja. Cuma ya itu tadi, memang kalau udah mukanya gampang jerawatan, nggak bisa ketebak deh kapan datangnya dan karena apa. Begitu jerawatnya udah mulai kering dan akhirnya hilang, eh ternyata ngebekas dong. Nambah lagi PR buat ngilangin bekas jerawat. Padahal dulu aku kalau jerawatan nggak dipakaikan apa-apa bisa hilang sendiri dalam 3 hari tanpa bekas, sekarang mah boro-boro haha. Menurutku juga ngilangin bekas jerawat itu yang paling susah. Jauh lebih susah dibanding ngilangin jerawatnya itu sendiri. Mana bekas jerawatku tipe yang kehitaman, bukan kemerahan, jadinya benar-benar harus extra perawatannya.
Bekas jerawat yang kehitaman ini biasa dikenal sebagai PIH (Post Inflammatory Hyperpigmentation). Bisa disebabkan karena jerawat, atau karena usia, bisa juga karena efek sinar UV dari matahari. Istiliah umumnya sih dark spots atau noda kehitaman. Kalau untuk yang disebabkan karena bertambahnya usia, aku kurang tahu apa yang bisa efektif untuk menguranginya, tapi secara garis besar noda kehitaman bisa dikurangi dengan pemakaian sunscreen yang rutin. Menurutku itu udah bare minimum alias usaha paling kecil yang bisa kita lakuin dalam hal dark spots. Karena sinar UV itu bisa memperburuk tampilan noda kehitaman di kulit kita, jadi sebisa mungkin selalu lindungi kulit dari sinar UV. Bukan cuma dengan pemakaian sunscreen tapi dengan perlindungan physical seperti pakai topi atau mencari tempat yang teduh dan kurangi exposure sinar UV.
BACA JUGA: Benton Snail Bee High Content Essence Review
INFO PRODUK
- Nama brand: Lacoco
- Nama produk: Dark Spot Essence
- Jenis produk: Essence
- Ukuran: 12 ml
- PAO: 24 bulan
- Harga: Rp 199.000
- Tempat beli: Shopee Official Lacoco
- BPOM: NA18191906202
Selain dua cara yang aku jabarkan di atas, ada lagi yang bisa kita lakukan yaitu exfoliate kulit secara rutin. Nah kebetulan di sini aku punya produk dari brand lokal kita tercinta yaitu Lacoco Dark Spot Essence yang beberapa waktu lalu aku terima dari online shop My Skin But Better. Dari namanya aja udah kelihatan ya apa fokus dari essence ini. Kemasannya cantik banget, botolnya terbuat dari kaca dan warnanya ungu gradasi hitam. Ngasih kesan elegan dan misterius banget. Essence ini isinya 12ml dengan harga Rp 199.000. Jangan kaget dulu dengan ukuran dan harganya karena produk ini kecil-kecil cabe rawit banget.
Waktu pertama aku lihat ingredients listnya dan penjelasan produknya, aku langsung ngiler karena ini ingredients all star semua! Yang pertama aku notice adalah keberadaan si glycolic acid sebanyak 5% yang udah jadi kesukaan kulitku. Glycolic acid ini ampuh banget buat menghaluskan tekstur kulit yang tidak merata. Terus ada juga niacinamide (3%) dan tranexamic acid (2%) untuk melawan hiperpigmentasi, dan salicylic acid (1%) yang udah jadi langganan kalau masalah jerawat.
Produk ini memiliki beberapa klaim seperti:
- Memperbaiki tekstur dan elastisitas kulit
- Memudarkan flek hitam, hiperpigmentasi, dan noda bekas jerawat
Ingredients: Water, Propylene Glycol, Glycolic Acid, Niacinamide, Glycerin, Gluconolactone, Tranexamic Acid, Salicylic Acid, Xanthan Gum, Morus Alba Fruit (Mulberry) Extract, Daucus Carota Sativa (Carrot) Root Extract, Butylene Glycol, Sodium Hydroxymethyglycinate, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Glycyrrhiza Uralensis (Licorice) Root Extract, Tetrasodium EDTA, 1,2-Hexanediol
BACA JUGA: Lacoco Eye Intensive Serum Review
Essence ini punya tekstur yang kental. Dia nggak mudah menggelincir di kulit gitu lho, jadi kalau diteteskan ke tangan essencenya langsung nempel aja nggak langsung ngacir. Dengan tekstur seperti itu, perkiraanku dia bakal terasa berat dan lengket di kulit. Tapiii, begitu aku coba ratain, ternyata nggak sama sekali! Essencenya langsung “pecah” dan nyebar di kulit dengan mudah. Untuk pemakaiannya sendiri biasanya aku pakai dua tetes aja untuk satu muka, rasanya langsung lembab di kulit dan nggak ngasih rasa pedih di bagian yang ada ataupu nggak ada jerawatnya. Cuma beberapa teman-temanku yang juga pakai essence ini sih katanya sempat ngerasa kayak ada rasa cekit-cekitnya gitu, bahkan ada yang sampai perih banget di kulit. Tapi sejauh ini aku nggak merasakan hal tersebut.
BACA JUGA: Lacoco Watermelon Glow Mask Review
Aku mulai pakai essence ini sejak 1 Desember kemarin, dan ini udah seminggu lebih. Essence ini aku pakai setiap hari tapi hanya di malam hari aja karena aku masih belum berani pakai actives seperti exfoliating agent di pagi hari. Apalagi ini activesnya cukup banyak, takutnya nanti malah nggak efektif karena rusak kena paparan sinar UV. Biasanya aku pakai sesuatu yang ada exfoliating agentnya sih dua hari sekali, tapi kali ini aku penasaran bisa nggak ya kulitku pakai ini setiap hari. Dan setelah dicoba, ternyata kulitku kuat dan seperti suka sama efeknya.
Aku langsung merasa kulitku jadi lebih mulus, jerawat jadi cepat kering, dan pori-pori juga terlihat mengecil. Sementara untuk dark spotnya sendiri, banyak yang belum memudar, mungkin karena baru seminggu pemakaian juga. Tapi ada beberapa yang mulai berkurang intensitas kegelapannya. Meski begitu aku merasa ini ngasih hasil yang menjanjikan karena kalau dengan pemakaian baru seminggu aja udah bisa seperti ini, gimana nanti kalau dipakai sampai habis produknya hehe.
Sebagai pemilik kulit berminyak, kalau ditanya apa ingredients skincare kesukaanku, kayaknya aku bakal jawab Centella Asiatica. Udah nggak perlu diragukan lagi, Centella Asiatica ini terbukti memang handy banget kalau udah urusan jerawat. Salah satu masalah utama kulitku adalah jerawat, apalagi karena memang kulitku termasuk yang acne prone alias mudah berjerawat, jadinya kadang nggak ngapa-ngapain sekalipun juga jerawat ya bisa aja muncul. Kalau udah kayak gitu, aku bakal langsung ambil produk skincare yang setidaknya mengandung Centella Asiatica ini karena di aku, Cica selalu berhasil merawat jerawat mulai dari baru muncul, sampai nanti setelah jerawatnya kering.
Centella Asiatica mengandung banyak bahan aktif yang dikenal sebagai terpenoid, yang membentuk sekitar 8% dari berat tanaman. Ada 4 manfaat utama yang telah dipelajari untuk perawatan kulit, di antaranya adalah asam asiatik, asam madekasik, asiatikosida dan madekasosida. Mereka terkadang disertakan dalam suatu produk dalam bentuk murninya, atau bisa juga sebagai campuran dan ditulis sebagai "Centella Asiatica Extract".
Nah kebetulan nih, aku baru-baru ini lagi cobain satu rangkaian produk yang mengusung Centella Asiatica sebagai salah satu main ingredientsnya yaitu SNP Prep Cicaronic. Aku yakin kalian pasti udah nggak asing lagi ya sama skincare line yang satu ini. Setelah sebelumnya sukses merilis series SNP Prep Peptaronic, kali ini SNP kembali lagi dengan series baru yang ditujukan untuk pemilik kulit berjerawat dan sensitif dengan lini Cicaronic. Aku berkesempatan cobain mulai dari cleansing foam, toning essence, ampoule, sampai sheet masknya. Penasaran nggak gimana hasilnya di kulitku? Yuk, lanjut baca kalau mau tahu!
As someone with oily skin, if you asked me what my favorite skincare ingredient is, I'd say centella asiatica. It is out of the question, centella asiatica has been proven many times over to be effective when it comes to acne treatment. One of my main skin problem is acne, since apparently my skin is prone to have them, so even when I don't change my diet, nor trying new products, acne would still find its way to inhabit my skin. When such thing happens, the first thing I do is to grab a skincare product with centella asiatica in it, as it always helps me to treat them pre and post showing.
Centella asiatica’s been in skincare for a long time, but it’s really getting its time in the spotlight at the moment. Centella asiatica contains a bunch of active ingredients known as terpenoids, which make up around 8% of the weight of the plant. The main four that have been studied for their skincare benefits are asiatic acid, madecassic acid, asiaticoside and madecassoside. They’re sometimes included in a product alone in pure form, or in combination as “Centella asiatica extract”.
For the past few days, I've been trying this new set of skincare where they use centella asiatica as their main ingredients, it's the SNP Prep Cicaronic. I'm sure a lot of you are familiar with this line by now. After the release of SNP Prep Peptaronic, SNP comes back with another new series dedicated to people with acne problems and sensitive skin with this Cicaronic line. In this chance, I get to try starting from their cleansing foam, toning essence, ampoule, to their sheet mask. If you wanna know how it affects my skin, then keep on reading!
Sebelum kita masuk lebih jauh ke review produknya, mari kenalan dulu dengan SNP dan apa itu SNP Prep Cicaronic. SNP adalah merek 'Solusi Kulit Total' yang dikembangkan oleh ahli perawatan kulit K-Beauty, tujuannya memberikan solusi terbaik kepada konsumen berdasarkan keahlian perawatan kulit Korea dan bukti ilmiah.
- SCIENCE (Prioritize Clients’ Skin) Berdasarkan penelitian dan pengembangan terus-menerus para ahli kulit, SNP memberikan solusi untuk menghadirkan kulit yang paling muda dan segar bagi pelanggan.
- NATURE (Safe & Verified Effective Ingredients) SNP memanfaatkan kekuatan alami dari bahan-bahan murni dan memberdayakannya dengan sains untuk memperkuatnya guna menciptakan perawatan kulit seefektif mungkin.
- PURITY (Pure Skin) SNP aman untuk kulit sensitif memberikan solusi dengan bahan yang terbukti aman melalui pengujian yang ketat.
SNP Prep diperkaya dengan beberapa lapisan asam hidronik dengan bahan aktif utama, seperti peptides, cica, dan vitamin. Dibuat oleh SD Biotechnologies, salah satu perusahaan Kecantikan dan Perawatan Kulit terkemuka di Asia, untuk menyediakan perawatan kulit berkualitas tinggi dengan bahan yang efektif dan harga yang terjangkau.
Before we go further into the product review, let's get acquainted with SNP and what is SNP Prep Cicaronic. SNP is a ‘Total Skin Solution’ brand developed by K-Beauty skin care experts, providing consumers with the best solutions based on Korean skincare expertise and scientific evidence.
- SCIENCE (Prioritize Clients’ Skin) Based on our skin experts’ constant research and development, SNP provides solutions to bring forth the customers’ most youthful and fresh skin.
- NATURE (Safe & Verified Effective Ingredients) SNP leverages on the natural power of pure ingredients and empowers it with science to strengthen them to create the most effective skin care possible.
- PURITY (Pure Skin) SNP is safe for sensitive skin providing solutions with ingredients proven safe through strict testing.
SNP PREP to bring it back to basics. SNP PREP is enriched with multiple layers of HYALURONIC ACID with key active ingredients, such as PEPTIDES, CICA, and VITAMINS. Created by SD Biotechnologies, one of the leading Beauty and Skin Care companies of Asia, to provide high quality effective ingredient skin care at attractive prices.
SNP PREP CICARONIC MILD CLEANSING FOAM
Rp 180.000/180ml
Yang pertama akan aku bahas adalah cleansing foamnya dulu, sesuai dengan urutan gimana aku pakai produk-produk ini. Produk ini punya klaim untuk membantu membersihkan kulit dari polusi, debu, dan efek dari sinar matahari yang membuat kulit menjadi kusam. Kandungan centella asiatica di dalamnya membantu menenangkan kulit yang iritasi. Selain itu di dalamnya juga terdapat 3 lapis hyaluronic acid untuk melembabkan kulit sehingga setelah dibilas, kulit nggak akan terasa kering ataupun ketarik.
First thing is going to be the cleansing foam, according to the order in which I use these products. This product has a claim to help clean the skin from pollution, dust, and the effects of sunlight that make our skin appear dull. The centella asiatica in it helps soothe irritated skin. In addition, there are also 3 layers of hyaluronic acid to moisturize the skin so that after we rinse it off, the skin won't feel dry or tight.
Ingredients: Water, Myristic Acid, Glycerin, Potassium Hydroxide, Stearic Acid, Glyceryl Stearate, Palmitic Acid, Cocamidopropyl Betaine, Butylene Glycol, Sorbitol, Potassium Benzoate, Sodium Chloride, Polyquaternium-7, Disodium EDTA, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Arachidic Acid, Lauric Acid, Melia Azadirachta Leaf Extract, Coptis Japonica Root Extract, Oleic Acid, Sodium Benzoate, Panthenol, Fragaria Vesca (Strawberry) Leaf Extract, Melia Azadirachta Flower Extract, Propanediul, Centella Asiatica Leaf Extract, Centella Asiatica Extract, Theobroma Cacao (Cocoa) Seed Extract, Dextrin, 1,2-Hexanediol, Anastatica Hierochuntica Extract, Sodium Hyaluronate, Hyaluronic Acid, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Ethylhexylglycerin, Madecassoside, Thymus Vulgaris (Thyme) Leaf Extract, Salvia Officinalis (Sage) Leaf Extract, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Lavandula Angustifolia (Lavender) Flower Extract, Rosmarinus Officinalis (Rosemary) Leaf Extract, Origanum Majorana Leaf Extract, Melissa Officinalis Leaf Extract, Fragrance
Cara pakainya standard aja ya, kayak pakai sabun muka pada umumnya aja. Dia wanginya khas centella asiatica, dan teksturnya creamy banget. Sebagai penyuka jenis face wash dengan tekstur gel, menurutku ini termasuk yang lembut banget di kulit. Kulitku jarang cocok sama cleansing foam yang creamy begini karena kadang mereka suka terasa kasar di kulit, tapi pas aku cobain ternyata dia lembut banget! Setelah dibilas juga kulitku nggak terasa kesat, kering, ataupun ketarik. Aku sempat coba diamkan kulitku tanpa dilanjut toner selama 2 menit dengan posisi aku di ruangan ber-AC dan tetap rasanya kulitku nggak kering. Setelah pakai si cleansing foam, kulitku benar-benar kelihatan cerah dan nggak kusam lagi, persis seperti klaimnya!
It's used like how usually do with facial foam in general. It smells like centella asiatica, and the texture is really creamy. As a type of face wash with a gel texture, I think this is one that is really soft on the skin. My skin rarely matches with creamy cleansing foam because sometimes they tend feel rough on the skin, but when I tried it, it was so soft! After rinsing, my skin doesn't feel dry, tight, or tingling. I tried to leave my skin on without the toner for 2 minutes in an air-conditioned room and still didn't feel like my skin was dry. After using the cleansing foam, my skin really looks bright and not dull anymore, just like the claim!
BACA JUGA: SNP Ruby Nutrition Eye Patch Review
SNP PREP CICARONIC TONING ESSENCE
Rp 180.000/220ml
Setelah selesai dengan cleansing foamnya, langsung dilanjut pakai toning essence. Awal-awal ini aku agak bingung dengan label produk sebagai "toning essence", maksudnya dia ini sebagai toner apa essence? Tapi setelah nyobain langsung, menurutku Cicaronic Toning Essence ini lebih cenderung mirip hydrating toner. Masih sama seperti cleansing foamnya, produk ini juga mengandung centella asiatica dan 3 layer hydrating toner untuk membantu melembabkan, menjaga vitalitas, serta menenangkan kulit. Kemasannya mirip dengan lini Peptaronic cuma yang ini warnanya hijau aja. Cara pakainya cuma dituang ke tangan, habis itu diratakan ke kulit dengan cara ditepuk-tepuk.
After finishing with the cleansing foam, I continue with the toning essence. At first, I was a bit confused with the "toning essence" label, is it a toner or an essence? But after trying it out, I think this Cicaronic Toning Essence leans more towards hydrating toner. Just like the cleansing foam, this product also contains centella asiatica and 3 layers of hydrating toner to help moisturize, maintain vitality, and soothe the skin. The packaging is similar to the Peptaronic line, only this one is clad in green.
Ingredients: Water, Dipropylene Glycol, Butylene Glycol, Glycereth-26, 1,2-Hexanediol, Propanediol, Glycereth-25 CA Isostearate, Glycerin, Ethylhexylglycerin, Diphenyl Dimethicone, Triethylhexanoin, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copolymer, Disodium EDTA, Fragrance, Sodium Hyaluronate, Biosaccharide Gum-1, Polyglyceryl-10 Oleate, Hydrogenated Lecithin, Hyaluronic Acid, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Panthenol, Fragaria Vesca (Strawberry) Leaf Extract, Centella Asiatica Leaf Extract, Centella Asiatica Extract, Thymus Vulgaris (Thyme) Leaf Extract, Salvia Officinalis (Sage) Leaf Extract, Origanum Majorana Leaf Extract, Rosmarinus Officinalis (Rosemary) Leaf Extract, Melissa Officinalis Leaf Extract, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Lavandula Angustifolia (Lavender) Flower Extract, Madecassoside
Teksturnya cair banget, aku sempat kira dia bakal kental dan berat gitu karena dilihat dari warnanya yang agak keruh gitu biasanya agak berat pasti. Tapi ternyata ini ringan banget, dan begitu diratain ke kulit rasanya langsung lembab banget. Kalau biasanya aku butuh paling sedikit 5 layer hydrating toner, pakai toning essence ini aku cuma butuh 2 layer aja. Rasanya benar-benar nyaman, dan terasa banget calmingnya di kulit. Finishnya nggak bikin muka jadi berminyak atau gerah, cuma memang agak kerasa kalau ada lapisan hidrasinya gitu.
The texture is really runny, I thought it would be thick and heavy because you can see from the color it's a bit cloudy, it's usually a bit heavy for sure. But it turns out to be really light, and once applied to the skin it feels really moist. Usually, I need at least 5 layers of hydrating toner, but with this toning essence I only need 2 layers. It feels really good, and feels really calming on the skin. The finish doesn't make your face oily or heavy, but you can definitely feel like there's a bit layer of hydration.
BACA JUGA: SNP Red Ginseng Energy Eye Cream Review
SNP Prep Cicaronic SOS Ampoule
Rp 180.000/7 x 1,5ml
Setelah selesai dengan toning essencenya, kita lanjut ke ampoulenya. Di dalam satu box ini kalian akan dapat 7 buah botol ampoule yang masing-masing isinya 1,5ml. Setiap botolnya dimaksudkan untuk dihabiskan dalam sehari, jadi nggak langsung satu kali pemakaian. Ini dimaksudkan agar kita bisa mendapatkan kulit yang sehat dalam waktu seminggu. Ampoule ini sendiri bisa dipakai baik pagi dan malam, seperti apa yang selama ini aku lakukan karena aku merasa nggak ada ingredients di dalamnya yang akan membuat kulit jadi sensitif sama matahari. Nanti botolnya kalau sudah dibuka, bisa disimpan lagi dengan cara aku balikkan tutupnya untuk menahan supaya cairannya nggak keluar dari botolnya.
After finishing with the toning essence, we move on to the ampoule. In this one box, you will get 7 ampoule bottles, each of which contains 1.5 ml. Each bottle is meant to be used up in a day, so it doesn't take one use right away. This is so that we can get healthy skin within a week. This ampoule itself can be used both morning and night, like what I've been doing because I don't think there are any ingredients in it that will make my skin sensitive to the sun. Later when the bottle is opened, it can be stored again by turning the cap over to hold it so that the liquid doesn't come out of the bottle.
Ingredients: Water, Glycerin, Butylene Glycol, Glycereth-26, Propanediol, 1,2-Hexanediol, Dipropylene Glycol, Centella Asiatica Leaf Extract, Centella Asiatica Extract, Glycereth-25 PCA Isostearate, Ethylhexylglycerin, Carbomer, Tromethamine, Fragrance, Disodium EDTA, Xanthan Gum, Sodium Hyaluronate, Hyaluronic Acid, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Panthenol, Melia Azadirachta Leaf Extract, Fragaria Vesca (Strawberry) Leaf Extract, Melia Azadirachta Flower Extract, Melissa Officinalis Leaf Extract, Lavandula Angustifolia (Lavender) Flower Extract, Thymus Vulgaris (Thyme) Leaf Extract, Origanum Majorana Leaf Extract, Salvia Officinalis (Sage) Leaf Extract, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Rosmarinus Officinalis (Rosemary) Leaf Extract, Madecassoside
Kalau ditanya mana produk yang jadi favoritku dari seluruh rangkaian Cicaronic ini, jawabannya adalah si ampoule! Awalnya aku ragu ini bakal cukup buat pemakaian sehari, karena ukurannya yang kecil. Tapi pas aku coba, bahkan pakai 1/3-nya aja itu udah bikin satu mukaku lembab banget! Teksturnya cair, tapi bukan cuma cair yang kalau kena kulit bakal asal lewat aja. Begitu diratain dia langsung bikin kulit jadi lembab, jerawat kelihatan lebih kalem, dan yang aku suka finishnya di muka bikin kelihatan jadi sehat banget. Kulit jadi kalau dipegang tuh mantul-mantul gitu lho saking lembabnya. Lembut kayak kulit bayi.
If you ask me which product is my favorite from the entire Cicaronic series, the answer is the ampoule! At first I doubted it would be enough for a day's use, due to its small size. But when I tried it, even using 1/3 of it made my face really moist! The texture is liquid, but it's not just liquid, if it comes into contact with the skin, it just passes. Once applied, it immediately makes the skin moist, the pimples look calmer, and what I like is the finish, this makes my face looks really healthy. When I touch my skin, it bounces because it's well moisturized. Soft like a baby's skin.
SNP Prep Cicaronic Daily Mask
Rp 20.000/pcs
Step terakhir dari rangkaian Cicaronic ini adalah sheet masknya. Kalau untuk urusan sheet mask, SNP udah jadi andalan banget sih. Dari semua review sheet mask mereka yang udah pernah aku tulis di blog, semuanya jadi kesukaanku, nggak ada yang aku nggak suka. Di dalamnya juga masih sama, dia mengandung centella asiatica extract dan 3 lapis hyaluronic acid untuk memulihkan kulit yang sensitif dan teriritasi. Kemasan luarnya simple banget, didominasi warna hijau pucat dan putih dengan tulisan klaimnya di bagian depan, dan ingredients list di bagian belakangnya.
The last step in this Cicaronic series is the sheet mask. When it comes to sheet masks, SNP is really a mainstay. From all of their review sheet masks that I've written on the blog, all of them are my favorites, there's nothing that I don't like. Inside it is still the same, it contains centella asiatica extract and 3 layers of hyaluronic acid to restore sensitive and irritated skin. The outer packaging is very simple, dominated by pale green and white with the claim written on the front, and the ingredients list on the back.
Ingredients: Water, Glycerin, Dipropylene Glycol, Butylene Glycol, 1,2-Hexanediol, Polysorbate 20, Carbomer, Arginine, Hydroxyethylcellulose, Panthenol, Allantoin, Coptis Japonica Root Extract, Schizandra Chinensis Fruit Extract, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract, Zingiber Officinale (Ginger) Root Extract, Camellia Sinensi Leaf Extract, Xanthan Gum, Ethylhexylglycerin, Dipotassium Glycyrrhizate, Disodium EDTA, Fragrance, Propanediol, Caprylyl Glycol, Dioscorea Japonica Root Extract, Viola Mandshurica Flower Extract, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Ulmus Davidina Root Extract, Laminaria Japonica Extract, Centella Asiatica Extract, Centella Asiatica Leaf Extract, Chamaecyparis Obtusa Leaf Extract, Thuja Orientalis Extract, Pinus Densiflora Leaf Extract, Bambusa Vulgaris Extract, Citrus Unshiu Peel Extract, Sodium Hyaluronate, Cyclodextrin, Madecassoside, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Sodium Acetylated Hyaluronate
BACA JUGA: SNP Jade Soothing Ampoule Sheet Mask Review
Sheet masknya punya essence yang pas, nggak kebanyakan sampai nyisa-nyisa di dalam packagenya. Terus essencenya juga nggak lengket, cepat menyerap ke kulit, jadinya untuk orang seperti aku yang nggak suka nunggu kelamaan untuk lanjut ke step berikutnya, ini cocok banget. Lembaran sheet masknya pas di muka, dan bahannya juga kerasa halus, nggak terasa kasar sama sekali di kulit. Oh iya, kadang ada beberapa sheet mask yang kalau aku pakai, bikin kulit di bagian bawah hidungku jadi terasa pedas gitu, tapi untungnya sheet mask ini nggak begitu. Rasanya setelah pakai sheet mask ini kulitku benar-benar merasa nyaman, lembab pol, dan jerawatku jadi lebih kalem.
The sheet mask has the right amount essence, not too much of it left in the pack. The essence is also not sticky, quickly absorbs into the skin, so for people like me who don't like waiting too long to move on to the next step, this is perfect. The sheet mask fits snugly on the face, and the material also feels smooth, doesn't feel rough at all on the skin. Oh yeah, sometimes there are some sheet masks that if I use them, it makes the skin on the bottom of my nose feel spicy, but luckily this sheet mask isn't like that. It feels like after using this sheet mask my skin feels really comfortable, moisturized, and my acne calms down.
BACA JUGA: Pond's Age Miracle Whip Review
Ini progressnya di kulitku dengan pemakaian selama kurang lebih seminggu dari tanggal 30 November sampai 6 Desember. Well, nggak terlalu banyak perubahan yang terlihat ya. Karena memang masih seminggu juga, biasanya kulitku itu baru bisa menunjukkan hasil pemakaian paling cepat dua minggu sampai satu bulan, jadi nanti setelah ini akan aku lanjutkan lagi untuk lihat gimana efeknya lebih jauh. Tapi menurutku untuk hasil satu minggu aja, this is quite good. Apalagi jerawat di tulang pipi dan pelipisku itu tadinya merah banget dan udah berbentuk pustules yang nggak mau hilang-hilang. Sejak mulai pakai rangkaian skincare dari Cicaronic akhirnya perlahan mereka kering juga, dan sekarang tinggal ngilangin bekasnya aja deh.
Overall, aku cukup suka dengan produk-produk dari SNP Prep Cicaronic ini. Baik cleanser, toning essence, ampoule, dan sheet masknya, semua sangat membantu untuk melembabkan kulit dan bikin jerawat lebih kalem. Kalau ditanya mana produk yang paling aku suka, kayaknya aku bakal pilih si ampoule karena pakai sedikit aja udah bikin lembab banget di kulit. Ini juga nggak terlepas dari keseluruhan produk yang dipakai karena semuanya bisa saling bahu-membahu buat ngelayer hidrasi di kulit.
This is the progress on my skin with usage for about a week from December 1st to December 6th. Well, not too many changes have been seen, huh. Because it's still a week too, usually my skin can only show the results of using it as early as two weeks to a month, so later after this I will continue again to see how the effect is further. But in my opinion, for the results of just one week, this is quite good. Moreover, the pimples on my cheekbones and temples were really red and already in the form of pustules that won't go away. Ever since I started using skincare range from Cicaronic, they finally dry out slowly, and now it's just a matter of removing the scars.
Overall, I quite like the products from SNP Prep Cicaronic. Both the cleanser, toning essence, ampoule, and sheet mask, all really help to moisturize the skin and make acne calmer. When asked which product I like the most, I think I'll go for the ampoule because just using a little bit makes it really moist on the skin. This is also inseparable from the overall product used because all of them can work hand in hand to layer hydration on the skin.
Nah buat teman-teman yang mau cobain produk SNP Prep Cicaronic ini, kalian bisa dapatkan di official online marketplace SNP di:
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons