Kalian masih ingat nggak sih omonganku soal udara Jogja yang lagi dingin dan kering banget? Yap, kondisi udara kayak gitu masih berjalan sampai sekarang :") Kulitku nggak sekering biasanya sih, tapi akhir-akhir ini selain cuaca yang memang lagi ekstrim, aku sering pulang larut malam bahkan pagi karena saat ini aku lagi liburan semester jadi doyannya main kemana-mana gitu hahaha. Beberapa minggu lalu bahkan aku ke Sarangan dari pagi jam 7 sampai balik lagi ke Jogja itu sekitar jam 3 pagi dan bayangkan badan udah remuk banget, capek, tapi masih harus skincare-an! Padahal kalau kalian tahu Sarangan itu udaranya dinginnn banget. Ditambah cuaca memang lagi mendingin, tambahlah Sarangan jadi super duper dingin.
Sepulangnya aku ke rumah, aku bisa ngerasain kulit mukaku yang teramat kering. Sunscreen bekas dari jam 7 pagi belum dihapus, polusi dan udara dingin yang menerpa mukaku. Jadi sepulangnya dari Sarangan itu aku langsung templokin semua produk hydrating yang aku punya dan salah satunya adalah SNP Fresh Vita C Jelly Mask yang kebetulan dikirimin sama SNP-nya, thank you so much!
Jadi masker Fresh Vita adalah rangkaian sheet mask dengan essence gel yang terbuat dari ekstrak buah-buahan alami yang memberikan dan menjaga kelembapan, menutrisi kulit, menenangkan, dan mencerahkan kulit. Di dalam kandungan Fresh Vita C Jelly Mask ini ada beberapa key ingredient seperti Lemon Extract yang berfungsi untuk mencerahkan kulit, Mango Extract untuk meratakan warna kulit, Pineapple Extract untuk memudarkan bintik hitam, Orange Extract untuk mengangkat sel kulit yang mati, dan Niacinamide yang sudah terkenal untuk mencerahkan kulit. Nah Fresh Vita C Jelly Mask yang aku cobain ini sendiri fungsi utamanya adalah mencerahkan kulit dan antioksidan untuk kulit. Jadi memang sheet mask ini mengandung esktrak buah-buahan dan sayur-sayuran segar untuk menutrisi, melembabkan, mencerahkan, dan mengencangkan kulit.
Nah, rangkaian Fresh Vita ini nggak cuma Fresh Vita C aja, tapi ada juga varian lainnya yakni Fresh Vita Water Jelly Mask untuk melembabkan, serta menjaga dan melindungi kelembaban kulit, Fresh Vita Firming Jelly Mask untuk menutrisi kulit, menghaluskan tekstur kulit, sekaligus mengencangkan kulit, dan Fresh Vita Cool Jelly Mask yang memberikan sensasi dingin untuk menyejukkan kulit yang lelah dan mengecilkan pori-pori.
Baca juga: SNP Bird's Nest Water Sleeping Pack Review
Waktu pertama kali aku pakai sheet mask ini, aku kaget karena essencenya benar-benar kayak jelly. Nggak cair dan super slimy juga baik di kemasannya ataupun essence yang nempel di lembaran sheet mask-nya. Sheet mask memang salah satu tahapan dalam skincare yang selalu aku andalkan sebagai salah satu cara untuk membuat kulit lembab sekaligus menjaga kelembabannya. Kayak yang udah aku bilang di atas, setelah beberapa hari jalan-jalan ke sana kemari, kulitku memang rasanya jadi dull banget. Dan setelah aku pakai sheet mask ini, kulitku benar-benar rasanya kayak restored to its best condition! Percaya deh, aku ini salah satu orang yang picky banget soal sheet mask. Kebanyakan sheet mask rasanya rata-rata cuma melembabkan tanpa ada efek lainnya sebagaimana yang diklaim, tapi Fresh Vita C Jelly Mask ini bikin muka aku jadi glowing dan lembab banget! Aku paling suka sama efek glowingnya.
Jadi biasanya aku pakai sheet mask setelah serum dan sebelum moisturizer. Dan waktu aku selesai pakai Fresh Vita C Jelly Mask, aku nggak lanjut pakai moisturizer lagi karena ternyata sheet mask-nya bikin kulitku lembab dan supple banget. Walaupun essence-nya kental dan kayak jelly gitu tapi dia gampang banget menyerap. Aku paling nggak suka sama essence sheet mask yang susah menyerap sampai harus dibilas, tapi untungnya produk ini essence-nya nggak susah sama sekali, which is something I really love! Aku cuma tepuk-tepuk mukaku sebentar habis itu langsung meresap deh tanpa perlu dibilas. Overall, sheet mask ini akan jadi salah satu sheet mask yang bakal jadi staple buatku ketika kulitku membutuhkan kelembaban dengan bonus jadi glowing!
-----
Oh iya, kalau kalian mau cobain salah satu dari varian Fresh Vita Jelly Mask ini, kalian bisa beli di Sociolla yang akan launching tanggal 1 Agustus 2019 nanti! :D Jangan lupa kalau kalian bisa pakai kode SBNUNI24 buat dapat diskon Rp. 50.000 tapi belanjanya harus minimal Rp. 250.000 ya hehe. Yaaa siapa tahu kalian mau borong sheet mask-nya yang banyak gitu kan, soalnya buatku sheet mask ini bagus dan worth it banget. Apalagi buat kalian yang mukanya kusam.
Visit SNP:
Akhirnya sampai juga kesempatan buat ngomongin hydrating toner kesayanganku, Etude House Soon Jung pH 5.5 Relief Toner ini. Waktu aku beli toner ini, aku cuma sempat pakai sebentar sebelum akhirnya aku switch sama Klairs Supple Preparation Unscented Toner, karena toner Klairs itu aku belinya secondhand, jadi aku mau ngehabisin Klairs dulu baru Soon Jung. Tapi seperti yang udah aku omongin di postingan sebelumnya, aku nggak terlalu puas sama performanya Klairs. Begitu balik pakai Soon Jung lagi, aku jadi notice kalau kulitku memang udah secinta itu sama Soon Jung.
BACA JUGA: Studio Tropik Probiome Skin Tonic Review
Sebelumnya ini aku pakai toner Hada Labo Gokujyun Ultimate Light Lotion dan salah satu alasan kenapa aku suka banget sama toner Hada Labo itu adalah karena tekstur tonernya yang ringan banget kayak air, awalnya aku malah curiga itu air doang haha. Teksturnya Soon Jung pun juga sama, cair banget dan nggak ada baunya sama sekali. Aku lumayan sensitif sama wangi-wangian dan pasti kecium bau sedikitpun tapi toner Soon Jung ini nggak ada baunya sama sekali.
Selain itu packaging botolnya juga cantik banget! Nggak heboh dan rame gitu, simple aja cuma botol transparan dengan sedikit informasi di botolnya. Bagian mulut botolnya juga nggak gampang bocor. Aku udah pernah travelling bawa botol besar ini dan isinya nggak tumpah sama sekali. Cuma kalau kalian ragu ya jangan dibuang pengaman botolnya nanti biar bisa tetap ditutup kalau mau dibawa pergi-pergi.
BACA JUGA: Pratista Hyalu Hydrating Toner Review
Ingredients: Water, Propanediol, Glycerin, Betaine, Panthenol, Madecassoside, Camellia Sinensis Leaf Extract, Scutellaria Baicalensis Root Extract, 1,2-hexanediol, Butylene Glycol, Ethylhexylglycerin, Carbomer, Polyglycerin-3, Disodium Edta
Jadi dalam toner ini ada beberapa star ingredients seperti Panthenol yang memiliki fungsi seperti vitamin B3 dan Madecassoside yang kalau digabung bisa memberikan kelembaban dan memperbaiki kerusakan pada kulit. Buat kalian yang kulitnya sensitif sama fragrance, seperti yang aku bilang di atas kalau toner Soon Jung ini nggak ada fragrance-nya sama sekali. Dia juga parabens dan alcohol free lho! Selain itu pH toner ini ada di 5.5, jadi dia bisa mengembalikan pH kulit kita yang basa habis pakai face wash.
Setelah aku balik rutin pakai Soon Jung lagi, aku benar-benar merasa kulitku beda banget sama waktu aku pakai tonernya Klairs. Untuk kulit oily kayak aku, memang tekstur toner itu penting banget karena aku suka ngelayer beberapa produk. Jadi kalau udah keburu berat di awal, step selanjutnya bakal jadi nggak enak di muka. Kalau pakai toner ini aku cukup satu atau dua layer aja dan per layer kira-kira 3 kali tuang lah ya. Sejak pakai ini aku merasa kulitku jadi jarang merah-merah, dia stick true to its claim karena bisa bikin kulit jadi lebih kalem. Rasanya kayak ngasih minum kulitku habis jogging gitu lho haha.
Tapi ya nggak semua orang juga suka sih sama toner ini, ada yang bilang lembabnya kurang terasa, dan ada juga yang bilang tonernya bikin lengket setelah kering di kulit, jadi ya balik lagi ke kesukaan kulit kalian masing-masing. Tapi overall, aku sangat amat suka! Aku sengaja beli yang ukuran 180ml karena I had a feeling since the beginning kalau aku bakal suka sama toner ini, jadi nggak perlu repot-repot beli lagi karena mereka memang dijual di beberapa ukuran gitu. Kalau kalian mau coba dulu versi kecilnya kalian bisa cari di Shopee, kalau nggak salah paling kecil 80ml deh.
Waktu pertama kali memutuskan buat memfokuskan blog ini ke arah beauty, sebetulnya itu step yang aku sempat ragu-ragu untuk ambil. Mungkin nggak banyak dari kalian yang tahu kalau aku dulu sangat amat jauh dengan dunia kecantikan. Dyn itu terkenal tomboy di dunia nyata. Satu-satunya momen aku pakai make-up cuma ketika aku harus tampil untuk nari di atas panggung. Benar-benar pengetahuan tentang dunia kecantikan itu nol besar. Jangankan make-up, skincare aja aku baru mulai belajar akhir tahun 2018 kemarin waktu aku memutuskan buat buka Instagram khusus buat bahas tentang beauty. Itupun juga tadinya mau fokus ke make-up aja karena aku benar-benar nggak terlalu paham skincare.
Walaupun aku masih terbilang newbie di dunia beauty blogging, dari awal aku udah punya goals tentang apa aja yang mau aku capai dengan mengambil langkah ini. Salah satunya adalah bisa jadi bagian dari Sociolla Blogger Network. Aku udah lama merhatiin beberapa blog yang sering aku kunjungi ada banner di sidebarnya dan setelah aku pelajari, ternyata Sociolla buka program afiliasi untuk blogger. Sejak saat itu aku benar-benar determined untuk bisa gabung. Sayangnya, gimana cara gabungnya nggak benar-benar dijabarkan sama pihak Sociolla-nya sendiri, jadi aku berasumsi ya kesempatan ini bisa jadi ditawarkan ke blogger, bukan sesuatu yang siapa aja bisa apply. Jadi aku sempat melupakan ambisi buat jadi SBN dan do my own things aja hehe.
Berbulan-bulan sejak aku mulai konsisten nulis tentang beauty di blog dan Instagram, tiba-tiba awal bulan Juli kemarin aku dapat email dari pihak Beauty Journal (sister website dari Sociolla) kalau aku diterima jadi bagian dari Sociolla Blogger Network. Waktu buka email itu, my jaw dropped to the floor! Kaget banget, pasti. Apalagi karena aku benar-benar nggak ngira kesempatan ini akan datang. Aku bahkan nggak ada bayangan tiba-tiba bakal dihubungi sama pihak Beauty Journal-nya langsung. Sebelumnya sih aku pernah coba apply lewat Google Form yang pernah aku temuin lewat blog salah satu blogger SBN lainnya tapi kayaknya form itu udah expired alias nggak dipakai lagi. Waktu diterima itu pun aku perhatikan banyak teman-teman di Instagram yang juga diaccept jadi bagian dari SBN. Asumsiku adalah pihak Sociolla ini udah lama perhatiin kita di Instagram hahaha.
Menjadi bagian dari Sociolla Blogger Network memang ada privilege tertentu yang diberikan dari pihak Sociolla-nya sendiri, tapi tentu aja hal tersebut comes with great responsibility. Aku akan mencoba untuk semaksimal mungkin jadi blogger yang nggak lagi menunda jadwal posting dan sesekali waktu akan aku selingi untuk promosi Sociolla :p Yaah, namanya juga Sociolla Blogger Network, wajar kan ya kalau mau promosi Sociolla hehe.
Oh iya, salah satu privilege yang aku terima sebagai bagian dari SBN adalah aku punya referral code sendiri untuk kalian gunakan ketika kalian berbelanja di Sociolla. Bisa kalian gunakan untuk pembelanjaan baik di browser atau mobile app-nya Sociolla. Jadi kalau kalian masukin kode "SBNUNI24", kalian akan mendapatkan potongan harga sebesar Rp. 50.000 dari jumlah belanjaan kalian minimal pembelian Rp. 250.000. Lumayan banget kaan? ;) Bannernya udah aku taro di sidebar, jadi kalau kalian mau belanja di Sociolla tinggal klik aja banner yang ada di sidebar.
Sekitar awal bulan Juli aku ditawarin sama salah satu temanku buat beli toner dia yang udah dia preloved karena bakal beralih dari skincare OTC ke skincare drugstore. Waktu tahu tonernya ternyata Klairs Supple Preparation Unscented Toner, tanpa pikir dua kali aku langsung mengiyakan. Sebetulnya pas bilang iya itu aku nggak lagi kehabisan hydrating toner, tapi tonernya Klairs udah lama ada di wishlist aku. Mereka punya dua versi, satu yang original, satu lagi yang unscented, yang aku punya sekarang.
Perlu diingat kalau aku sama sekali belum pernah cobain yang versi originalnya, jadi jangan tanya bedanya apa ya, karena akupun juga udah pasti nggak tahu.
BACA JUGA: Benton PHA Peeling Toner Review
Klairs ini memang bisa dibilang salah satu brand skincare yang ramah sama kulit sensitif. Jadi bedanya sama yang versi original adalah yang unscented ini udah bebas dari essential oil, jadi baunya hampir nggak ada. Kalau aku baca-baca ya, versi originalnya toner ini memang ada baunya dan asal dari bau itu adalah essential oil. Karena ada tipe kulit sensitif yang nggak bisa toleransi soal essential oil dan wewangian di dalam suatu produk, Klairs mengeluarkan lah versi unscented yang udah nggak ada kandungan essential oil-nya. Salah satu star ingredients di toner ini adalah panthenol dan centella asiatica (my favorite ingredient!) yang terkenal buat calming dan soothing kulit kita. Dia juga ada licorice root extract sebagai anti-inflammatory agent yang bantu mencerahkan kulit dan jerawat.
Ingredients: Water, Butylene Glycol, Dimethyl Sulfone, Betaine, Caprylic/Capric Triglyceride, Natto Gum, Sodium Hyaluronate, Disodium EDTA, Centella Asiatica Extract, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract, Polyquaternium-51, Chlorphenesin, Tocopheryl Acetate, Carbomer, Panthenol, Arginine, Luffa Cylindrica Fruit/Leaf/Stem Extract, Beta-Glucan, Althaea Rosea Flower Extract, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Hydroxyethylcellulose, Portulaca, Oleracea Extract, Lysine HCL, Proline, Sodium Ascorbyl Phosphate, Acetyl Methionine, Theanine, Copper Tripeptide-1
BACA JUGA: Acwell Licorice pH Balancing Cleansing Toner
Tekstur tonernya lebih pekat dibandingankan Hada Labo Gokujyun Ultimate Light Lotion. Aku kaget sih karena lihat warnanya yang bening aku pikir dia konsistensinya bakal kayak air. Rasanya sih nggak berat di kulit, tapi yang jelas nggak seencer air. Waktu pertama aku aplikasikan ke muka, sempet ada rasa cekit-cekit selama beberapa kali pemakaian. Aku sempat ragu nggak bakal cocok sama dia karena ini kan hydrating toner ya, jadi nggak mungkin kalau aku purging. Aku sempat gonta ganti diselingi pakai hydrating toner Soonjung, dan setelah beberapa hari untungnya rasa cekit-cekitnya menghilang.
Awalnya aku takut kalau aku nggak bakal suka, dan memang di awal-awal pemakaian aku ngerasa dia kurang ngasih hidrasi ke kulit. Tapi akhir-akhir ini justru aku ngerasa dia enak banget di kulitku, apalagi karena teksturnya yang agak kental itu bikin kulit jadi super duper kenyal dan seolah-olah kayak aku lagi ngasih minum ke kulitku, enak banget! Dia dipakai berlayer layer juga nggak bikin sumuk, aku sering kasih beberapa layer di bagian T-zone karena memang senyaman itu di kulit. Kalau nggak terpatok harganya yang agak pricey, aku pasti bakal repurchase sih.
Halo halo! Ya ampun kangen banget nulis postingan di blog! Bener-bener ini rehat terlama yang aku ambil semenjak aku mulai rutin ngepost tentang beauty. Akhir-akhir ini memang dunia nyata lagi cukup hectic dengan beberapa urusan yang nggak bisa ditinggal, plus lagi pengen aja menghabiskan waktu sama teman-teman karena beberapa dari kami yang nggak tinggal di pulau Jawa akan balik ke kampung halaman selepas wisuda. Aku sendiri belum wisuda sih haha, tapi berhubung kampung halamanku cuma di Bekasi, jadi masih bisa ketemu sama teman-teman yang didominasi dari Jawa juga.
Postingan kali ini aku akan ngebahas soal salah satu produk dari Brun Brun Paris yakni Brun Brun Paris Liquid Eyeshadow yang shade Golden Rose. Produk ini memang mulai naik pamornya karena banyak yang bilang dia jadi dupe buat Stila liquid eyeshadow yang harganya jauh lebih mahal. Sayangnya, aku sendiri belum pernah cobain Stila punya, jadi nggak bisa compare side to side secara langsung.
Dari segi packaging, memang sekilas kelihatan mirip sama produknya Stila. Mungkin memang dirancang sedemikian rupa supaya kelihatan seperti liquid eyeshadow dan bukan lipstik. Ukurannya kecil, panjang botolnya cuma kurang dari sejengkal, dan aplikatornya juga aplikator standard alias nggak ada yang bikin wow banget.
Brun Brun Paris ngeluarin 3 shade buat liquid eyeshadow mereka. Ada Golden Rose, Copper Sparkle, dan Gunmetal Shine. Golden Rose dan Copper Sparkle itu cenderung ke arah warna-warna daily karena mereka warnanya emas dan tembaga, sementara Gunmetal Shine warnanya hijau tua metalik. Karena ini pertama kalinya aku nyobain pakai liquid eyeshadow, aku memutuskan buat beli shade yang menurutku paling gampang aku baurkan sama eyeshadow yang sekarang aku punya, jadilah aku pilih Golden Rose karena warnanya pas di kulit aku, nggak kelihatan tua dan bikin mata kelihatan lebih pop.
Sebelum aku pakai liquid eyeshadow-nya, aku bikin simple base dulu pakai beberapa warna matte dari palet Focallure The Needs. Bener-bener cuma pakai eyeshadow matte-nya aja, sama sekali nggak pakai shimmer shades. Langsung aku timpa di atasnya pakai liquid eyeshadow Brun Brun dan ternyata gampang banget aplikasiinnya! Dia gampang dibaurkan juga waktu masih basah, dan nggak bikin awkward gap waktu diblend. Mau bikin cut crease eye look jadi super gampang dan cepat. Sama sekali nggak ribet harus kasih concealer dulu, baru dikasih shimmer shades, langsung aja apply ke kelopak dan tadaaa! Cantik kan hasilnya? :p Tapi saranku ya kalau mau pakai liquid eyeshadow ini, kalian harus gerak cepat karena dia kering dan ngesetnya lumayan cepat. Dan kalau udah kering, bakal nggak bisa diblend lagi.
Ya aku memang belum pro banget lah ya soal dandanan mata, tapi justru karena itu menurutku liquid eyeshadow-nya Brun Brun tuh beginner friendly banget. Kamu bisa belajar pelan pelan buat bikin eye look yang kamu mau. Apalagi dengan harganya yang murah (cuma Rp. 40.000!), kenapa nggak? ;) Gimana, tertarik buat nyobain?
-----
Where to buy? Brun Brun official shop
How much? Rp 40.000
Rasanya udah lama banget nggak jalan-jalan jauh. Mungkin karena aku terlalu manja kalau mau keluar Jogja sukanya bepergian naik mobil daripada motor haha. Untungnya aku punya teman-teman yang bisa mengakomodir kemauan jalan-jalan jauh, sampai akhirnya aku bisa balik lagi ke Sarangan setelah 4 tahun yang lalu aku juga ke sana sama mantan, ups.
Sarangan punya pemandangan alam yang cantik banget, in my opinion. Aku dan teman-teman pergi ke Telaga Sarangan dari Jogja dan makan waktu 2 jam lebih. Mungkin karena waktu itu weekend dan kami lewat jalur yang berbeda dari biasanya. Sesampainya di sana udah sekitar jam 3-an kalau nggak salah, dan entah kenapa udara di Sarangan hari itu lebih dingin dari biasanya.
Baca juga: Main ke Cafe Lawas, Yogyakarta!
Sarangan punya pemandangan alam yang cantik banget, in my opinion. Aku dan teman-teman pergi ke Telaga Sarangan dari Jogja dan makan waktu 2 jam lebih. Mungkin karena waktu itu weekend dan kami lewat jalur yang berbeda dari biasanya. Sesampainya di sana udah sekitar jam 3-an kalau nggak salah, dan entah kenapa udara di Sarangan hari itu lebih dingin dari biasanya.
Baca juga: Main ke Cafe Lawas, Yogyakarta!
Kalau kalian baru pertama kali ke Sarangan, jangan kaget kalau tempatnya rame banget, karena di sekeliling telaganya ada pasar kayak kalau kalian ke Borobudur. Wait, bukan pasar juga sih, tapi toko-toko pernak-pernik, tempat makan, toko oleh-oleh, macem-macem deh pokoknya. Kemarin buat sampai ke telaganya aku harus jalan kaki lewatin banyak toko dari tempat parkir kendaraan. Dulu sih bisa parkir sampai ke dekat telaganya, tapi memang lebih enak parkir di tempat khusus parkir. Oh iya, di sini juga disediain jasa naik kuda lho kalau kalian tertarik!
Baca juga: Tebing Breksi
Waktu mau makan, kami sebenarnya bingung mau makan apa karena belum pernah cobain tempat makan satupun di sana, jadinya agak nggak berani coba-coba, karena takutnya zonk haha. Tapi akhirnya kami memutuskan untuk makan di tempat sate kelinci yang ternyata harganya cukup murah untuk ukuran tempat wisata, sekitar Rp. 15.000-an per porsi dengan jumlah sate yang lebih dari cukup dibandingkan harganya. Rasanya enak banget!
Nah, di Telaga Sarangan ini kalian bisa naik salah satu speed boat ini juga lho. Sekali putarannya cuma Rp. 40.000 dan satu boat bisa muat sampai 4 orang, jadinya harganya bisa dibagi barengan deh. Waktu pertama ke Sarangan, aku nggak sempat naik karena mantanku nggak mau hahaha, tapi karena kemarin beberapa teman ada yang penasaran pengen coba, mumpung udah sampai Sarangan katanya, jadi aku ikut deh. Aku benar-benar sarankan kalian buat cobain naik walau satu putaran aja. Beneran, kalian nggak akan nyesel karena seru banget! Bisa lihat pemandangan full telaganya, apalagi kalau naiknya pas menjelang golden hour, nanti sinar mataharinya cantik banget pas kena bukit di sekitar telaganya.
Untuk menutup postingan kali ini, aku mau nunjukin salah satu momen di mana cahaya mataharinya lagi membelah langit. Cantik banget kan? Aduuh, pergi ke Sarangan tuh memang nggak sia-sia deh. Cahaya matahari di sana bikin kita pengen mandang langit terus. Can't wait to go back!
Hai hai! Maafkan aku karena haul bulan Juni kemarin kedelay lama banget, padahal postingan beauty haul biasanya ga sampai lebih dari seminggu :( Aku lagi hectic banget, dan karena setiap postingan ini jadwalnya ngikutin Instagram, jadi harus nunggu aku post review di Instagram dulu, baru dipost di blog. Kalau kalian belum follow Instagram aku, follow dulu boleh dong yaaa, di @beautywithdummy!
Oke, di beauty haul bulan Juni kemarin sebenernya aku lupa-lupa inget aku tuh beli apa aja. Gara-gara aku sempat ada di Bekasi, dan sekarang udah di Jogja lagi, aku lupa kalau selama di Bekasi itu aku juga beli beberapa barang. Jadi aku harus ngumpulin dulu, nginget-nginget kemarin belanja apa aja. Tanya ke pacarku dan cek histroy di Shopee juga, karena siapa tahu kan ternyata bulan Juni kemarin aku nggak belanja apa-apa. Tapi tentu saja saya salah, saudara-saudara! Bulan ini aku nggak belanja terlalu banyak kayak bulan Februari, cuma tetep ada satu barang yang agak menguras dompet nih hehe. Jadi bulan Juni kemarin aku belanja:
🌹 Physician's Formula Skin Booster Vitamin Shot: ini adalah sumber pengeluaran terbesarku bulan ini! Jadi kan serum The Ordinary Niacinamide aku habis dan aku keracun sama Glow Necessities buat cobain upgrade ke serumnya Physician's Formula karena serumnya ini lebih packed dibanding versi The Ordinary. Aku baru tahu kalau Physician's Formula ngeluarin skincare line ya baru ini, mereka sebelumnya terkenal sama Muru Muru Bronzer-nya yang sangat buttery dan baunya enak.
🌸 Maybelline Color Sensational Lip Liner in the shade Totally Toffee: setelah gagal sama lip linernya Catrice, aku akhirnya nyobain lip linernya Maybelline karena aku butuh banget buat bikin bibir kelihatan lebih rapi pas pakai lipstik.
🌷 Make Over Multifix Matte Blusher in the shade 01 Rose Hour: udah lama banget ada di wishlist aku. Nyari online biar murah, tapi shade yang aku cari hampir semuanya nggak ada. Aku ngincer banget yang shade Rose Hour sama Heat Shot tapi sesusah itu dapetnya di Shopee. Akhirnya ada yang prelove di Instagram, langsun cus deh aku samber hihi.
🌺 Shu Uemura Vitalizing Retexturing Emulsion: ini sebetulnya gratisan dari pas beli Physician's Formula, aku kurang tahu juga fungsinya apa, nanti kita coba yah!
🌻 Brun Brun Paris Liquid Eyeshadow in the shade Golden Rose: wishlist juga! Udah sering lihat banyak yang pakai dia dan karena harganya super duper murah, aku langsung cobain nggak pakai pikir panjang lagi.
🌼 Colourpop Lux Lipstick in the shade LA Lady: akhirnya kesampaian punya Lux Lipstick-nya Colourpop huhuhu. Udah lama ngincer dan awalnya bingung sih mau shade apa karena aku jarang beli lipstik tanpa ngeswatch langsung, tapi untungnya setelah cari referensi dari sana sini, aku mantap di shade LA Lady dan pas di warna kulitku hehe.
🍁 Original Source Vanilla & Raspberry Body Mist: aku punya body lotion dan body wash-nya, tapi body mist-nya sama sekali belum pernah cobain. Dia murah dan gampang didapat, jadi pas aku seliweran di hypermart langsung deh samber satu!
-----
Baru sadar ternyata belanjaan bulan Juni kemarin isinya memang karena aku udah wishlist lama banget barangnya dan akhirnya terpenuhi. Jadi bukan beli karena promo atau diskon haha. Aku juga berhasil nggak jajan sheet mask sekarang, walaupun rasanya susah banget karena gimana-gimana aku kangen sama Mediheal :( Tapi nggak apa-apa, demi keuangan yang lebih baik!
Kalau kamu bulan kemarin sudah beli apa aja nih?
Pertama kali dengar Acwell Licorice pH Balancing Cleansing Toner, aku langsung penasaran karena selama ini aku kenalnya cuma sama hydrating dan exfoliating toner. Waktu itu reviewnya belum banyak, tapi aku keracun sama Hasya karena she kept mentioning it over and over dan aku lihat dia konsisten masukin cleansing toner ini dalam skincare routine-nya. Jadilah aku teracuni. Apalagi harganya masih termasuk murah, sekitar Rp. 100.000-an aja dan banyak yang jual di Shopee, jadi mudah didapat.
Jadi sebenarnya, cleansing toner itu apa sih? Sepenangkapanku, cleansing toner adalah hybrid dari hydrating dan exfoliating toner, walaupun menurutku masih cenderung ke hydratingnya. Di kulitku, dia bisa dipakai setiap hari, bahkan setelah aku pakai exfoliating toner karena kemampuan hidrasinya oke banget! Dia bekerja double time dengan menghidrasi dan mengangkat kotoran di muka secara bersamaan. How cool is that?
Ingredients: Water, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Water, PEG-6 Caprylic/Capric Glycerides, PEG-7 Glyceryl Cocoate, Dipropylene Glycol, 1,2-Hexanediol, Poloxamer 184, Phenoxyethanol, Rheum Palmatum Root Extract, Psidium Guajava Leaf Extract, Rosa Hybrid Flower Extract, Camellia Sinensis Leaf Extract, Perilla Ocymoides Seed Extract, Poncirus Trifoliata Fruit Extract, Citrus Aurantium Bergamia (Bergamot) Fruit Oil, Sodium Citrate, Disodium EDTA, Citric Acid, Tocopheryl Acetate, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract, Paeonia Albiflora Root Extract, Cimicifuga Dahurica Root Extract, Pueraria Lobata Root Extract
Dari keseluruhan ingredients, ada beberapa bahan yang notable seperti licorice water, green tea, dan peony flower extract. Licorice water biasa digunakan untuk menyamarkan bekas jerawat dan infamasi. Toner ini juga nggak mengandung essential oil kecuali untuk bergamot fruit oil yang notabenenya masih bisa ditolerir sama segala jenis kulit. Walaupun di kemasannya tulisannya produk ini ditujukan buat sensitive skin, tapi aku yang kulitnya kombinasi sih masih oke oke aja pakainya.
Teksturnya sangat cair, hampir kayak air malah, dan ada bau rempah yang aku yakin itu bau licorice water-nya. Mungkin buat sebagian orang ada yang nggak suka sama bau seperti itu, tapi aku sendiri suka dan baunya pun nggak terlalu mengganggu, karena setelah diaplikasikan ke muka baunya langsung hilang. Teksturnya persis sama toner Hada Labo yang strip hijau muda karena sama sekali nggak pekat dan nggak berat di kulit. Dia menyerapnya cepat juga tapi nggak langsung bikin muka terasa kering pengen ngelayer toner lagi dan lagi.
- Brighten up skin
- Soothe the inflammation
- Help in fading acne scars too
- Smooth out skin
- Hydrate and plump skin
- Picks up any residual or impurities left over post double cleansing
Setelah lebih dari setengah botol aku habisin, aku merasa kulitku jadi jauh lebih baik teksturnya. Bekas jerawat juga jadi lebih cepat memudar, tentunya dengan dibantu serum vitamin C dan rajin pakai sunscreen. Tapi tetep, yang paling aku suka adalah kemampuannya menghidrasi kulit, enak banget, nggak bohong. Cara pakai toner itu gampang banget, dia disarankan pakai kapas, jadilah aku pakainya dengan dituang ke kapas. Dan toner ini aku pakai di slot hydrating toner. Jadi selesai double cleansing dan pakai exfoliating toner, aku lanjut pakai cleansing toner ini, baru dilanjut lagi sama hydrating toner berikutnya. Aku selalu takjub sama kemampuannya angkat sisa kotoran di muka bahkan setelah melewati proses double cleansing. Lihat aja itu di kapas, kotorannya masih banyak banget kan?
Untuk pH 5.5-nya sendiri, aku nggak merasa ada efek signifikan di kulit. Rasanya ya kayak pakai hydrating toner biasa aja. Tapi mungkin ini toner yang pas buat kamu yang sabun mukanya terlalu basa, jadinya pH kulit bisa 'direset' dengan pakai toner yang pH-nya pas buat kulit. Overall, aku jatuh cinta banget sama toner ini karena beneran deh, sebagai orang yang setiap harinya bertarung sama debu dan polusi, toner ini membantu banget buat memastikan muka aku bersih dan siap dikasih produk skincare berikutnya.
Kalau kamu sendiri apa tertarik, atau malah udah pernah coba cleansing toner?
-----
Where to buy? koreanunniee @ Shopee
How much? Rp. 124.000 (excl. shipping fee)
Siapa di sini yang masih malas double cleansing, ngacung! Sebelum bisa ngacung mungkin malah masih ada yang bingung apa itu double cleansing. Hari ini aku akan membahas soal double cleansing, salah satu step dalam skincare routine yang paling aku sukai. Dan aku sadar, double cleansing bukanlah suatu metode yang banyak diketahui orang-orang. Aku sendiri dulu termasuk golongan orang yang kalau udah bersihin muka pakai make-up remover, ya udah, langsung tidur aja. Nggak ada bilas cuci muka lagi atau bahkan diguyur air. Lebih parah lagi dulu banget waktu awal-awal kuliah aku sama sekali nggak punya make-up remover, cuma punya sabun muka karena aku sendiri dulu nggak suka pakai make-up dan nggak pakai skincare apapun. Tapi seiring berjalannya waktu aku belajar tentang cara membersihkan muka yang baik dan benar karena proses cleansing ini adalah pondasi buat produk-produk skincare yang akan kita apply ke muka nantinya. Kalau muka kita udah dibersihkan dengan benar, pasti produk-produk yang kita pakai ke muka juga akan terserap lebih baik.
Aku sering dapat DM di Instagram soal produk apa aja yang aku pakai untuk double cleansing ini karena banyak yang mengeluhkan kondisi muka mereka yang jadi kering karena double cleansing, ngakunya sih karena 'kebanyakan dicuci mukanya'. Jadi postingan hari ini akan aku tujukan untuk metode double cleansing terutama buat yang punya tipe kulit berminyak kayak aku.
APA ITU DOUBLE CLEANSING?
Metode double cleansing ini dimulai dari Korea, karena mereka terkenal dengan glass-skin look yang minim make-up dan mukanya udah kelihatan glowing meski cuma pakai skincare. Pada dasarnya double cleansing adalah metode membersihkan muka dengan dua jenis pembersih; cleanser berbahan dasar minyak untuk mengangkat minyak/sebum ataupun make-up, dan dilanjutkan dengan cleanser berbahan dasar air untuk mengangkat keringat dan kotoran. Membersihkan muka dengan metode double cleansing dapat menjamin dua jenis kotoran tersebut dapat terangkat. Jenis cleanser ini juga membantu meluruhkan SPF, jadi kalau kalian pakai sunscreen di pagi hari, malamnya wajib pakai oil-based cleanser biar hasilnya lebih bersih.
Berikut adalah produk-produk yang aku pakai untuk double cleansing:
FIRST CLEANSER
Micellar Water/Cleansing Water
Untuk tipe-tipe first cleanser sendiri ada beberapa jenis; cleansing water, micellar water, cleansing oil, dan cleansing balm adalah tipe produk yang aku udah pernah coba sendiri. Selain dua itu juga ada kok cleansing milk kayak Viva punya, cuma aku sendiri belum pernah coba. Akupun ganti-gantian pakai first cleanser ini tergantung mood-nya lagi mau pakai yang mana dan seberat apa kotoran di muka. Favoritku adalah cleansing oil karena dia lebih higienis dibanding cleansing balm yang harus colek colek. Kalau misalnya kalian pikir dengan kulit berminyak kalian harus menghindari oil-based cleanser, kalian salah. Karena justru menggunakan cleanser berbahan dasar minyak akan mempermudah kotoran untuk diangkat karena udah jadi sifat minyak untuk menarik minyak.
Karena aku sehari-hari pakai riasan (alis, lipstik, bedak), aku biasanya menghapus make-up ku dulu dengan micellar water, baru dilanjut pakai cleansing oil. Aku suka micellar water-nya Garnier, terutama yang oil-infused karena dia bisa ngangkat make-up waterproof dan setelahnya nggak bikin kulit jadi terasa kering. Aku udah cobain yang pink dan yang biru dan menurutku dua varian itu bikin kulit kerasa agak kering kalau nggak langsung dilanjut sama step skincare berikutnya. Tapi nggak harus pakai ini ya, cuma kalau aku pribadi suka banget sama Garnier. Udah berbotol-botol habis si kuning tuh hihi.
Nah, micellar water ini bisa dijadikan sebagai first cleanser ya teman-teman. Biasanya aku pakai micellar water ini kalau habis pakai make-up tebal atau merasa aku harus melakukan extra cleansing. Jadi setelah pakai micellar water, aku lanjut lagi dengan oil-based cleanser seperti cleansing balm atau cleansing oil. Alasannya kenapa adalah karena untuk mempermudah kinerja dari tiap cleansernya biar nggak terlalu berat dan memastikan kulit benar-benar bersih. Jadi kalau memang dibutuhkan, aku nggak cuma melakukan double cleansing tapi sampai triple cleansing. Tapi perlu diingat, karena micellar water ini mengandung surfaktan, jadi pastikan setelahnya tetap dilanjut dengan cuci muka pakai sabun ya.
BACA JUGA: Garnier Micellar Cleansing Water Review
Cleansing Oil
Seperti yang aku bilang di awal, cleansing oil adalah first cleanser favoritku. Mereka higienis karena untuk mengeluarkan produknya cuma perlu didispense dari pumpnya aja, jadi nggak perlu ngsecoop pakai sendok seperti cleansing balm atau repot-repot angkat botol dan tuang ke kapas seperti micellar water. Ini salah satu senjata utamaku kalau misal aku, mau aku pakai make-up berat atau bahkan nggak pakai make-up sama sekali juga aku selalu pakai dia. Cleansing oil menurutku efektif banget untuk membersihkan make-up, bahkan untuk yang waterproof sekalipun.
Jaman sekarang varian cleansing oil itu udah beragam banget, produk lokal pun udah banyak yang mengeluarkan cleansing oil dan dengan formula yang berbeda-beda juga. Cara pakai cleansing oil ini sama seperti cleansing balm. Jadi kalian keluarkan produknya ke tangan, lalu usapkan ke muka langsung tanpa harus diberikan air terlebih dahulu. Pijat-pijat produk ke seluruh muka, pastikan jangan sampai masuk ke mata ya karena ada cleansing oil yang bisa bikin perih dan bikin pandangan jadi kabur. Kalau mau membersihkan riasan mata, pelan-pelan aja pijatnya, atau kalau kalian takut bisa dibersihkan dulu pakai micellar water. Nah kalau udah dirasa cukup bersih, baru dibilas dengan air. Nanti minyaknya akan berubah jadi putih seperti susu ketika kontak dengan air. Ini yang dinamakan proses emulsifikasi. Emulsifikasi ini yang membedakan cleansing oil dengan oil lainnya. Untuk bisa dijadikan sebagai cleansing oil, oil tersebut harus bisa diemulsifikasi alias berubah jadi susu ketika bertemu air. Kalau nggak nanti malah bisa menyumbat pori-pori karena proses emulsifikasi memudahkan oil untuk dibilas.
Cleansing Balm
Opsi selanjutnya adalah menggunakan cleansing balm. Sekarang ini banyak banget cleansing balm dari berbagai brand seperti Heimish, Commleaf, Banila Co yang reviewnya juga udah bertebaran di mana-mana, bahkan dari brand lokal juga udah mulai bermunculan. Cleansing balm menurutku punya keunggulan sendiri dibanding dua jenis first cleanser yang aku sebutkan tadi, karena cleansing balm bentuknya padat, jadi ketika dibawa travelling atau bepergian, chance untuk produknya leaking atau tumpah jadi minim banget. Baik cleansing oil ataupun cleansing balm, nggak ada ketentuan khusus lebih baik pakai yang mana, karena balik ke preference dan kebutuhan masing-masing aja. Favoritk sejauh ini adalah dari cleansing balm brand Banila Co, dan kalau dari brand lokal aku paling suka sama cleansing balm Dear Me Beauty.
SECOND CLEANSER
Setelah selesai memberihkan muka dengan first cleanser pilihanmu, maka dilanjutkan dengan membersihkan muka menggunakan face wash alias sabun muka. Kalau untuk face wash ini jauh lebih beragam lagi ya pilihannya, dan kadang namanya juga bisa macam-macam kayak cleansing foam, cleansing gel, gel cleanser, etc tapi pada intinya sama aja, mereka adalah second cleanser. Basically sabun muka apa aja bisa kamu pakai yang penting second cleanser ini cocok di kulitmu dan nggak bikin kulit kering atau iritasi, atau lebih buruk lagi, bikin breakout. Apakah ada opsi lain untuk second cleanser, jawabannya nggak ada. Second cleanser mostly bentuknya cuma face wash, alias produk yang harus dibilas.
Face Wash
Pilihanku sih selalu coba sabun muka yang terasa gentle di kulit, seperti si COSRX Good Morning Low pH Gel Cleanser atau Innertrue Awakening Cleansing Gel. Sabun muka ini lumayan krusial, karena mereka punya chance untuk bikin kulit jadi kering kalau nggak cocok. Coba hindari sabun muka yang bikin kulit muka jadi terasa kesat atau ketarik karena itu tandanya sabun mukanya terlalu harsh buat kulitmu. Kebanyakan orang masih suka menganggap kalau setelah cuci muka terasa kesat justru itu artinya kulit udah squeaky clean padahal itu keliru.
Dari pengalamanku, sabun muka berperan penting dalam kesehatan kulitku. Dulu waktu aku masih struggling dengan jerawat yang nggak kunjung selesai, aku pontang-panting nyari produk yang bisa menuntaskan jerawatku. Tanpa aku sadari ternyata penyelesaian masalahnya sesimple dengan mengganti sabun mukaku karena sabun muka yang aku pakai waktu itu bikin mukaku dehidrasi. Ketika kulitku dehidrasi, jerawat jadi tumbuh banyak.
-----
Ada satu catatan lagi untuk kalian yang masih ragu apakah kalian butuh melakukan metode ini atau nggak walaupun sehari-hari nggak pakai make-up, jawabannya adalah tergantung. Double cleansing itu fungsinya kan supaya kulit kita bersih maksimal, sebetulnya kalau dengan sekali membersihkan aja juga udah bersih, ya nggak perlu double cleansing. Kalau kalian ingin produk yang kalian pakai setelahnya bekerja secara maksimal, maka metode double cleansing adalah step yang mungkin mau kalian ambil. Gimanapun juga yang namanya serum dan yang lainnya itu kan bekerja lebih baik di kulit yang bersih kan? Sayang kalau serumnya udah mahal-mahal tapi bersihin muka aja nggak total hehe. Sebisa mungkin kita membersihkan kulit secara menyeluruh supaya pori-pori nggak tersumbat dan bersih. Kalau nggak nanti malah bisa jerawatan karena sisa dari produk sebelumnya, termasuk debu dan kotoran yang menumpuk nggak dibersihkan dengan baik.
Untuk bahasan double cleansing segitu aja dulu, kalau misal dari kalian ada yang mau nambahin, mengkoreksi, atau masih ada yang bingung, tinggalkan komentar aja ya!
Cuma lihat packagingnya aja aku yakin kalian para skincare enthusiast pasti udah tahu produk apa yang mau aku review hari ini hihi. Yap, akhirnya, setelah beberapa purnama lewat, aku bisa beli Heimish Bulgarian Rose Water Hydrogel Eye Patch. Produk ini adalah salah satu yang udah jadi wishlist aku waktu pertama belajar skincare karena waktu itu semua orang memang lagi ngomongin eye patch Heimish yang kondang ini. Bahkan dulu aku nggak tahu brand lain yang juga ngeluarin eye patch selain Heimish saking produk mereka yang ini bersinar terang banget di kalangan reviewer di Instagram.
Di postingan sebelumnya tentang concealer Makeup Revolution aku ada foto kondisi bawah mataku kalau dipakein concealer sama nggak dipakein concealer kan. Jadi kalian udah tahu gimana hitam dan keunguannya bawah mataku itu. Beberapa kondisi mata kayak gitu ada yang karena memang genetik, ada yang karena faktor eksternal kayak kurang banyak minum air putih, atau kurang tidur. Waktu memutuskan buat beli eye patch ini, sebetulnya aku nggak mengharapkan perubahan yang drastis sama undereye aku. Aku beli karena memang pure udah lama banget pengen cobain dan penasaran.
Baca juga: May Beauty Haul: Half Skincare, Half Make-up!
Baca juga: May Beauty Haul: Half Skincare, Half Make-up!
Sebetulnya sekarang ini udah semakin banyak brand yang ngeluarin eye patch, dan awalnya juga aku sempat menimbang-nimbang mau cobain yang dari Heimish atau dari brand lain. Tapi eye patch itu rata-rata PAO-nya cuma 2 bulan aja, dan dengan jumlah patch sebanyak 30 pasang, kita jadi harus rajin pakai kalau nggak mau kelewat masa PAO. Karena aku orangnya termasuk yang mood-mood-an kalau pakai produk skincare tambahan (kayak sheet mask dan masker lainnya), jadi aku tetap kekeuh cobain Heimish ini karena dia nggak bergantung sama PAO tapi tanggal expired produknya. Seenggaknya jadi lebih tenang lah nggak berasa harus kejar-kejaran ngehabisin secepat mungkin.
Kebetulan yang aku punya ini kayaknya kemasan barunya deh. Di kotak kemasannya ditulis pakai Bahasa Inggris (yay!), dan di ingredientsnya ada beberapa notable ingredients seperti niacinamide, rose flower water, dan centella asiatica extract. Produk ini nggak fragrance free, karena di list ingredientsnya masih ada fragrance tapi ditaruhnya di paling akhir jadi asumsiku sih nggak akan terlalu bikin iritasi. Produk ini sendiri punya klaim brightening dan anti-wrinkle. Secara teori memang mungkin bisa ya, karena ada kandungan niacinamide sebagai brightening agent. Dikutip dari website Style Korean:
- Multi-functional care for eyes, eyebrows, cheeks, fortune (?)
- It is filled with Bulgarian Rose Water to strongly moisturize your skin
- Dual functions – improves wrinkles and whitening benefits
- It is easier to attach (adheres well) and use in comparison to a standard eye cream
- The hydrogel patch is water-soluable so there is no plastic and it is eco-friendly
- No harmful ingredients (free of parabens and irritating components of dimethicone)
Packagingnya ini cantik banget dan apik, sangat feminin dengan nuansa pink putih. Kalau jar-nya dibuka, nanti ada tutup lagi yang memisahkan produk sama penutup utama produknya. Menurutku dengan adanya tutup pemisah gini jadi bikin produk ini lumayan travel friendly karena menjaga supaya nggak ada produk baik eye patch maupun serum yang tumpah dari wadahnya. Aku udah coba sendiri travelling bawa eye patch ini dari Bekasi ke Jogja naik kereta dan benar-benar aman tertutup rapat nggak ada yang bocor. Selain itu aku juga dapat spatula khusus buat membantu ngambil lembaran eye patch-nya karena lembarannya itu cukup lengket satu sama lain, jadi kalau pakai jari aja bakal susah banget dan jadinya malah berantakan, bisa-bisa mengotori eye patch lainnya.
Dan seperti namanya, eye patch ini punya wangi khas mawar kayak rosewater. Baunya hampir mengingatkanku sama facial spray-nya Mario Badescu. Tapi tenang aja, kalau kamu agak sensitif sama bau-bau gitu, produk ini baunya nggak terlalu kencang kok, jadi nggak akan mengganggu. Lembarannya itu cantik banget, di dalam eye patch-nya ada butiran glitter pink gitu, cantik banget kan :( Dan aku pakai eye patch ini di urutan paling akhir skincare routine-ku. Sebelumnya aku pakai ini setelah toner-toner diaplikasikan ke muka, sebelum serum, tapi jadinya kok skincare aku berikutnya malah jadi pilling. Not to mention karena pakai eye patch ini harus lama karena kalau nggak lama nanti sayang dong essence-nya kebuang percuma. Dan kalau aku harus nunggu 20 menit buat pakai eye patch di sela-sela skincare routine aku jadi mager banget. Akhirnya aku pakai di paling akhir karena kata Heimish-nya sendiri juga eye patch bisa dipakai kapan aja.
Setelah jalan sebulan pakai eye patch ini, aku belum lihat ada perubahan signifikan sama warna bawah mataku. Dia nggak jadi lebih cerah, tapi jadi lebih lembab dan less puffy. Aku paling suka pakai eye patch ketika lagi nugas depan komputer atau menjelang tidur karena rasanya dingin, enak banget di kulit jadi bikin rileks.
-----
Where to buy? kmarketid @ Shopee
How much? Rp 125.000 (excl. shipping fee)
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons