Beberapa minggu lalu waktu lagi santai maskeran, tiba-tiba ada DM masuk di Instagram. Aku buka tab notification-nya dan kaget karena itu dari Original Source. Isinya adalah mereka minta izin untuk pakai salah satu foto produk mereka yang aku review di @beautywithdummy. Aku persilahkan mereka untuk pakai tanpa dicharge harga dengan syarat harus menyebut akunku di caption fotonya, dan mereka setuju. Buatku nggak masalah nggak aku pasang tarif, karena toh timbal baliknya aku akan dapat exposure dan fotoku akan dikeep selamanya di feed mereka.
Aku pikir akan berhenti di sana percakapannya, ternyata masih ada lanjutannya. Mereka kemudian nawarin aku buat dikirim beberapa produk Original Source sebagai tanda terima kasih udah jadi customer setia mereka. Dan aku kaget banget, nggak percaya, my jaw was left hanging! Dan seperti yang bisa kalian lihat, aku iyain lah tawarannya hihi.
Waktu paketnya sampai di rumah, aku kaget banget karena box yang datang besar banget! Aku kira kan mereka cuma bakal ngirim satu set produk aja, jadi nggak perlu box besar-besar. Tapi pas aku buka, ternyata isi paketnya bukan cuma produk Original Source, tapi juga ada topi, kaos, dan tas lucu yang bertuliskan Funtastic Squad. Sumpah, gemes banget sama pihak Original Source-nya karena nggak nyangka sama sekali bakal dikasih sebanyak ini!
Kalau untuk produk-produknya sendiri, kebetulan banget aku belum pernah coba semua. Aku dapat Coconut & Shea Butter Body Oil, Mango Body Butter, dan Tingly Mint & Tea Tree Body Wash. Aku paling excited cobain body oil-nya karena aku belum pernah pakai body oil. Varian yang coconut & shea butter ini juga favoritku selain vanilla & raspberry karena wanginya manis. Kalau yang body butter ini juga aku belum pernah coba, walaupun varian mango sendiri aku pernah cobain karena aku pakai body wash dan body lotion-nya. Yang terakhir ini sabun berbau mint yang wow, mint banget! Setiap mandi rasanya jadi segar karena wanginya semerbak hihi.
-----
Terima kasih banyak buat tim Original Source, lumayan aku jadi banyak stok bodycare yang bisa aku pakai bareng-bareng sama keluargaku!
Yuhuu, halo semuanya, apa kabar nih? Gimana bulan Septembernya? Aduh nggak kerasa udah mau selesai aja September, which means kita cuma punya 3 bulan tersisa sebelum masuk ke 2020! Aku sendiri lagi deg-degan mengejar waktu biar bisa wisuda November ini, doakan ya :") Kali ini aku akan mereview salah satu produk lokal, yakni Make Over Multifix Matte Blusher yang shade Rose Hour. Sebelumnya aku cuma punya blush dari Emina sama O.TWO.O, dan karena penasaran sama performa cream blush, akhirnya aku cobain deh blush dari Make Over ini.
Baca juga: O.TWO.O Liquid Blush Shade 02 & 03 Review
Curhat sedikit, jadi pertama kali ngeswatch blushnya itu aku ngeswatch langsung di Watson. Tapi dari awal niatya emang mau beli di Shopee aja biar lebih murah hehe. Tapi biar nggak zonk warnanya, pergilah aku ke Watson. Di sana aku jatuh cinta sama dua shade; 01 Rose Hour sama 04 Heat Shot. Kedua shade tadi masih bisa masuk ke warna kulit sawo matang. Tapiii, begitu nyari di Shopee, ternyata susah banget nyari dua shade tadi huhu. Aku nggak tahu apakah itu yang paling favorit, tapi bener-bener sesusah itu nyarinya. Tapiii untungnya salah satu mutual di Instagramku ada yang prelove blush ini dan shadenya Rose Hour. Langsung lah tanpa babibu aku beli!
Formulanya cukup oke menurutku, apalagi karena ini cream blush pertamaku. Mungkin bisa jadi agak terlalu kering, kalau udah kayak gitu biasanya aku aplikasiin di punggung tanganku dulu baru aku ambil pakai jari dan tap ke pipi habis itu diblend. Saranku waktu diswipe gitu nggak usah takut bakal kebanyakan karena begitu diblend warnanya bakalan memudar banget. Jadi kalau kalian lumayan heavy-handed, blush ini cukup fool-proof. Warnanya sendiri nggak terlalu tahan lama dipakai sendiri. Jadi biasanya kalau udah pakai cream blush, masih aku timpa lagi sama powder blush. Keduanya kalau disatukan hasilnya bakal lebih tahan lama di muka. Oh iya, aku bisa pakai dia walaupun nggak pakai foundation. Kalau dipakai di atas foundation pun blush ini nggak akan menggeser foundation di bawahnya, so it's a good sign!
Overall, produk ini cukup oke buat belajar pakai cream blush karena selain dia mudah dibaurkan di kulit, hasilnya juga masih terlihat natural dan nggak langsung ngejreng.
Sumber: Ekrut
Siapa di sini yang hobi banget belanja di Sociolla? Aku pun termasuk salah satunya. Kalau kalian juga aktif di komunitas SOCO, berarti kalian pasti udah tahu kalau Sociolla akhirnya resmi mengubah sistem perhitungan points & rewards per tanggal 18 September 2019 untuk para customernya. Kalau sebelumnya ada beberapa tingkatan beauty clique seperti Pink, Peach, Red, dan Scarlett, kali ini mereka semua udah berubah namanya menjadi First, Fab, Glam, dan Royal Clique. Dulu nggak peduli apapun clique kita di SOCO, kita bisa dapat kesempatan yang sama dalam berbelanja di Sociolla. Tapi kali ini dengan clique baru yang ada, maka keuntungan yang diberikan juga berbeda-beda. Contohnya untuk member dengan status Royal Clique punya beberapa keuntungan seperti:
- Perolehan poin akan dikali 1.1
- 5 Free Shipping Voucher / bulan
- 2 VIP Event Invitation / tahun
- 2 SOCOBOX / tahun
- Prioritas untuk Promo Bank
- Prioritas untuk Notifikasi Promo Sociolla
- Prioritas untuk Promo Partnership
- Exclusive Benefit
Menarik banget kan? Dibandingkan dengan status terbawahnya Soco Member atau bahkan First Clique, keuntungan yang didapat Royal Clique menarik banget. Sedihnya, karena sistem baru ini jadinya semua poin yang sebelumnya udah terkumpul, termasuk shopping reward di bawah 10, direset ulang sama Sociolla :( Aku sendiri udah sampai Red Clique dengan poin di atas 9000 dan shopping reward 8, semuanya hilang tanpa bekas :")
Sistem baru ini sepertinya memang dimaksudkan untuk memberikan keuntungan buat customer setia Sociolla. Jadi bukan cuma aktif di komunitas SOCO, tapi juga aktif berbelanja di Sociolla. Karena salah satu syarat untuk naik clique adalah kita wajib berbelanja sejumlah yang udah ditentukan untuk setiap clique-nya. Untuk poin yang udah dikumpulkan akan bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah eksklusif katanya. Sayangnya SOCO points ini sekarang ada masa kadaluarsanya yakni setahun sejak didapatkan. Kalau udah lewat dari setahun, poinnya akan hangus.
Buat kamu yang mau memperoleh poin untuk naik level clique, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
- Shop — Belanja di Sociolla, kamu akan dapat poin sebesar 10 SOCO points untuk setiap transaksi Rp. 50.000 berlaku kelipatan
- Job campaign — Kalian bisa ikut campaign yang diselenggarakan Sociolla, nanti bisa dapat SOCO points
- Write review — Ini salah satu bagian paling menyenangkan sih menurutku di komunitas SOCO, karena bisa baca-bacain review orang-orang soal produk yang lagi aku cari sebelum aku beli produknya
- Post article — Untuk kalian yang doyan nulis panjang lebar juga kalau review produk aja nggak cukup, kalian juga bisa nulis artikel
- Upload video — Jangan lupa upload video juga, cocok buat yang memang udah punya channel Youtube nih!
- Upload photo tagging — Salah satu fitur terbaru SOCO di mana kita bisa upload foto sekaligus ngetag produk di dalamnya, hampir kayak Instagram tapi khusus untuk sharing produk aja
- Create collection — Ini juga fitur baru SOCO, jadi kita bisa bikin koleksi yang isinya kumpulan produk-produk yang lagi kita pakai dan dijadikan satu kategori. Misal, "Current Skincare Routine" kayak punyaku.
- Create polling — Ini hampir sama kayak di Instagram, tapi dengan opsi yang lebih banyak. Seru deh! Bisa jadi jalan keluar kalau misal kita lagi bingung mau beli produk apa, bisa lihat reaksi orang-orang kayak gimana hihi
- Invite member — Ketika kalian ngajak teman untuk gabung ke komunitas SOCO juga kalian bisa dapat poin sebagai imbalannya lho, jadi yuk, ajak teman-teman kamu juga. The more, the merrier!
Oke deh, segitu aja dulu postingan hari ini. Semoga informatif ya, in case kalian bingung pas buka akun SOCO kalian kok poinnya hilang semua dan status kalian kembali jadi SOCO Member hehe. Have fun ngumpulin poin ya!
Kalau ngomongin soal skincare, Nature Republic Aloe Vera Soothing Gel ini mungkin langsung muncul di benak kalian. Gimana nggak, dia jadi salah satu produk yang paling digemari sama semua orang beberapa tahun belakangan. Aku sendiri nggak tahu awalnya dari mana tiba-tiba soothing gel jadi produk serba bisa dan brand mulai pada launching produk aloe vera mereka masing-masing. Aku termasuk orang yang kemakan hype-nya karena waktu itu aku nggak tahu menahu soal skincare.
Jujur, review produk ini udah lama duduk nangkring di draft. Sebelum aku bisa nulis reviewnya secara lengkap di blog, aku udah keburu keasikan nyobain produk-produk lainnya, akhirnya jadi semakin terbengkalai deh. Dan sekarang ini, produknya bahkan udah nggak ada lagi di tanganku haha. Iya, dia udah aku hibahkan ke pacarku karena kulit badannya gampang merah-merah kalau kebakar matahari dan aku tahu aloe vera bakal membantu dia meredakan kemerahan karena sunburn.
Kemasannya tuh besar banget ya, isinya 250ml, dan aku takjub sama orang-orang yang sanggup menghabiskan bahkan sampai repurchase si soothing gel ini. Aku sendiri udah dari kecil pakai aloe vera alias lidah buaya buat perawatan rambut. Jadi dulu mamaku suka potongin tanaman lidah buaya terus isinya diolesin langsung ke rambut biar rambutnya lebat. Makanya kenapa di websitenya Nature Republic sendiri bahkan dia klaimnya bisa dipakai nggak cuma di muka tapi juga buat rambut dan badan.
Baca juga: SNP Bird's Nest Water Sleeping Pack Review
Teksturnya ya sesuai namanya, gel. Wanginya tajam banget dan aku sendiri kurang suka. Aku sempat pakai dia sebagai moisturizer, bahkan beberapa kali jadi sleeping mask. Jadi aku olesin banyak banyak ke muka kayak pakai masker sampai seluruh mukaku ketutup soothing gel, dan kupikir pagi-paginya bakal hilang kan. Ternyata nggak :) Bahkan mukaku jadi tambah berminyak, komedoku tambah banyak, dan aku jadi bruntusan. Setiap kali soothing gel ini nyentuh mukaku, aku langsung jerawatan. Aduh, pokoknya produk ini bikin trauma deh! Memang sih dia murah dan isi produknya banyak, tapi kalau nggak cocok ya mau digimanain lagi :(
Beberapa bulan lalu, aku dikabarin sama temanku yang kerja di Unilever kalau POND's bakal kedatangan produk baru. Dikasihlah aku beberapa screenshotnya, salah satunya adalah POND's Glitter Glow Cream yang merupakan produk hasil kolaborasi sama beauty vlogger Thailand, Archita yang mengusung tema unicorn. Dulu aku pengguna setia produk-produk POND's, tapi sejak mulai belajar soal skincare, aku mulai meninggalkan Pond's karena kebanyakan produknya masih nggak gentle secara ingredients.
Tapiii, aku akui aku lumayan kepincut sama produk-produk kolaborasi sama Archita ini karena ada embel-embel glitter-nya. Sejauh ini aku selalu skeptis sama produk dengan kandungan 'glitter' karena terkesan gimmick-y.
Baca juga: POND'S BB Magic Powder Review
Glitter Glow Cream ini ada versi full size-nya dan ada yang sachetan juga. Aku beli ini di Indomaret, karena takut nggak cocok sama produknya jadi beli aja yang kecil, kebetulan harganya juga murah cuma sekitar Rp. 17.000. Jadi kalau dari deskripsi produknya itu sendiri dia adalah gabungan antara pelembab dan illuminating cream, yang harusnya bisa dipakai sebagai primer supaya foundation yang kita pakai finishnya lebih glowing, atau dewy. Selain itu dia juga bisa dipakai seperti liquid highlighter, jadi tinggal ditap-tap di bagian tulang pipi, atau hidung.
Waktu beli cream ini, sejujurnya nggak tahu juga ekspektasinya apa haha. Aku coba pakai sebagai pengganti pelembab, tapi rasanya nggak enak banget di muka karena bikin super greasy, apalagi masih harus ditimpa sunscreen lagi. Dijadikan primer pun nggak ada efeknya sama complexion aku, nggak jadi kelihatan dewy gitu ataupun bantu make-up tahan lama. Creamnya memang awalnya kelihatan glowing, tapi begitu diblend nggak bakal kelihatan lagi, jadi kayak pelembab biasa.
-----
Aku nggak akan repurchase lagi sih, karena bingung juga mau dijadikan apa dan efeknya juga nggak terlalu enak di kulit. Untung belinya yang sachet dulu.
Kalau kemarin aku sudah ngebahas soal eye patch-nya, kali ini aku akan membahas satu produk yang juga membantu kinerja dari SNP Ruby Nutrition Eye Patch buat merawat bagian bawah mataku selama beberapa minggu terakhir ini. Jadi selain dikirimin eye patch, kemarin aku juga dapat eye cream yakni SNP Red Ginseng Energy eye cream. Aku excited banget buat cobain karena sebelumnya aku belum punya eye cream, jadi ini pertama kalinya cobain. Dari pihak SNP sendiri bilang kalau penggunaan eye cream dan eye patch berbarengan secara rutin bakal membantu banget dalam merawat bagian bawah mata, baik untuk menghidrasi ataupun mencerahkan.
Baca juga: SNP Ruby Nutrition Eye Patch Review
Ingredients: Water, Dipropylene Glycol, Glycerin, Isohexadecane, Triethylhexanoin, Glyceryl Stearate, Dipentaerythrityl Pentaisononanoate, Niacinamide, Cetearyl Alcohol, Butylene Glycol, Theobroma Cacao (Cocoa) Seed Butter, Butyrospermum Parkii (Shea Butter), Stearic Acid, PEG-40 Stearate, Phenoxyethanol, Trehalose, Sorbitan Sesquioleate, Dimethicone, PEG-100, Stearate, Carbomer, Tromethamine, Parfum, Tocopheryl Acetate, Adenosine, Disodium EDTA, Sodium Hyaluronate, Gastrodia Elata Root Extract, Ethylhexylglycerin, Gold, Hydrolyzed, Ginseng Saponins, Acetyl Hexapeptide-8, Caprylyl Glycol, 1,2-Hexanediol, Palmitoyl Pentapeptide-5.
Eye cream ini dikemas dalam kemasan tube dengan ujung botol yang berbentuk runcing untuk memudahkan mengeluarkan produk dari dalam botol. Nah, kandungan red ginseng di dalam produk eye cream ini dapat membantu kulit terlihat lebih sehat dan lembab dengan merawat kulit yang kendur di daerah bawah mata sehingga kembali kencang dan lembut.
Baca juga: SNP Bird's Nest Water Sleeping Pack Review
Wanginya seperti aroma ginseng tapi bukan ginseng asli jadi kesannya artificial. Aku sih fine-fine aja sama wanginya, karena dia nggak terlalu strong juga baunya. Teksturnya cream yang ringan, gampang dibaurkan ke kulit dan menyerapnya juga cepat. Dia sama sekali nggak lengket atau bikin daerah bawah mata terasa pekat gitu, jadinya nggak berat dibawa tidur. Percaya atau nggak aku bahkan pakai eye cream ini juga di pagi hari haha. Karena sesuka itu sama efeknya yang menghaluskan dan melembabakan, apalagi sebagai skin prep sebelum pakai concealer.
Pemakaian rutin selama 2 minggu
Selama dua minggu pakai rutin pagi dan malam hari, plus malamnya juga aku pakai eye patch-nya SNP yang Ruby Nutrition, aku belum merasa ada perubahan signifikan sama kondisi bawah mataku. Kebetulan memang aku belum ada garis halus yang memang kentara, jadi cuma agak gelap aja. Dan so far ya belum terlihat ada peningkatan sama warna kulitku. Eye cream ini juga nggak bikin mata jadi perih, karena memang sudah seharusnya ya namanya produk untuk mata, jadi dia pasti nggak bikin perih mata juga.
-----
Aku belum bisa bilang produk ini recommended atau nggak, karena seperti yang aku tulis di atas, aku sendiri belum merasakan perubahan yang signifikan. Cuma selama pakai produknya, aku cukup suka dengan pengalaman selama pemakaian karena bikin daerah sekitar mata jadi lebih lembab dan adem. Mungkin untuk lihat efeknya harus coba lihat dalam beberapa bulan dengan pemakaian rutin.
Visit SNP:
Salah satu problem kulit yang aku punya adalah area di bawah mata yang cukup gelap. Berkantung sih nggak, tapi memang udah lama banget bawah mataku gelap. Mungkin karena efek kurang tidur. Maklum, mahasiswa tingkat akhir yang masih harus selesain skripsi hihi. Jadi hari ini aku akan review salah satu produk mata yang aku dapat dari SNP beberapa waktu lalu yaitu SNP Ruby Nutrition Eye Patch. Sebelumnya aku juga udah pernah review eye patch tapi dari Heimish. Dan aku penasaran beda nggak ya performa sama si SNP ini.
Mungkin dari kalian masih ada yang bertanya-tanya, eye patch itu apa sih? Dan apa dia cuma bisa dipakai di bawah mata? Mengutip dari salah satu artikel di Fimela, Eye patch adalah sejenis masker khusus mata, seperti sheet mask yang digunakan di wajah. Meski bisa dikatakan sebagai sheet mask, eye patch ini cuma bisa digunakan pada bagian bawah mata saja. Bentuknya yang minimalis ini pun sangat praktis digunakan untuk membantu meminimalisir lingkar hitam pada mata.
Isi produknya standar, ada 60 eye patch, which means 30 untuk mata kanan dan 30 lagi untuk mata kiri. Antara penutup dan produknya ada separator plastik yang menjaga supaya essence dari eye patch-nya nggak tumpah kemana-mana karena dia lumayan kedap air. Dan tentunya dapat spatula juga. Awalnya aku sempat nggak ngeh kalau ada spatulanya karena keselip di kotak kemasannya. Spatula ini bakal memudahkan kalian kalau mau ngambil eye patch-nya karena kalau pakai tangan bakal susah banget.
Ingredients: Water, Glycerin, Calcium Chloride, Butylene Glycol, Ceratonia Siliqua Gum, Xanthan Gum, Chondrus Crispus Powder, Betaine, Sodium Hyaluronate, Cucumis Sativus (Cucumber) Fruit Extract, Rosa Centifolia Flower Water, Chamaecyparis Obtusa Water, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Ethyl Hexanediol, Citrus Grandis (Grapefruit) Seed Extract, Bambusa Textilis Stem Extract, Pinus Palustris Leaf Extract, Scutellaria Baicalensis Root Extract, Camellia Sinensis Leaf Extract, Houttuynia Cordata Extract, Artemisia Princeps Leaf Extract, Citrus Junos Fruit Extract, 1,2-Hexanediol, Caprylyl Glycol, PEG-60 Hydrogenated Castor Oil, Ruby Powder, Hydroxyethylcellulose, Synthetic Fluorphlogopite, Titanium Dioxide, Carmine, Calcium Titanium Borosilicate, Tin Oxide, Ethylhexylglycerin, Chlorphenesin, Phenoxyethanol, Disodium EDTA, Fragrance.
Di dalam eye patch ini ada 5 bahan utama dengan masing-masing kegunaan. Yang pertama ada ruby extract untuk melembabkan dan menutrisi kulit, hyaluronic acid untuk memberikan kelembaban, western rose water untuk efek menyegarkan, aloe vera leaf extract untuk menenangkan kulit, dan yang terakhir citron extract untuk mencegah kulit menjadi kering. Tekstur dari eye patch-nya persis kayak jelly dan ada sedikit bintik merah berkilau seperti ruby merah. Wanginya juga nggak terlalu strong jadi nggak akan mengganggu waktu dipakai.
Terus efeknya gimana? Sejauh ini eye patch-nya cukup membantu buat depuff bagian bawah mataku setiap aku habis begadang atau nangis nonton film sedih haha. Cuma mungkin aku nggak terlalu suka sama bentukan patch-nya karena terlalu melengkung. Seperti yang kalian lihat di foto di atas, patch-nya nggak bisa mepet nempel ke bawah mataku karena bentuknya agak menyulitkan buat benar-benar dimepetin. Jadinya agak sayang aja kan nggak semua bagian bawah mataku kena :(
Selain membantu depuffing eye bag, nggak ada efek khusus lainnya sih. Tapi memang klaim dari produknya itu sendiri juga lebih difokuskan kepada hidrasi ke bagian bawah mata. Jadi kalau kalian berharap produk ini bisa bantu mencerahkan mata panda kalian, mungkin nggak akan kalian dapatkan. Dengan hidrasi yang cukup di bawah mata akan mencegah timbulnya kerutan karena percaya atau nggak, salah satu tanda penuaan paling pertama kelihatan itu di daerah mata dan leher karena mereka daerah yang paling gampang berkerut. Jadi menurutku rajin menggunakan eye patch adalah salah satu bentuk investasi dan preventif supaya nggak banyak kerutan yang muncul di kemudian hari.
-----
Untuk teman-teman yang mau cobain Ruby Nutrition Eye Patch ini, kalian bisa dapatkan di Sociolla atau di account-account resmi SNP di berbagai online marketplace di bawah ini. Jangan lupa kalau kalian belanja di Sociolla kalian bisa pakai kode SBNUNI24 untuk mendapatkan diskon Rp. 50.000 dengan minimal pembelian Rp. 250.000.
Visit SNP:
Halo! Hari ini aku kembali dengan review salah satu produk haircare yang aku yakin banyak dari kalian yang udah cobain. Sebetulnya awal tahu Head & Shoulders ngeluarin varian Supreme ini dari Instagram karena banyak yang bahas. Dari dulu aku memang selalu pakai shampoo-nya Head & Shoulders tapi yang varian lemon, tapi efeknya di rambut nggak ada yang signifikan sih. Begitu keluar para Supreme ini, aku kaget karena tumben nih orang-orang pada heboh. Akhirnya aku nyobain deh semua variannya buat tahu apa aja bedanya.
Varian pertama yang aku coba itu Supreme Moisture, dan first impression waktu pertama pakai adalah; wanginya enak banget! Aku mendeskripsikannya kayak wangi mobil pejabat haha. Agak manis, tapi nggak strong juga, jadi jenis manis yang soft. Selama pakai semua shampoo ini aku nggak barengin sama conditionernya btw. Setelah aku cobain ketiga-tiganya, wanginya itu hampir sama aja sih. Dan kalau kalian perhatikan, isinya tuh cuma 135ml aja, beda jauh sama varian Head & Shoulders lainnya yang 175ml. Varian Supreme ini juga lebih mahal dibanding varian standar Head & Shoulders.
⭔ Supreme Moisture — ini varian paling favorit aku karena di bikin rambutku yang tipis jadi lebih tahan lama nggak lepek. Biasanya saking berminyaknya kulit kepalaku, aku terpaksa keramas setiap hari karena kalau nggak benar-benar lepek banget.
⭔ Supreme Smooth — yang ini aku nggak terlalu suka, karena dia justru bikin rambutku makin cepat lepek. Rambutku juga nggak bisa ngembang bagus dan nggak bikin rambut kerasa halus juga.
⭔ Supreme Anti-Hairfall — nah yang ini, agak unik karena aku sebetulnya suka skeptis sama produk-produk yang klaimnya buat mengatasi rambut rontok. Simply karena menurutku masalah rambut rontok ada sama akar rambut, jadi lebih ke makanan apa yang kita konsumsi yang kadang bisa menyebabkan rambut makin rontok. Beberapa minggu pertama pakai si Anti-Hairfall ini aku nggak merasakan ada perubahan yang signifikan, tapi akhir-akhir ini aku baru sadar, selama mandi sekarang yang biasanya aku bisa nemuin segenggam rambut rontok, jadi cuma beberapa helai doang. Rambutku juga makin bervolume dan rasanya makin tebal aja.
-----
Dari ketiga varian Supreme ini aku udah beberapa kali repurchase si Supreme Moisture, tapi mungkin setelah nyobain si Anti-Hairfall, aku bakal ganti shampoo haha. Kalian sendiri udah pernah cobain belum shampoo dari Head & Shoulders yang ini?
Menurut kalian, apa sih yang bikin make-up di muka kita itu tahan lama? Atau jadi kelihatan nyatu sama kulit dan nggak kelihatan dempulan? Dulu setiap aku pakai foundation atau complexion product apa aja, aku selalu sebel karena tekstur mukaku tuh jelek banget kalau kena foundation. Tapi ternyata itu karena aku melupakan komponen penting dalam make-up itu sendiri.
Hari ini aku akan mereview soal salah satu produk make-up yang selama ini selalu aku sepelekan, yakni setting spray. Jangankan setting spray, primer aja aku tuh kayaknya nggak punya deh. Aku lebih sering rely on skincare buat jadi base make-up ketimbang primer. Mungkin karena belum ketemu yang cocok kali ya? Nah akhir tahun 2018 kemarin kan aku lagi getol-getolnya mantengin Sociolla tuh gara-gara mereka sepanjang bulan Desember itu banyak banget diskon dan free ongkir juga. Kemudian pas banget produk inceranku lagi diskon, yakni si Studio Tropik Original Priming Water. Aku memang udah lama pengen nyobain, karena reviewnya udah di mana-mana dan aku penasaran banget! Walaupun banyak yang wanti-wanti produk ini sprayernya jelek, aku tetap kekeuh beli karena kalau memang performa produknya bagus, kan lumayan jadi nambah koleksi produk lokal.
Nama dari produknya itu sendiri 'priming water', jadi dia lebih ditujukan sebagai primer ketimbang setting spray, walaupun bisa juga sih dijadikan dua-duanya. Sebelumnya kan aku udah pernah pakai setting spray dari Catrice yang bisa kubilang, cukup oke performanya, tapi baunya tuh agak aneh, kayak bau sabun cuci mobil kalau kalian tahu. Dan beberapa waktu lalu aku sempat cobain setting spray Urban Decay All Nighter juga ternyata baunya pun sama kayak Catrice. Tapiii, surprisingly si Studio Tropik ini baunya nggak seperti itu! Hampir nggak ada malah bau-bauan aneh begitu.
Terus performanya gimana? Jadi kalau kalian udah sering baca review Studio Tropik yang bersliweran di jagat dunia maya pasti hapal kalau sprayernya tuh jelek banget. Nggak bohong aku. Awalnya aku pakai dia sebagai setting spray, tapi semburannya terlalu kencang dan butiran airnya juga nggak halus. Jadinya mukaku jadi becek banget karena yang keluar ya air, bukan mist kayak setting spray biasanya. Karena aku takut make-up ku malah jadi rusak habis disemprot ini, akhirnya aku cuma menjadikan dia sebagai primer aja. Jadi dipakainya di awal sebelum mulai make-up.
Kedua kalinya aku pakai, selain dia sebagai primer, aku set juga mukaku di akhir tetap pakai Catrice. Dan ternyata hasil keduanya digabung bagus banget! Biasanya kalau pakai Catrice minyak di muka masih ada kayak biasa, cuma kelihatan nggak terlalu dempulan aja. Tapi begitu pakai Studio Tropik ini, selain make-up nya menyatu sama kulit, dia juga nahan minyak banget! Aku setakjub itu karena sebagai pemilik kulit berminyak, ini udah kayak nemuin harta karun haha.
Overall aku bakal repurchase sih pasti. Aku juga dengar katanya Studio Tropik udah memperbaiki sprayernya dan udah dikonfirmasi sama beberapa teman-teman juga.
-----
Where to buy? Sociolla
How much? Rp. 99.000 (excl. shipping fee)
Jadi beberapa minggu lalu aku berkesempatan buat jadi salah satu dari tester produk barunya Benton yakni Benton PHA Peeling Toner. Ini udah kedua kalinya aku jadi testernya Benton dan jujur sebenernya lumayan challenging lho karena kadang nggak tahu kapan barangnya sampai di Indonesia dan kalau terlalu mepet jadinya kejar-kejaran buat ngepost reviewnya. Sedikit cerita aja, jadi pertama kali aku jadi tester itu aku kasih alamat pengiriman yang di Jogja. Dan ternyata sebelum bisa dapet barangnya di tangan, aku harus ngisi formulir yang harus diserahkan ke Imigrasi Jogja supaya barang kiriman Benton bisa lolos. Nggak ribet sih, tapi ya makan waktu aja.
Nah kedua kalinya ini aku belajar dari pengalaman sebelumnya. Aku perhatiin beberapa teman di Instagram yang juga dapet kiriman dari Benton di daerah Jabodetabek jarang yang harus berurusan sama Imigrasi. Kukirim lah paket yang kedua ke alamat Bekasi. Dan berhasil! Paket diterima dengan selamat sampai di rumah tanpa harus konfirmasi pakai surat ke Imigrasi, jadi cuma bayar biaya pelabuhan aja.
Jadi Benton PHA Peeling Toner ini mengandung NMF (Natural Moisturizing Factor), Chrysanthemum Extract, dan 3% third-generation PHA (Lactobionic acid) yang membantu menghilangkan kotoran dan produksi minyak di wajah. Produk ini menggunakan PHA bukannya AHA karena AHA bikin kulit kita jadi lebih sensitif sama matahari, sementara dengan PHA sendiri memang masih akan sensitif tapi kemungkinannya jauh lebih rendah. PHA juga melelehkan sisa kotoran di muka sembari membentuk water barrier, jadinya kulit jadi terasa lebih lembut dan bersih.
Selain itu toner ini juga mengandung Sodium PCA dan Hyaluronic Acid yang mana merupakan NMF, dan Centaurea Cyanus Flower Water serta Chrysanthemum Extract yang terkenal sebagai soothing water. Semua kandungan yang ada di dalam produk ini diklaim dapat membuat kulit menjadi lebih lembut dan tenang serta lembab, jadinya nggak lagi deh kulit jadi kering setiap habis paai exfoliating toner.
Oh iya, peeling toner ini juga bebas dari artificial fragrance, pewarna, alkohol, PEGs, dan ingredients kontroversial lainnya. Dia juga termasuk exfoliator yang mild dan udah dermatologically tested untuk membantu memberikan kelembaban yang cukup, jadi cocok bahkan buat orang yang punya jenis kulit sensitif sekalipun.
Baca juga: COSRX One Step Original Clear Pad Review
Dari packagingnya ini dia cukup unik. Lucu sih sebetulnya, karena beda dari packaging exfoliating toner biasanya. Botolnya terbuat dari plastik putih dengan label biru dan ada pumpnya. Walaupun pakai pump tapi jangan kira waktu ngeluarin produknya bisa diatur ya, karena pas dipencet, dia nyemprotnya kuat banget! Aku sempat kaget awalnya, sama sekali nggak nyangka bakal sekencang itu keluarnya. Awal-awal emang kaget sih, tapi kalau udah kebiasa ya lama-lama jadi lancar juga sih mencet pumpnya.
Dari petunjuk penggunaannya sih disarankan pakai kapas, jadi pakailah aku kapas. Biasanya memang kalau exfoliating toner aku selalu pakai kapas. Waktu pertama kali pakai, nggak ada rasa pedih di kulit. Beberapa pemakaian berikutnya baru ada sedikit rasa cekit cekit yang bikin kulit rasanya jadi lebih sensitif karena bahkan produk skincare yang aku layer setelah peeling toner ini bikin kulit jadi terasa perih. Tapi itu juga karena aku pakai toner ini lebih dari 2 kali seminggu. Aku kebiasaan nggak bisa pakai chemical exfoliator lebih dari 2 kali, jadi aku batasin ya seminggu paling banyak 2 kali aja.
Efeknya di muka sih sejauh ini biasa aja, nggak ada perubahan signifikan yang bikin aku jadi berdecak kagum. Entah karena terlalu mild atau memang butuh waktu lebih lama aja buat lihat perbedaannya. Apalagi karena aku mulai pakai produk ini menjelang aku datang bulan jadi sempat ngira awalnya dia bikin aku breakout, tapi ternyata breakout ku gara-gara aku datang bulang.
Wow, bulan Agustus pergi begitu aja dan tanpa kerasa kita udah setengah jalan menuju 2020! Gimana kabar kalian semua? Hari ini seperti biasa, dari judulnya kalian udah tahu apa yang bakal aku bahas. Nggak kayak bulan lalu di mana aku agak telat ngepost soal beauty haul, kali ini semuanya udah aku persiapkan dan bahkan udah aku tulis draftnya hihi. Beauty haul bulan ini surprisingly didominasi sama beberapa produk body care. Jadi waktu dengar ada brand baru masuk ke Indonesia, yakni si Love, Beauty, & Planet, aku langsung tertarik sama packagingnya yang lucu banget. Aku cari produk-produk mereka dari satu mall ke mall lainnya, demi bisa melengkapi semua rangkaian body dan haircare-nya. Tapi as you can see, yang kebeli baru lotion sama sabunnya.
Jadi bulan ini aku belanja:
🌷 Love, Beauty, & Planet Body Lotion dan Body Wash varian Coconut Water & Mimosa Flower — walaupun sabun sama lotionku belum habis, tapi aku nggak bisa menahan diri buat nggak beli. Aku sengaja pilih yang biru karena warna favoritku biru haha. Tapi emang pas juga kok wanginya enak!
🌸 Acwell Licorice pH Balancing Cleansing Toner — nah kalau yang ini repurchase, jadi udah nggak perlu ditanya lagi lah ya pendapatku gimana soal cleansing toner ini. Review lengkapnya bisa dibaca di sini!
🌹 Nivea Sun Lotion SPF 33 — akhir-akhir ini Jogja semakin panas dan terik, dan percaya atau nggak aku nggak punya sunblock badan. Kakiku semakin menghitam dan aku khawatir aja sama kanker kulit jadilah aku memutuskan buat beli sunblock badan. Aku sedih aja karena sunblock rata-rata mahal banget apalagi kalau SPF-nya besar huhu :(
🌺 Wardah Colorfit Velvet Mousse shade 07 Red Pioneer — aku yakin kalian semua para beauty enthusiast udah pada tahu sama produk barunya Wardah yang satu ini. Akupun beli karena teriming-imingi sama packagingnya yang jujur, mirip sama Victoria's Secret.
🌻 Laneige Lip Sleeping Mask — percaya nggak kalau setelah sekian lama produk ini booming di pasaran, aku baru memutuskan beli lip sleeping mask ini sekarang?
🌼 Kapas Selection — kemarin waktu jalan-jalan ke Transmart buat nyari produknya LBP, aku nemu kapas ini lagi promo dengan harga di bawah Rp. 10.000! Sebagai konsumen kapas Selection yang paling setia, tentu nggak aku abaikan dong promonya hihi.
🌽 Brun Brun Paris Lip Scrub — akhir-akhir ini Brun Brun ngeluarin produk-produk yang lagi-lagi menarik di mata banget! Jujur aku keracunan sama salah satu teman di timeline Instagram dan kebetulan lip scrub Emina aku udah mau habis juga jadi sekalian aja deh beli.
🍌 Mini hand fan — nah, ini salah satu item bukan produk skincare yang udah lama banget aku rencanain buat beli tapi nggak jadi jadi. Aku terinspirasi dari salah satu videonya Jaclyn Hill di mana dia pakai mini fan buat mengeringkan setting spray di mukanya biar cepat kering dan nggak perlu nunggu lama. Tentunya selain aku pakai pas dandan, aku juga pakai biar skincare aku cepet keringnya haha.
Dari beauty haul kali ini mana produk yang kalian paling tunggu reviewnya?
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons