Sebagai pemilik kulit berminyak, rasanya milih moisturizer yang cocok di kulit itu kayak milih WO buat nikahan haha. Padahal belum menikah, tapi pengibaratannya ya mirip mirip lah. Buat aku sendiri, moisturizer emang jadi hal yang paling tricky dalam skincare routine. Dulu stigma orang-orang selalu mikir kalau kulit berminyak nggak butuh moisturizer. Padahal justru kalau berminyak, supaya nggak tambah berminyak, penting buat pakai moisturizer. Minyak berlebih pada kulit biasanya muncul karena kulit kita dehidrasi.
Selama setahun belakangan ini belajar soal skincare, sebetulnya moisturizer yang aku coba masih bisa dihitung jari. Tapi dari pengalamanku, aku selalu menghindari moisturizer dengan tekstur berat seperti cream. Jadi lebih seperti gel, atau lotion. Makanya waktu dapat produk Banila Co Dear Hydration Boosting Cream ini aku agak was was bakal enak di kulit atau nggak.
Produk ini memang nggak aku beli sendiri, dia aku dapat dari hasil ikutan giveaway. Tapi memang sebelumnya pun udah lama ngincer moisturizer ini cuma masih suka maju mundur karena harganya ya lumayan bikin mikir hehe. Jadi salah satu klaim produknya yang menurutku sangat menggoda adalah "for beautiful make-up". Aku banyak baca reviewnya kalau dia memang bagus buat dipakai di bawah make-up. Kemasannya juga cantik banget! Memang sesuai sama harganya gitu lho. Mulai dari kotaknya sampai jar-nya, bahkan creamnya itu sendiri warnanya baby pink, gemes hehe.
Waktu aku cek di Skincharisma sih produk ini paraben, alcohol, dan sulfate-free, tapi sayangnya masih ada silicone dan fragrance. Wanginya pun aku juga kurang suka karena menurutku terlalu strong. Wanginya kayak wangi deterjen tapi lebih soft, dan untungnya begitu diblend ke kulit wanginya langsung hilang sih jadi nggak mengganggu lama-lama.
Baca juga: SNP Bird's Nest Water Sleeping Pack Review
Waktu aku cek di Skincharisma sih produk ini paraben, alcohol, dan sulfate-free, tapi sayangnya masih ada silicone dan fragrance. Wanginya pun aku juga kurang suka karena menurutku terlalu strong. Wanginya kayak wangi deterjen tapi lebih soft, dan untungnya begitu diblend ke kulit wanginya langsung hilang sih jadi nggak mengganggu lama-lama.
Baca juga: SNP Bird's Nest Water Sleeping Pack Review
Begitu dibuka, di dalamnya bakal ada plastik separator supaya produknya nggak nempel ke tutup jar-nya dan aman kalau dibawa bepergian. Dia cukup berat dan makan tempat sih, jadi nggak pernah aku bawa pergi jauh haha. Tapi ya kalau kalian mau bawa pergi-pergi, dia nggak bakal tumpah ke mana-mana. Selain itu juga kalian bakalan dapet spatula buat ngambil produknya jadi nggak perlu nyolek pakai tangan dan bisa tetap higienis. Well, aku sendiri suka malas ngambil spatulanya sih, dan karena harus sering dibersihkan juga, jadi biasanya langsung ambil pakai jari hahaha.
Namanya memang cream, dan aku sempat ngebayangin dia bakal kayak cream yang tebal gitu, makanya aku takut nggak bakal cocok di mukaku. Biasanya kalau ketemu sama moisturizer yang teksturnya cream kulitku malah jadi lebih berminyak. Tapi ternyata begitu aku coba, dia nggak kayak cream biasanya. Justru waktu diblend ke kulit, langsung meleleh dan rasanya super duper ringan! Malah menurutku ini kayak bukan cream tapi campuran antara gel dan lotion.
Selama aku pakai dia sebagai moisturizer, rasanya kulitku jadi nggak seberminyak biasanya, which is a good thing! Karena itu artinya kulitku terhidrasi dengan baik. Setelah diratakan pun nggak meninggalkan lapisan berminyak, jadi langsung 'kering', tapi tetap bikin kulit lembab. Selain itu juga klaimnya untuk membuat tampilan make-up jadi lebih bagus juga benar adanya. Aku udah coba sendiri dan ternyata dia sebagus itu dipakai sebelum apply foundation dan nggak perlu pakai primer lagi. Karena setelah pakai moisturizer ini, kulit rasanya jadi lembut dan halus banget, seolah menyamarkan pori layaknya primer. Dan karena dia bantu menghidrasi kulit, jadinya bisa sekaligus nahan minyak karena kulit udah keburu terhidrasi, sehingga make-up jadi lebih awet dan tahan lama.
-----
Overall, aku puas sekali dengan produk ini. Walaupun dia masih ada wewangian yang kurang sreg di aku, tapi secara performa dan hasilnya di kulit bagus banget, dan kalian terutama yang punya kulit oily seperti aku wajib coba!
Buatku, The Body Shop itu salah satu brand yang ada di antara mahal dan nggak mahal. Beberapa produknya ada yang murah, tapi kebanyakan suka bikin mikir jutaan kali buat dibeli. Makanya kenapa setiap kali mereka ada diskon besar-besaran, aku nggak pernah absen buat ikutan beli hehe. Kali ini aku berkesempatan buat nyobain body yogurt mereka yang varian Wonderfully Wonky Banana. Dari namanya aja udah langsung hijau mataku, karena pisang itu buah favoritku! Senang banget waktu tahu produk ini ikut kena diskon 50% dari harga normal Rp. 199.000 jadi Rp. 99.000 aja!
Jadi awalnya aku bertanya-tanya, apa sih maksudnya 'wonky banana'? Karena setahuku, wonky itu artinya kurang lebih seperti bengkok. Nah habis baca dari websitenya The Body Shop, ternyata varian body yogurt Wonky Banana ini diperkaya dengan puree pisang organik dari Community Trade yang tidak akan dijual ke industri makanan karena bentuknya kurang menarik. Kalau kalian sering lihat ada pisang yang bentuknya beda sendiri, atau nggak sesuai kemauan pasar, nah produk ini terbuat dari semua pisang-pisang itu!
Baca juga: The Body Shop Japanese Cherry Blossom Shower Gel Review
Sebelumnya aku belum pernah cobain produk body yogurt-nya The Body Shop, aku malah baru tahu mereka punya produk ini. Jadi waktu pertama beli nggak ada ekspektasi apa-apa. Begitu aku cobain, ternyata enak banget di kulit. Teksturnya nggak berat sama sekali di kulit, nggak bikin lengket ataupun jadi plisket nggak nyaman. Makanya kenapa namanya body yogurt karena rasanya persis kayak yogurt di kulit!
Untuk wanginya sendiri, dia jauh lebih enak dibandingkan sama varian pisang lainnya dari The Body Shop. Yang ini nggak terlalu kentara kalau artificial, artinya masih kecium wangi manis khas pisang. Wanginya juga tahan cukup lama di badan. Dan yang kusuka lagi adalah kalau dipakai pas badan masih dalam kondisi basah gitu nggak bikin jadi nggak nyaman.
Beberapa waktu lalu aku memutuskan buat beli pensil alis baru, yakni Innisfree Auto Eyebrow Pencil yang shadenya warna hitam. Memang udah lama mau ganti pensil alis setelah selama ini setia pakai pensil alisnya Viva terus. Alasanku bertahan sama pensil alis yang harus diraut adalah karena dengan harga yang murah, aku bisa dapat produk lebih banyak sementara pensil alis mekanik, selain terkadang lebih mahal, isinya jauh lebih sedikit dibanding pensil alis raut.
Kenapa pada akhirnya mencoba lagi ngalis pakai pensil alis mekanik adalah karena ada waktu di mana pakai pensil alis raut itu nggak convenient. Apalagi ketika travelling, dan pensil alis tumpul sementara rautannya nggak bawa. Waktu jalan-jalan ke gerainya Innisfree, aku lihat produk alis mereka ternyata cukup affordable. Mereka punya dua jenis pensil alis, dan si Auto Eyebrow ini salah satunya. Aku pilih yang Auto Eyebrow karena harganya murah, hampir setara Viva, cuma Rp. 53.000.
Seperti pensil alis mekanik pada umumnya, Innisfree Auto Eyebrow juga dilengkapi spoolienya sendiri, jadi kalian nggak perlu bawa spoolie tambahan sendiri buat bantu merapikan dan ngeblend alis. Sikatnya lembut dan formula dari pensil alisnya itu sendiri juga empuk banget. Kalau kalian masih ingat review pensil alis mekanik Maybelline-ku yang dulu, aku sempat trauma nyobain pensil alis mekanik lagi karena pigmentasinya yang kurang. Tapi Innisfree Auto Eyebrow warnanya keluar banget! Mungkin buat sebagian orang bakal dianggap kurang beginner's friendly ya.
Aku suka pensil alis ini karena shade hitam-nya memang benar-benar hitam. Nggak abu-abu ataupun ada hint coklatnya. Buat orang dengan rambut yang asli hitam dan kulit yang gelap, penting banget buat pakai shade pensil alis yang memang gelap supaya nggak kelihatan nggak nyambung dengan keseluruhan elemen muka. Aku pernah beberapa kali pakai pensil alis abu-abu atau coklat tua dan jadinya malah aneh karena nggak nyaru sama kulit dan rambut kepala haha.
Pensil alis ini sayangnya nggak waterproof dan gampang banget kegeser. Kalau dipakai wudhu atau kena air sedikit, bisa langsung ambyar. Bahkan kena lap tangan aja bisa hilang.
-----
Where to buy? Innisfree Official Store
How much? Rp. 53.000
Beberapa waktu yang lalu aku dapat kiriman dua produk Erha untuk dicoba yakni Acne Cleanser Scrub Beta Plus (ACSBP) dan Acne Care Lab Acne Spot Gel. Aku senang bisa dapat kesempatan buat akhirnya nyobain produk dari Erha karena selama ini aku belum pernah pakai jasa ataupun produknya Erha. Seringnya pengen facial di sana tapi namanya juga masih kantong mahasiswa, jadi suka mikir-mikir.
Kondisi kulitku sekarang ini sebetulnya lagi cukup baik. Nggak ada jerawat aktif yang sampai merah-merah atau bikin peradangan di muka. Adanya cuma bruntusan beberapa di sekitar jidat, sepertinya karena aku karena keseringan cheat day jadinya konsumsi gula dan minyak lagi sampai memicu bruntusan. Tapi itu hal yang wajar dan masih bisa aku tangani dengan basic skincare.
Produk ACSBP ini adalah sabun pembersih wajah yang lebih difokuskan untuk kulit berjerawat. Klaimnya dapat membantu mengurangi produksi minyak berlebih, membunuh bakteri penyebab jerawat, serta mempercepat pengeringan jerawat dikarenakan oleh kandungan salicylic acid dan sulfur di dalamnya. Nah di sini aku kurang tahu jerawat seperti apa yang bisa dihandle sama ACSBP karena seperti yang kita tahu, jerawat ada banyak jenisnya dan beda jenis jerawat, beda penyelesaiannya juga. Tapi memang kandungan salicylic acid itu udah terkenal cocok buat pemilik kulit berminyak dan sulfur untuk mengatasi jerawat.
Wanginya mengingatkanku sama produk shampoo bayi Johnson & Johnson, kukira tadinya bakal lebih dominan wangi sulfurnya. Teksturnya juga cukup cair, nggak padat ataupun kaku seperti krim. Di dalamnya ada butiran scrub yang bulat sempurna untuk membantu membersihkan kotoran dari muka secara maksimal dan scrubnya pun halus sehingga nggak akan bikin muka jadi iritasi.
Sementara itu produk Acne Care Lab Acne Spot Gel adalah obat jerawat yang klaimnya dapat menghilangkan jerawat dan noda hitam bekas jerawat sejak hari ketiga pemakaian, wow! Dia juga dapat membantu mengurangi peradangan, mempercepat penyembuhan, dan mencegah hiperpigmentasi pada spot jerawat yang aktif.
Ada 4 kandungan utama dalam obat jerawat ini:
- 2.5% sulfur + 2% salicylic acid: efektif sebagai anti bakteri penyebab jerawat dan membantu mengeringkan jerawat
- Zinc gloconate: membantu mengurangi produksi sebum
- Hidrogen peroksida: membunuh bakteri penyebab jerawat
- Dipotassium glycyrrhizinate: membantu mengurangi peradangan pada jerawat
Teksturnya seperti namanya, gel. Baunya buat aku pribadi kurang enak sih, aku nggak tahu juga bau apa tapi nggak kayak bau obat jerawat pada umumnya. Justru menurutku agak kayak lem gitu.
Aku udah pakai kedua produk ini selama semingguan, pagi dan malam, dan menurutku sih ya belum ada banyak perubahan di bagian dahi. Mungkin karena kurang lama pakainya juga. Biasanya untuk efek dari spot treatment itu sendiri aku harus tunggu sampai sebulan atau bahkan sampai produknya habis dulu. Sementara buat sabun mukanya, aku juga nggak merasa ada yang spesial. Setiap habis cuci muka pakai ACSBP ini kulit mukaku jadi agak kering dan rasanya aku harus cepat-cepat pakai toner. Mungkin itu efek dari salicylic acid-nya sih. Dan juga di klaim produknya yang obat jerawat itu katanya nggak akan bikin hiperpigmentasi selepas jerawat kering, tapi buktinya tetap ada (di gambar kedua). Perlu diingat aku juga udah rutin pakai sunscreen sesuai takaran setiap hari, jadi agak sedih aja nggak bekerja sebagaimana klaimnya.
Overall, kedua produk ini belum bisa bikin aku terkesan sih. Sayang sekali padahal ekspektasiku tinggi karena waktu aku share di Instagram, banyak yang bilang ACSBP sendiri bekerja bagus di mereka.
-----
Kalian bisa dapatkan kedua produk ini tanpa resep dokter secara langsung di klinik Erha di mall seluruh Indonesia atau bisa juga pesan secara online di erhastore.co.id!
Beberapa minggu lalu waktu baru sampai ke Bekasi dari Jogja, aku dihubungi sama pihak Naruko. Mereka nawarin aku buat cobain dua produk Naruko yang bisa aku pilih sendiri sesuai kebutuhan kulitku. Senang bukan main rasanya! Apalagi karena sebetulnya aku udah lama banget memang mau coba produk-produknya Naruko, cuma sayang harganya bikin aku mikir dua kali buat beli.
Pilihanku jatuh pada Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Toner dan Purifying Essential Oil, hasil dari diskusi sama pihak Naruko-nya langsung soal permasalahan kulitku sekarang ini. Dari awal memang aku udah ngincer tea tree line mereka sih, dan cukup senang karena menurut Naruko juga aku cocok cobain rangkaian tea tree mereka. Sayangnya apa yang jadi incaranku nggak ada karena stok mereka lagi kosong :( Awalnya aku milih toner sama blemish corrector-nya, tapi habis jadinya diganti essential oil.
Baca juga: Naruko Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Mask Review
Baca juga: Naruko Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Mask Review
Kita mulai dari tonernya dulu ya. Jadi toner ini punya banyak banget klaim. Intinya sih dia fokus untuk mengatasi jerawat, kulit kusam, dan mengatur produksi minyak di kulit. Tea tree memang selama ini selalu jadi ingredients paling banyak dipakai buat produk yang fokus di penanganan jerawat. Sabun muka kesayanganku pun juga ada kandungan tea tree-nya dan aku cocok banget! Botolnya kemasannya sleek banget. Simple, dan khas warna hijau pertanda dia dari rangkaian produk tea tree-nya Naruko.
Baca juga: COSRX Low pH Good Morning Gel Cleanser Review
Nah sekarang kita masuk ke ingredients list. Jujur, waktu aku pertama milih produknya, aku nggak lihat ingredients keduanya sama sekali. Iya, jangan dicontoh ya haha. Karena kupikir sebelumnya kan aku udah pernah pakai produk dari Naruko jadi aku percaya diri aja nggak bakal bikin breakout. Ternyata begitu sampai di tangan, aku kaget banget lihat alcohol ada di urutan paling pertama toner ini! Tapi aku tetap positive thinking.
Sebetulnya soal alcohol itu aku sendiri nggak terlalu strict ya, karena sebelumnya juga aku pakai tonernya Hada Labo sebelum reformulasi juga ada alkoholnya dan nggak masalah kulitku. Cuma, kita kan selalu mau yang terbaik buat kulit ya, jadi sebisa mungkin aku menghindari kandungan alkohol. Apalagi kalau dia ada di urutan awal. But hey, kalau kata Mas Stefan, kalau kita ngejudge baik buruknya produk cuma berdasarkan ingredients list tanpa nyobain langsung, sama aja kita kayak judging a book by its cover!
Tekstur tonernya cair banget kayak air. Aku suka jenis toner kayak gini karena dia nggak akan bikin kulitku terasa berat waktu aku layer beberapa produk. Wanginya mengingatkan aku sama wangi minyak kayu putih cuma agak samar gitu. Sebetulnya itu wangi tea tree sih tapi entah kenapa yang muncul di kepala malah minyak kayu putih haha. Tonernya sebetulnya enak, bikin lembab dan meresapnya cepat ke kulit. Tapiii sayangnya dia bikin serumku pilling semua. Aku sekarang ini lagi pakai dua serum propolis, satu dari iUNIK, satu dari Dr. Ceuracle, dan dua-duanya pilling.
Selain itu juga aku ngerasa lama kelamaan kulitku jadi kering bersisik. Oh iya, aku pakai dia pagi dan malam setiap hari di slot exfoliating toner, dan mungkin itu terlalu keseringan ya, jadinya efek samping dari kandungan alkohol tadi bikin kulitku makin lama makin kering. Setelah aku kurangi frekuensi pemakaian, kulitku membaik lagi.
Baca juga: iUNIK Propolis Vitamin Synergy Serum Review
Lanjut ke essnetial oil-nya. Nah ini juga sebetulnya aku agak ngeri-ngeri gimana gitu pakainya. Aku 'terpaksa' milih EO karena kubaca-baca dia bisa jadi spot treatment dan kebetulan spot treatment aku juga lagi habis. Selain tea tree, produk ini juga mengandung 2% salicylic acid, jadi masih sama seperti si toner, dia fungsinya fokus untuk jerawat dan mengontrol produksi minyak di muka. Kemasannya kecil banget, dan untuk pemakaiannya sendiri bisa dipakai sendiri atau digabung sama produk tea tree Naruko lainnya.
Baunya yang ini lebih mirip lagi sama minyak kayu putih, jauh lebih strong dibanding tonernya. Apalagi ditambah sama teksturnya yang juga minyak, jadi kalau orang awam lihat pasti dikira sejenis Fresh Care gitu haha. Corongnya kecil, bikin produk agak susah dikeluarin, tapi bagusnya jadi bisa kita takar mau seberapa banyak. Cara pakainya aku jadikan dia persis kayak spot treatment. Jadi cuma aku apply di bagian kulit yang berjerawat aja, nggak aku pakai semuka. Essential oil sendiri kalau dipakai secara topical dianjurkan buat patch test dulu karena ada orang yang alergi sama EO.
Selama beberapa minggu aku pakai kombinasi toner dan essential oil-nya, perubahannya cukup kelihatan sih. Cuma selain itu kulitku juga jadi kering banget makanya aku nggak sanggup lanjut lagi :( Sampai sekarang essential oil-nya masih aku lanjut, dan tonernya akhirnya kupakai buat CSM-an aja. Waktu itu aku pernah pulang dari kondangan tiba-tiba ada benjolan bakal jerawat besar banget muncul di dagu, kayaknya efek dari pakai make-up berjam-jam. Semalaman aku kompres pakai kapas yang kubasahin pakai tonernya dan besoknya langsung kempes, dan jerawatnya nggak jadi nongol haha.
Sebagai orang yang punya produksi keringat berlebih, aku selalu punya ketakutan tersendiri tiap kali pergi-pergi. Yap, ketiak basah! Jujur aja, kejadian ketiak basah tuh sering terjadi di hidupku. Yang dulu aku stress banget rasanya, sekarang udah dibawa santai aja, malah kujadikan becandaan. Selain ketiak basah, aku juga punya masalah bau badan yang terkadang kurang sedap :") Semuanya karena pola makanku yang masih kurang sehat dan karena aku jarang olahraga.
Semakin ke sini sih udah semakin berkurang intensitasnya, terutama bagian bau badan karena aku juga udah mulai mengatur pola makan hehe. Yang masih suka ga kekontrol tuh keringatnya! Aku udah coba berbagai macam deodorant, tapi nggak ada satupun yang bisa menyelesaikan masalah ketiak basah :( Malah beberapa deodorant bikin produksi keringat di ketiak tambah banyak.
Aku udah lama tahu soal deodorant dari Nu Skin ini. Karena beberapa temanku pun ada yang pakai. Tapi aku baru nyobainnya tuh sekarang haha. Soalnya dibandingkan sama deodorant drugstore lainnya, Nu Skin punya ini termasuk mahal, sekitar Rp. 75.000. Dia juga nggak gampang dicari karena nggak ada di supermarket biasa. Aku tertarik cobain karena dia wanginya nggak terlalu intens, banyak yang bilang juga sangat amat nahan keringat, dan nggak bikin ketiak jadi hitam.
Setelah sebulan lebih pakai, aku benar-benar terkesan sama performanya. Klaimnya buat whitening memang benar, karena ketiakku jadi lebih cerah sekarang. Tapi itu juga diimbangi dengan rajin scrub seminggu dua kali ya. Intensitas keringat berlebih tuh benar-benar berkurang semenjak aku pakai si Scion ini. Pantes ya banyak orang yang suka. Apalagi deodorant ini juga alcohol-free, jadi nggak akan mengiritasi kulit ataupun bikin perih. Memang kadang ada harga ada kualitas sih hehe.
-----
Where to buy? Mutiara Yogyakarta
How much? Rp. 75.000
Where to buy? Mutiara Yogyakarta
How much? Rp. 75.000
Oh iya, out of topic sedikit, jadi kemarin My Best habis publish artikel di mana aku nulis tentang rekomendasi produk kecantikan asal Jepang. Kalau kalian mau tahu produk apa aja yang aku rekomendasikan, kalian bisa baca artikelnya di bawah ini!
Masih ingat kan sama postingan ku beberapa hari yang lalu soal tahapan cleansing dalam skincare? Kemarin aku membahas soal salah satu produk yang jadi andalanku beberapa minggu belakangan ini sebagai first cleanser, yakni SNP Lab+ Triple Water Cleansing Water. Dulu sebelum paham betul soal skincare, aku biasanya membersihkan muka ya cuma sekali aja, pakai make-up remover, habis itu langsung tidur. Tapiii, begitu aku pelajari lebih jauh dan kenal sama yang namanya metode double cleansing, aku nggak pernah bisa tenang setiap tidur malam kalau belum membersihkan muka dua kali!
Selain punya kesempatan buat cobain cleansing water-nya, aku juga dapat sabun muka masih dari seri yang sama yakni SNP Lab+ Triple Water Deep Clean Facial Foam! Udah lama banget aku nggak ganti sabun muka karena kulitku cukup pemilih kalau soal urusan sabun muka. Makanya sekalinya ketemu yang cocok, aku susah berpaling. Nah, facial foam ini kira-kira bisa menggantikan sabun mukaku yang sekarang nggak ya?
Baca juga: Metode Double Cleansing Untuk Kulit Berminyak
Sering nggak sih ketika kalian membersihkan muka pakai sabun muka, setelahnya muka malah jadi terasa kering sampai-sampai rasanya harus buru-buru templokin hydrating toner atau pakai pelembab? Nah, aku pernah beberapa kali ketemu face wash yang bikin kulit jadi kaku dan kering, malah jadi nggak nyaman dan akupun nggak semangat pakainya lagi. Makanya kenapa aku seringnya pilih face wash yang nggak berbusa alias punya kandungan SLS (Sodium Lauryl Sulfate) rendah karena biasanya yang bikin muka jadi terasa kering itu si SLS.
Facial foam ini punya klaim membantu membersihkan secara mendalam pada kulit sisa-sisa kotoran di dalam pori dengan foamnya yang lembut. Yes, dia memang berbusa, dan waktu pertama kali diusap-usap di tangan aku agak skeptis, takut bikin kering. Tapi bersamaan dengan klaim membersihkannya, dia juga mengatakan nggak akan membuat kulit jadi terasa kesat ataupun sensasi ketarik seperti sabun muka berbusa lainnya.
Baca juga: Senka Perfect Whip Face Wash Review
Ingredients: Purified water, Glycerin, Mystic acid, Lauric acid, Glycol distearate, Potassium hydroxide, Stearic acid, Glyceryl stearate, Polysorbate 20, Fiji-40 Hydrogenated castor oil PSA Stearate, Sorbitan Oliveate, Polyquaternium-7, Fiji-100 Stearate, Cocamidopropyl Betaine, Sodium Cocoil Isethionate, Rosehip Seed Extract, Aloe Vera Leaf Juice, Papaya Fruit Extract, Betaine , Allantoin, tea tree oil, butylene glycol, hydroxyethyl cellulose, witch hazel leaf extract, sodium hyaluronate crosspolymer, ethanol, pentylene glycol, ethylhexyl glycerin, chamomile flower extract, elder flower extract, Lime Flower Extract, Jasmine Flower Extract, Cornflower Flower Extract, Morning Glory Narcissus Extract, Camellia Flower Extract, Western Rose Flower Extract, Freesia Extract, Cherry Blossom Extract , Orange extract, phenoxyethanol, flavoring
SLS yang berfungsi sebagai surfaktan nggak dipakai di produk ini. Gantinya, mereka pakai Stearic Acid yang masih tergolong lebih aman di kulit. Facial foam ini juga sama seperti versi cleansing water-nya, memiliki kandungan 3 jenis air yakni Canadian glacier water, Hawaii deep sea water, dan Italian sparkling water yang berfungsi membersihkan dan melembabkan kulit. Selain itu ada juga 3 kandungan ekstrak seperti Narcissus extract untuk menghidrasi kulit, Papaya extract untuk menghaluskan kulit, dan Witch hazel untuk menenangkan kulit.
Lalu gimana performanya? Setelah pakai secara rutin setiap hari dua kali sehari selama dua minggu lebih, aku bisa bilang kalau facial foam ini benar seperti apa klaimnya. Yang paling pertama aku notice adalah gimana setelah dibilas, dia nggak bikin kulitku rasanya kering ataupun ketarik dan jadi nggak nyaman. Ya biasa aja gitu, malah jadinya lebih lembab dan kenyal. Foamnya memang banyak, tapi di kulit rasanya enak banget karena lembut dan empuk.
Biasanya aku masih bisa ngerasain sedikit komedoku di hidung kalau habis cuci muka, tapi hebatnya pakai facial foam ini, ketika aku pijat mukaku waktu sabunan, aku bisa ngerasa ada beberapa komedo yang luruh sama sabunnya. Hasilnya hidungku jadi jauh lebih bersih dan nggak bertekstur lagi!
-----
Dan sekarang, setiap kali aku mandi aku malah nggak pernah nyentuh lagi sabun mukaku yang lama. Dia nggak bikin kering, nggak bikin breakout, dan bisa bantu mengikis komedo perlahan, duh sabun muka impian banget. Kalau kalian punya masalah kulit kayak aku, kalian bisa banget cobain produk ini.
Produk bisa dibeli di official marketplace SNP di:
Kalau ditanya apa tahapan dalam skincare yang paling aku suka, jawabannya adalah: CLEANSING! Baik itu membersihkan muka setelah seharian pakai make-up, atau sekedar double cleansing buat menghilangkan bekas sunscreen dari pagi hari, cleansing rasanya selalu bikin senang aja karena tahu kalau sebentar lagi kulitku akan segera bersih dari segala kotoran.
Ngomongin soal tahapan cleansing, setiap hari aku selalu double cleansing di sore hari. Karena kulitku berminyak, jadi debu dan kotoran lebih cepat numpuk di kulit. Kalau nggak double cleansing, pasti setelahnya aku jerawatan. Nah kali ini aku mau ngomongin soal produk first cleanser yang baru-baru ini aku cobain dari SNP, yakni SNP LAB+ Triple Water One Step Cleansing Water. Yes, dia bukan micellar water, tapi cleansing water. Memangnya beda?
Dikutip langsung dari websitenya SNP, kalau micellar water itu hanya diinfusi dengan misel, maka berbeda dengan cleansing water. Cleasing water adalah air yang telah dipurifikasi dan ditambahkan bahan pembersih di dalamnya. Selain menggunakan air yang sudah dipurifikasi, cleansing water biasanya ditambahkan dengan bahan-bahan lain, seperti essential oil, ekstrak buah, atau beberapa jenis mineral yang dapat membantu menyeimbangkan kandungan pada kulit wajah kita, seperti toner. Cleansing water itu memiliki manfaat lebih apabila dibandingkan dengan micellar water yang fungsinya lebih terfokus pada pembersihan. Namun, cleansing water juga merupakan pembersih yang efektif, dan bekerja maksimal untuk mengencangkan kulit kamu secara bersamaan.
Ingredients: Water, Dipropylene Glycol, Butylene Glycol, PEG-6 Caprylic/Capric Glycerides, Decyl Glucoside, PPG-26-Buteth-26, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Sea Water, Monarda Didyma Leaf Extract, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower/Leaf Extract, Rosmarinus Officinalis (Rosemary) Extract, Origanum Vulgare Leaf Extract, Mentha Viridis (Spearmint) Extract, Pentylene Glycol, Hamamelis Virginiana (Witch Hazel) Leaf Extract, Melissa Officinalis Extract, Ocimum Basilicum (Basil) Leaf Extract, Salvia Officinalis (Sage) Leaf Extract, Lavandula Angustifolia (Lavender) Extract, Caprylyl Glycol, Alcohol, Disodium EDTA, Ethylhexylglycerin, Phenoxyethanol, Fragrance
Jadi kenapa namanya "Triple Water One Step Cleansing" adalah karena di dalam cleansing water ini ada tiga kandungan utama yakni Canadian glacier water, Hawaii deep sea water, dan Italian sparkling water yang berfungsi untuk membersihkan sekaligus melembabkan kulit secara bersamaan. Selain itu ada juga kandungan tumbuh-tumbuhan seperti witch hazel, basil, sage, lavender, chamomile, rosemary, mint, dan lonicera japonica yang berfungsi untuk menenangkan kulit dan merawat minyak berlebih. Jadi untuk kalian yang punya kulit berminyak seperti aku, cleansing water ini mungkin bisa jadi pertimbangan untuk pilihan first cleanser!
Baca juga: SNP Ruby Nutrition Eye Patch Review
Sebelum dibersihkan / Satu kali swipe / Setelah dibersihkan seluruhnya
Sudah beberapa minggu terakhir ini aku pakai produk ini buat jadi first cleanser dan sejujurnya aku suka banget! Kalau pakai micellar water, biasanya aku pakai yang ada kandungan minyaknya supaya bisa angkat make-up waterproof dan bisa melembabkan juga. Tapi micellar water dengan minyak ujung-ujungnya bikin kulit jadi pliket. Aku sudah coba membersihkan segala jenis make-up dengan formula yang berbeda-beda dan hasilnya ternyata cleansing water ini bisa membersihkan bahkan make-up waterproof sekalipun! Aku takjub banget karena performanya jauh lebih bagus ketimbang micellar water biasa.
Baca juga: Garnier Micellar Cleansing Water Review
Di tanganku itu aku swatch ada foundation, maskara, lip stain, lip cream, eyeliner, bahkan si Maybelline Superstay Matte Ink yang udah terkenal susah banget dibersihkan, dengan sedikit usaha aja bisa bersih lho! Yang agak susah nggak benar-benar bersih sih cuma lip stain, tapi ya namanya lip stain, memang bakal ninggalin bekas. Selain itu cleansing water ini juga wanginya enak banget. Wangi parfum yang soft gitu lho. Dan teksturnya super duper ringan, nggak langsung bikin kering di muka.
Overall, produk ini bakal aku rekomendasikan buat kalian yang selama ini selalu merasa nggak cocok sama micellar water karena suka bikin kering di kulit. Selain bisa mengangkat kotoran, dia juga oke untuk bantu mengangkat sel kulit mati sehingga bisa sekaligus mencerahkan wajah.
-----
Produk bisa dibeli di official marketplace SNP di:
Udah lama banget rasanya nggak nulis tentang fashion. Sejak aku mulai berpindah niche blog dari fashion ke beauty products, memang jadi nggak kepikiran buat sekedar ngepost OOTD atau ngomongin fashion lagi. Sedikit cerita, alasan kenapa aku bikin blog pertama kali adalah karena aku terinspirasi dari fashion bloggers Indonesia. Dulu memang fashion blogger tuh menjamur banget. Hampir semua orang punya blog dan isinya pasti tentang fashion. Mau perempuan ataupun laki-laki. Fashionnya pun beragam, keren banget!
Akhirnya aku bikinlah blog, karena dari dulu juga aku udah suka banget nulis dan seneng aja sama the idea of having my own personal space on the internet yang bisa kuisi dengan hal-hal yang aku suka. Sebetulnya sih fashion bukan speciality aku, aku nggak pernah merasa fashionable, tapi aku suka lihat orang lain dandan. Beberapa outfit post aku di awal-awal ngeblog bahkan kelihatan aneh xD Karena aku terlalu maksa bikin outfit yang jatuhnya jadi kelihatan nggak jelas aja.
BACA JUGA: Hold Us Together
BACA JUGA: Hold Us Together
Setelah aku mulai belajar tentang make-up dan skincare, aku jadi kepikiran buat mendokumentasikan perjalanan aku soal beauty di blog. Awalnya cuma jadi series aja, karena nggak yakin bakal rajin buat bikin review. Tapi akhirnya malah kejeblos lebih dalam di dunia ini. Lama kelamaan nggak cuma jadi series, tapi malah jadi niche blog yang baru. Soalnya jujur aja, lebih gampang nulis review produk dibanding harus posting foto OOTD haha. Mungkin karena aku kurang narsis ya orangnya, jadi lebih doyan foto benda mati ketimbang difoto. Ditambah, bajuku itu-itu aja karena uangku lari ke make-up dan skincare.
BACA JUGA: Sangkala
Unbranded top / HEBE outer / HEBE pants / H&M bag / Yongki Komaladi shoes / Nordgreen watch
Postingan kali ini bakal jadi pelipur lara karena sebetulnya lumayan kangen ngomongin fashion. Kebetulan beberapa minggu lalu aku baru beli baju baru dari HEBE yang aku kenal gara-gara Mbak Amal aka @deszell. Gaya fashionku dulu tuh sebetulnya cenderung warna-warni dan tabrak motif. Kayak fashion blogger Diana Rikasari, tapi aku versi nggak nyambung banget. Tapi makin ke sini makin seneng tampil dengan outfit monokrom, terutama all-black karena warna hitam selalu cocok dipadupadankan sama warna lainnya dan bikin aku kelihatan kurus haha.
Oh iya, sekalian mau ngepost juga detail make-up nya. Kemarin dandanku buru-buru banget, jadi nggak sempat pakai eyeshadow macem-macem. Cuma pakai bronzer buat jadi eye contour hehe. Aku juga nggak pakai concealer karena lagi nggak mau terlalu kelihatan polos, biar tetap kelihatan ada warnanya aja muka. Di sini aku pakai:
- Primer: Studio Tropik Original Priming Water
- Foundation: Wet N Wild Photofocus Foundation (Desert Beige)
- Powder: Pixy Make It Glow Silky Powdery Cake (301 Medium Beige)
- Bronzer: Physicians Formula Butter Bronzer (Deep Bronzer)
- Blush: Make Over Multifix Matte Blusher (01 Rose Hour) & Emina Cheeklit Pressed Powder (Marshmallow Lady)
- Highlighter: Becca Shimmering Skin Perfector (Opal)
- Eyeshadow: Focallure x Tasya Farasya The Needs Face Palette (bronzer shade Cream)
- Brows: Innisfree Auto Eyebrow Pencil (Black) & Make Over Brow Definer Mascara (True Black)
- Lipstick: Maybelline Liquid Matte Sensational (11 Made Easy)
- Setting spray: Catrice Prime & Fine Multitalent Fixing Spray
Oke deh, segitu dulu aja postingan hari ini. Mungkin nggak bakal bisa sesering ngomongin soal product review, tapi sesekali boleh lah ya ngepost OOTD. Thank's for reading!
Aku ingat banget waktu awal-awal brand Love Beauty & Planet ini dikabarkan resmi masuk ke Indonesia di bawah Unilever, satu jagat beauty community Indonesia langsung heboh! Desain kemasannya termasuk yang cukup menarik di mata karena kelihatan fun dan memberikan vibe yang santai banget. Waktu baru fresh banget launching, aku sempat kesusahan nyari produknya di Jogja karena seharusnya dia dijual di Guardian, tapi Guardian Jogja sendiri banyak yang telat masukin produk ini. Aku sampai harus nanya orang-orang di Instagram kalau nyari di Jogja produk-produk LBP tuh kemana, akhirnya nemu juga di hypermart kayak Carrefour. Tapi tenang, sekarang LBP udah merata masuk ke Guardian dan Watson juga kok! Nah sebelum kita masuk ke reviewnya, aku bakal kasih short brief tentang brand Love Beauty & Planet itu sendiri.
Brand Love Beauty & Planet ini punya satu tujuan: "Untuk merawat kecantikanmu secara alami, tanpa merusak bumi. Kami ingin membuat perubahan kecil setiap harinya, melalui perawatan tubuh. Mulai dari pemilihan kandungan bahan alami yang diproses secara bertanggung jawab, penggunaan botol dari plastik daur ulang, hingga pemilihan partner sosial, merupakan beberapa bentuk #smallactsoflove kami untuk kecantikanmu dan bumi". Mereka ini termasuk brand yang vegan dan cruelty free. Jadi maksudnya, ingredients yang ada di produk-produk Love Beauty & Planet semuanya berasal dari tumbuhan, bukan dari hewan, dan mereka juga nggak menguji produknya pada hewan.
Bukan cuma itu aja, ternyata kemasan produk-produknya Love Beauty & Planet ini juga terbuat dari 100% recyclable plastic lho! Salah satu produknya, vegan shampoo, sudah bebas dari sulfate, silicon, dan paraben juga. Makanya kenapa aku tertarik banget sama Love Beauty & Planet karena filosofi brand mereka adalah bukan cuma memberikan produk perawatan kulit buat kita, tapi juga tetap berkontribusi menjaga lingkungan.
Varian produk Love Beauty & Planet yang masuk ke Indonesia ada 5; Murumuru Butter & Rose, Argan Oil & Lavender, Coconut Water & Mimosa Flower, Tea Tree Oil & Vetiver, dan Coconut Oil & Ylang Ylang. Kebetulan karena aku pecinta warna biru, otomatis aku langsung ngincer si Coconut Water & Mimosa Flower haha. Jadi memang nggak nyari dari wanginya, tapi dari warna kemasannya :p Pertamanya itu aku beli lotionnya di Carrefour. Waktu milih di counter, produknya nggak bisa aku endus wanginya karena kemasannya dikunci gitu. Akhirnya capcipcup aja berharap cocok sama wanginya. Dan begitu dicoba, ternyata enaaaaak banget! Aku pribadi kurang tahu mimosa flower itu seperti apa, dan wanginya juga kayak apa. Tapi yang varian biru ini cenderung ke arah coconut-nya. Baunya kayak topping toasted coconut di atas muffin, tahu nggak? xD
Di sini aku cuma kasih foto tekstur lotionnya. Sebetulnya dari segi tekstur baik lotion ataupun body wash-nya sih standar ya, nggak ada yang wah. Lotionnya warna putih, body wash-nya bening kayak gel. Untuk lotionnya sih aku lumayan suka. Dia teksturnya ringan, dan kemampuan melembabkannya bisa sampai berjam-jam. Wanginya tahan sampai 6 jam. Body wash-nya sendiri justru performanya agak kurang. Habis mandi baunya nggak tahan lama, tapi enaknya sih dia bukan tipe sabun yang susah dibilas atau meninggalkan residu licin. Sayangnya walaupun dipakai berbarengan, si sabun nggak bikin wangi lotionnya jadi lebih tahan lama.
Overall aku lebih suka performa lotionnya karena wanginya lebih bisa dinikmatin. Jadi kemungkinan bakal repurchase lotion aja. Selain lotion dan body wash, Love Beauty & Planet juga punya produk haircare seperti shampoo dan conditioner lho, bahkan ada hand cream-nya juga tapi belum masuk Indonesia sih. Kita tunggu aja lah ya hihi.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons