Udah hampir setengah tahun aku malang melintang belajar skincare mulai dari nol. Setelah selama ini pikirannya cuma mau fokus belajar make-up aja karena let's be honest, memang lebih gampang belajar make-up daripada skincare. Karena kalau skincare itu taruhannya kulit, salah salah malah nggak cocok dan jadinya breakout. Masih mending kalau bisa langsung kita tangani sendiri, biasanya karena panik kondisi muka langsung breakout karena cobain macam-macam produk, malah makin memburuk karena kita templokin sama produk-produk lain yang semakin memperparah kondisi kulit.
Selama coba-coba menyusun skincare routine ini aku pun nggak selalu mulus cocok sama semuanya. Aku pernah nggak cocok sama serum hyaluronic acid-nya For Skin's Sake, pernah nggak cocok sama night cream-nya Safi juga. Efeknya sejauh ini sih ya cuma bikin bruntusan aja, nggak sampai yang gosong atau jadi flek yang heboh gitu. Walaupun pernah nggak cocok sama beberapa produk tapi aku nggak pernah kapok buat terus mencoba produk skincare baru. Karena aku orangnya gampang penasaran, dan satu-satunya cara buat jawab rasa penasaran atas produk skincare itu ya dengan nyobain sendiri haha. Cuma ya bukan berarti aku main coba coba tanpa dasar dan tanpa riset dulu ya. Penting buat kita tahu seluk beluk produk yang mau kita cobain karena seperti yang aku bilang di atas tadi, taruhannya kulit. Nah kali ini aku mau ngeshare skincare routine malam aku, untuk kulit kombinasi cenderung berminyak. Perlu diingat karena skincare itu cocok-cocokan, jadi semua produk dan opini yang aku share di postingan ini belum tentu sama efeknya di orang lain. Sebagai orang dengan tipe kulit kombinasi yang paling penting adalah tekstur tiap produk yang aku pakai dan layer nggak akan terlalu berat di kulit.
Baca juga: My Basic Night Skincare Routine
Skincare routine malam untuk kulit kombinasi cenderung berminyak (secara berurutan):
🌷 Garnier Micellar Cleansing Water Biphase; hands down, ini udah jadi holy grail aku. Micellar water terbaik yang bisa ngehapus dan bersihin apa aja, mau maskara, foundation, minyak berlebih di muka, bahkan lipstik yang kata orang-orang susah dibersihkan kayak Maybelline Superstay Matte Ink aja bisa dibersihkan sama micellar water ini. Kandungan minyak di dalamnya ngasih efek lembab di kulit, jadi nggak sekering kayak waktu aku pakai varian micellar water Garnier lainnya yang warna biru dan pink.
🌸 COSRX Low pH Good Morning Gel Cleanser; ini juga, aduh, nggak ngerti lagi deh, udah secinta itu aku sama face wash ini. Dia bener-bener bagus banget buat kulitku yang suka kering begitu selesai cuci muka. Foamnya juga nggak banyak, baunya khas tea tree, dan dia bisa bantu kulitku buat recover dari segala jenis jerawat dan bruntusan.
🌹 COSRX One Step Original Clear Pad; ini exfoliating toner/exfoliating pads pertamaku dan walaupun harganya termasuk wah alias mahal, tapi ini hampir setengah tahun habisnya lama banget gengs. Isinya memang sedikit, cuma 70 pads. Tapi karena aku pakai cuma 2 kali seminggu jadi dia super irit banget. Aku suka sih exfoliating pads kayak gini karena bisa bantu ngebersihin sisa kotoran di muka.
🌺 Acwell Licorice Cleansing Toner; nah toner ini udah lama aku pakai, bahkan udah tinggal setengah botol sekarang tapi reviewnya belum muncul hahaha. Ya ini short reviewnya aja sih, tapi toner ini game changer banget karena dia bisa dipakai setiap hari karena nggak ada kandungan AHA/BHA/PHA-nya, jadi bukan termasuk exfoliating toner, tapi tetap bisa bantu angkat sisa kotoran karena kandungan licorice root-nya. Caem!
🌻 Klairs Supple Preparation Unscented Toner; padahal kemarin aku udah beli toner baru kalau kalian baca beauty haul aku bulan lalu. Jadi cerita gimana aku bisa akhirnya nyobain toner Klairs ini bisa kalian baca di postingan itu aja. Ini reviewnya juga belum up ya, tapi sejauh ini aku suka banget sama toner ini huhuhu :( Sedih aku kalau jatuh cinta sama produk yang harganya meholita.
🌵 Mario Badescu Rosewater Facial Spray; ini sebetulnya tambahan aja karena akhir-akhir ini Jogja lagi kering banget udaranya. Dingin dan bikin kulit jadi makin kering, jadi aku butuh extra boost of hydration. Biasanya aku semprot satu layer aja habis hydrating toner.
🌼 iUNIK Propolis Vitamin Synergy Serum; serum kecintaanku! Serum ini bantu banget bikin kulit jadi lembab di malam hari. Nggak berat, cepat menyerap, dan wanginya juga enak. Tunggu review lengkapnya aja yaa.
🍀 COSRX Oil-Free Ultra Moisturizing Lotion; habis selesai dengan serum, langsung aku lanjut sama pelembab. Review lengkapnya bisa langsung diklik aja linknya. Sebetulnya selain pelembab COSRX ini aku masih punya pelembabnya Banila Co dan biasanya gantian pakainya cuma pelembab yang ini lebih occlusive dibanding Banila Co jadi lebih kuat buat bantu melembabkan kulit di malam hari.
🍁 Benton Goodbye Redness Centella Spot Cream; produk spot treatment pertamaku dan aku sejatuh cinta itu. Review lengkapnya juga udah ada, di situ kalian bisa lihat betapa efeknya di kulitku bagus banget. Dia ngebantu jerawat dan bruntusan jadi lebih kalem dan nggak merah-merah lagi di kulit, mempercepat jerawat jadi hilang juga unch!
🍂 Heimish Hydrogel Eye Patch; ini extra step aja sih, sama kayak sheet mask. Jadi nggak setiap saat aku pakai. Lagi-lagi karena menyesuaikan sama udara yang lagi dingin banget, jadi aku suka kasih ini di bawah mata sama pipi dan jidat biar mengunci hidrasi kulit.
-----
Aku baru sadar ternyata panjang juga ya stepnya hahaha. Walaupun kayaknya banyak banget produk yang dipakai, aku nggak pernah ngeluh atau skip pakai skincare malam karena buatku, rutinitas pakai skincare itu udah kayak meditasi. Jadinya mau pulang larut habis beraktivitas seharian juga aku tetep lakuin aja dengan senang hati karena ya memang suka aja gitu lho. Ngejalaninnya juga nggak beban. Saranku kalau memang kalian sukanya skincare routine yang singkat, nggak perlu kok sampai sebanyak ini. Double cleansing dan pakai pelembab setelahnya juga udah cukup. Balik lagi kan keperluan setiap orang dan kulitnya beda-beda. Kebetulan aku dan kulitku cocok dengan skincare routine ini.
Kalau kamu sendiri skincare routine malam-nya seperti apa? Share dong di kolom komentar!
Berapa banyak dari kita yang sering mengabaikan perawatan kulit tangan kita? Tangan kita dipakai untuk beraktivitas sehari-hari; mengetik, mengambil barang, menyentuh makanan, dan lain-lain. Kalau tidak ikutan dirawat, kulit tangan kita yang kita gunakan untuk beraktivitas tersebut bisa terasa kasar, kusam, dan bahkan pecah-pecah sampai mengelupas. Aku bisa bilang begitu karena aku pun pernah merasakan kulit tanganku mengelupas saking keringnya dan nggak pernah dikasih lotion untuk melembabkan.
Aku akui memang perawatan badan itu sesuatu yang masih aku pandang sebelah mata. Istilahnya, kalau untuk skincare muka, aku bisa sangat picky sampai-sampai ingredients list-nya aku bacain dan bandingin satu-satu. Tapi kalau soal produk perawatan badan, aku masih lebih nyantai karena aku merasa, kulit badanku jauh lebih ‘badak’ dibanding kulit muka, yang ternyata nggak 100% benar. Lapisan kulit pada punggung tangan kita itu tipis dan perlu dirawat dengan seksama alias dengan sentuhan tender loving care (TLC). Setiap hari aku beraktivitas di luar tangan, punggung tanganku itu kena paparan sinar matahari yang jelas-jelas membahayakan, karena seringnya aku pakai tangan buat melindungi muka dari sinar matahari yang menyengat. Ditambah faktor lainnya kayak mencuci tangan beberapa kali sehari, dan sekarang ini Jogja juga lagi dilanda udara yang sangat teramat dingin, makinlah tanganku kelihatan kusam dan kering.
Nah, kebetulan kemarin juga aku dikirimin dari SNP salah satu produk terbaru mereka yaitu SNP Bird’s Nest Revital Moisturizing Hand Cream. Kemasannya ini cantik banget, harus aku akui itu. Apalagi karena biru itu warna favoritku. Hand cream ini dikemas dalam tube plastik doff dengan tutup ulir seperti mur dengan isi produk sebanyak 50 gram di harga Rp. 116.000. Sepanjang yang aku tahu, hand cream ini termasuk yang isinya lumayan banyak dibandingkan sama hand cream lainnya.
Ingredients: Water, Butylene Glycol, Caprylic/Capric Triglyceride, Prunus Armeniaca (Apricot) Kernel Oil, Butyrospermum Parkii (Shea) Butter, Arachidyl Alcohol, Dimethicone, Stearic Acid Cetearyl Alcohol, Behenyl Alcohol, Phenoxyethanol, Panthenol, Arachidyl Glucoside, Glycerin, Cetearyl olivate, Hydroxyethyl Urea, Fragrance, Sorbitan olivate, Carbomer, Tromethamine, Caprylyl Glycol, Tocopheryl Acetate, Hydrogenated Lecithin, Swiftlet Nest Extract, Allantoin, Disodium EDTA, Ceramide NP, Sodium Hyaluronate
Bird’s Nest Revital Moisturizing Hand Cream ini punya klaim triple hand care karena kemampuannya menutrisi tangan dengan shea butter, melembabkan dengan ekstrak bird’s nest, dan melembabkan dengan hydroxethyl urea. Kemudian Protective Hydrating Formula-nya mencegah air dalam kulit untuk menguap, jadinya kulit akan tetap terasa lembab bahkan setelah kita cuci tangan lagi. Oh iya, selain untuk kulit tangan, hand cream ini juga bisa digunakan untuk perawatan kuku dan kutikula lho.
Dari pertama terima produknya, aku langsung excited banget buat nyobain. Sejak kulitku pernah mengelupas itu aku memang nggak langsung beli hand cream, tapi tetap pakai body lotion biasa. Sejujurnya aku kurang suka karena kebanyakan body lotion lama banget menyerapnya dan jadinya kalau tanganku kontak dengan air lagi, dia jadi meleleh dan lengket. Ditambah tanganku gampang berkeringat, jadi aku makin males pakai. Tapi sama hand cream ini, aku cukup puas sama efek dan performanya di kulit tanganku.
Teksturnya lotion dan rasanya hampir seperti sleeping pack-nya SNP tapi dengan konsistensi yang lebih pekat sesuai buat kulit tangan, warnanya putih dan wanginya enak, segar banget. Karena udara Jogja lagi dingin banget, hand cream ini bener-bener membantu banget buat menjaga kulitku ga busikan dan bersisik sampai keriput seperti biasanya kalau lagi di tempat dingin. Dan yang paling aku suka adalah dia benar-benar nggak berat di kulit, seringan itu, cepat menyerap, dan nggak bikin sensai lengket setelah diaplikasikan bahkan setelah kena air lagi.
Overall, ini bakal jadi salah satu hand cream yang aku rekomendasikan buat kalian yang juga mengalami masalah yang sama kayak aku. Apalagi kalau tangan kalian gampang berkeringat, hand cream ini bakal jadi sahabat baru kalian. Perubahan yang aku rasakan sangat signifikan, mengingat di saat kulitku kering memang bisa mengelupas kayak ular ganti kulit, hand cream ini benar-benar penyelamat. Teksturnya ringan, wanginya enak, dan nggak meninggalkan rasa lengket sama sekali.
Maybelline Superstay Matte Ink ini adalah liquid lipstickku yang kesekian yang menunggu untuk dihabiskan. Kalau ngomongin liquid lipstick, kayaknya nggak bakal ada habisnya deh. Percaya atau nggak, dulu aku benci banget pakai lipstick. Aku inget waktu masih kecil dan harus didandanin buat ikut ke pernikahan sepupu, aku didandanin sama ibu-ibu tukang rias yang juga jadi rias pengantinnya, dan mukaku dikasih foundation dan bedak yang super whitecast dan lipstick warna merah sampai kalau dilihat di foto itu aku kayak hantu Juon karena mukanya putih :")
Fast forward belasan tahun kemudian, siapa yang sangka lipstick akan jadi salah satu produk make-up kecintaanku yang bisa mengubah vibe muka aku. Aku bisa pergi keluar tanpa ngalis, tanpa bedakan, tanpa concealer, tapi kalau tanpa lipstick atau pewarna bibir, aku bakal nggak PD. Karena bibirku ini kan udah dari sananya warnanya gelap, dan aku mulai bisa legowo kalau inilah warna asli bibirku, jadi nggak bakal mengharap lebih bahkan dengan perawatan seperti apapun dia bakal berubah warna pink. Makanya aku butuh lipstick yang high coverage, bisa langsung menutup warna asli bibirku tanpa perlu disapukan berkali-kali.
BACA JUGA: Colourpop Ultra Matte Lip Shade Bumble Review
BACA JUGA: Colourpop Ultra Matte Lip Shade Bumble Review
Nah, aku yakin banyak dari kalian yang udah tahu sama liquid lipsticknya Maybelline si Superstay Matte Ink yang terkenal karena ketahanannya yang luar biasa, saking luar biasa-nya sampai-sampai dia susah banget dibersihkan pakai micellar water biasa. Aku sempat maju mundur mau beli apa nggak karena kalau susah dibersihkan, berarti aku harus mencari pembersih khusus kan. Tapiii, gara-gara Watson kemarin diskon liquid lipstick ini, dari harga normal Rp. 115.000 jadi cuma Rp. 82.000, akhirnya aku beli lah satu. Setelah beberapa kali nyobain dan ngeswatch, aku pilih shade 135 Globetrotter.
BACA JUGA: Wardah Instaperfect Mattesetter Lip Matte Paint Shade 03 Chic Review
BACA JUGA: Wardah Instaperfect Mattesetter Lip Matte Paint Shade 03 Chic Review
Waktu lihat aplikatornya kayak begini, aku langsung ingat sama L'Oreal Infallible Pro-matte Liquid Lipstick Les Chocolats. Aku jujur, lebih suka sama aplikator liquid lipstick seperti ini karena ujungnya yang lancip itu jadi bikin lebih gampang buat menyapukan produknya ke bibir. Soalnya sampai sekarang ini kan aku nggak punya lip liner buat ngebingkai bibir dan biar lebih rapi gitu kan bentuknya, jadi kalau aplikatornya lancip begini jadi bisa lebih gampang buat bikin garis tepi di sekitar bibir. Kalian sendiri lebih prefer aplikator seperti apa?
Ini warnanya di bibirku cuma satu layer aja. Cakep yaa, warnanya orange dengan undertone coklat gitu. Maybelline Superstay Matte Ink ini juga ternyata ada wanginya gitu, wangi manis, enak deh. Aku malah baru tahu dia wangi manis, kukira tadinya dia wangi liquid lipstick biasa pada umumnya. Dia transferproof dan benar-benar bisa bertahan dari pagi sampai sore, dipakai makan apa aja nggak gentar! Downsidenya sih mungkin karena formulanya yang super matte, dia cenderung bikin bibir jadi kering dan kalau udah kelamaan di bibir jadi crumble sedikit saking keringnya. Cuma overall, aku sangat amat cinta sama dia. Pastiin aja bibir cukup lembab biar begitu pakai liquid lipstick ini nggak crack. Dia juga masih bisa dibersihkan pakai Garnier Micellar Cleansing Water yang biphase (oil-infused).
Kalian sudah cobain Superstay Matte Ink? Shade apa yang jadi favorit kalian?
Salah satu produk yang masih banyak dihindari oleh orang-orang dengan kulit berminyak seperti aku adalah pelembab. Seperti yang pernah aku bahas di postingan sebelumnya, pelembab itu dibutuhkan oleh semua jenis kulit, mau jenis kulit yang kering maupun berminyak sekalipun. Kuncinya cuma satu, cari pelembab yang memang teksturnya pas dan sesuai sama jenis kulit kita. Salah satu bentuk pelembab adalah sleeping mask. Namanya berbeda, tapi fungsinya sama aja. Sleeping mask cenderung lebih occlusive dibandingkan pelembab pada umumnya, dan mereka biasanya lama menyerap sampai semalam suntuk untuk menjaga kelembaban kulit wajah selama kita berisitirahat. Di postingan kali ini aku akan membahas soal salah satu sleeping mask yang baru-baru ini aku cobain dari brand SNP, yakni Bird’s Nest Water Sleeping Mask.
Buat yang masih belum familiar sama brand SNP, SNP sendiri masuk ke Indonesia secara resmi melalui PT. Orion Beauty International, dan produk-produknya udah ada di Guardian juga. Kalau kalian tahu ada sheet mask yang lembarannya bentuknya seperti binatang dan macam-macam itu, itu sheet mask-nya SNP lho! Lucu kan? Aku sendiri udah pernah cobain beberapa sheet mask mereka sebelum akhirnya cobain lini Bird's Nest ini, salah satunya sheet mask mereka yang varian Diamond Brightening Ampoule Mask dan Jeju Marine Water Mask, kedua reviewnya ada di postingan Sheet Mask Empties bulan lalu.
Sleeping mask SNP ini cukup unik kalau dilihat dari kemasannya, karena biasanya kebanyakan produk sleeping mask dikemas dalam kemasan jar. Nah si SNP ini kemasannya seperti sachet minuman instan. Menurutku ini convenient banget untuk dibawa kemana-mana, apalagi untuk travelling jangka pendek dan malas harus berat-berat bawa kemasan full size karena ukurannya yang mini. Tapi jangan salah sangka ya, kecil-kecil begini dia bisa aku pakai sampai 3 kali pemakaian per bungkus lho.
Ingredients: Water, Butylene Glycol, Glycerin, Cyclopentasiloxane, Trehalose, Glyceryl Stearate, Dimethicone, PEG-100 Stearate, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copolymer, Cetearyl Alcohol, Cyclohexasiloxane, Dimethiconol, Phenoxyethanol, Chlorphenesin, Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer, Caprylyl Glycol, Carbomer, Ethylhexylglycerin, Tromethamine, Fragrance, Tocopheryl Acetate, 1,2-Hexanediol, Disodium EDTA, Swiftlet Nest Extract
Key ingredients dalam produk ini adalah kandungan Swiftlet Nest Extract-nya (sarang burung walet) yang memberikan kelembaban untuk kuli, serta Glycerin untuk mencerahkan wajah, dan Trehalose untuk membantu mengatasi kulit kering sehingga kulit terlihat lebih sehat. Memangnya sepenting apa sih menjaga kelembaban kulit? Kulit yang dehidrasi atau kurang cairan merupakan kondisi kulit yang disebabkan karena polusi atau paparan sinar matahari. Jika diabaikan, kulit yang dehidrasi bisa membuat kerutan lebih jelas terlihat, kulit kering, mudah iritasi, dan make up menjadi sulit menempel. Salah satu solusi untuk menghidrasi kulit adalah dengan menggunakan produk perawatan yang tepat, yaitu yang berbahan dasar air (water based), seperti sleeping mask SNP ini. Secara teori, karena produk berbahan dasar air tekturnya sangat ringan, nggak bikin pliket dan gerah. Produknya juga cepat meresap dan tidak meninggalkan bekas minyak di permukaan kulit.
Untuk sleeping mask-nya ini sendiri, aku pakai di slot moisturizer. Jadi kalau mau pakai ini, aku nggak pakai moisturizer lagi. Awalnya aku agak ragu ya kulitku bakal cocok sama sleeping mask atau nggak karena biasanya mereka jauh lebih rich dibanding moisturizer. Apalagi kondisi kulitku yang berminyak jadi kalau moisturizernya terlalu berat, bakal bikin kulit terasa sumpek dan paginya bisa bangun-bangun muka jadi berminyak.
Setelah beberapa kali aku cobain, aku suka banget sama teksturnya yang memang ringan, dan sepertinya bakal disukain sama kulit oily seperti aku. Sleeping mask ini teksturnya gel-lotion, jadi bukan cream. Sama sekali nggak terasa berat ataupun susah menyerap di kulit. Mungkin bukan typical sleeping mask pada umumnya yang bisa dibiarkan di atas kulit sampai pagi ya, aku sendiri nggak suka sleeping mask seperti itu karena, lagi-lagi, kondisi kulitku yang berminyak nggak bisa dikasih produk leave-on semalam suntuk. Malamnya pakai ini, bangun pagi aku nggak berminyak luar biasa, tanda memang produk ini nggak berat sama sekali. Overall, aku cukup puas dengan sleeping mask ini, ternyata pakai sleeping mask nggak semenyeramkan yang aku kira, dan senang banget karena kulitku pun suka.
Untuk lihat rangkaian full dari produk SNP, kalian bisa cek langsung ke websitenya di www.snp.co.id atau follow Instagram SNP. Produk ini juga bisa dibeli di akun resmi SNP di berbagai marketplace seperti Sociolla, Shopee, dan Tokopedia.
Selama aktif di account Instagram @beautywithdummy, nggak jarang aku lihat banyak beberapa teman yang ngepost review produk yang sama dalam rentang waktu yang bersamaan. Dan produk yang dipost itu semuanya dari Benton. Aku akhirnya penasaran dong, kok bisa ya ngepost reviewnya barengan? Aku memutuskan buat main-main ke Instagramnya Benton dan di situ aku baru tahu kalau mereka rajin buka submission untuk orang-orang nyobain produk baru yang bakal mereka launching. Jadi istilah lainnya ya kayak mereka merekrut beta-tester buat produknya gitu, dengan syarat kita harus bisa review produknya dan ngepost review itu di social media kita tentunya sesuai tanggal yang sudah ditentukan. Dan karena penasaran, aku buka lah websitenya Benton dan pas banget waktu itu lagi dibuka tester buat produk mereka yaitu Benton Goodbye Redness Centella Spot Cream. Aku submit buat ikutan, dan senangnya kali pertama aku ikutan ini aku pun terpilih!
Ingredients: Centella Asiatica Extract(42%), Aqua (Water), Calamine(10%), Caprylic/Capric Triglyceride, Coco-Caprylate/Caprate, Simmondsia Chinensis (Jojoba) Seed Oil, Glycerin, Pentylene Glycol, Cetearyl Alcohol, Cetearyl Olivate, Glyceryl Stearate, Sorbitan Olivate, Glyceryl Caprylate, Houttuynia Cordata Extract, Enantia Chlorantha Bark Extract, Asiatic Acid, Madecassic Acid, Asiaticoside, Madecassoside, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copolymer, Butylene Glycol, Dipotassium Glycyrrhizate, Propanediol, Sodium Gluconate, Oleanolic Acid, Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil, Mentha Piperita (Peppermint) Oil, Hydrogenated phosphatidylcholine, 1,2-Hexanediol, Sucrose Stearate, Xanthan Gum
Jadi, produk ini adalah spot treatment yang biasa dipakai kalau lagi ada jerawat. Benton sendiri mentargetkan spot cream ini untuk menangani permasalahan kulit kayak iritasi, noda hitam, dan warna kulit yang nggak rata. Produk ini mengandung centella asiatica, calamine, tea tree, dan peppermint yang membantu menenangkan kuli yang sensitif dan iritasi. Centella asiatica itu sendiri udah dipakai di banyak produk dan terkenal karena efeknya yang memang bagus banget buat menenangkan, melindungi, dan menyembuhkan kulit. Sementara calamine powder lebih fokus bekerja untuk menyeimbangkan kadar minyak dan air, dan minyak berlebih di kulit kita. Jadi walaupun ini namanya spot treatment, efeknya nggak terbatas cuma buat bagian muka yang berjerawat.
Aku pertama terima produk ini sekitar 3 minggu yang lalu dan sejak itu aku langsung rajin pakai, pagi dan malam hari. Soalnya aku penasaran banget sama efeknya, berhubung ini kan spot treatment pertamaku, aku mau tahu apa sih pentingnya spot treatment buat kulitku. Selama ini memang buat menangani jerawat ya aku cukup pakai basic skincare aja, karena lebih sering jerawatku timbul karena efek eksternal. Contohnya makan nggak teratur, kurang tidur, keseringan begadang, atau jarang ganti handuk dan sarung bantal.
Tekstur krimnya warna pink pucat, ada baunya sedikit kayak bau obat, dan dia gampang banget dibaurkan ke kulit. Biasanya aku pakai setelah moisturizer dan sebelum sunscreen kalau pagi hari. Dia nggak lengket, nggak meninggalkan residu juga jadi putih-putih aneh gitu.
Selama 3 minggu pakai spot cream Benton ini, progresnya lumayan kenceng juga. Awalnya ekspektasiku ya bakal biasa aja gitu kan, tapi ternyata dia ngebantu banget buat banyak permasalahan kulit. Tadinya aku mikir, spot cream itu cuma bisa buat jerawat aktif doang dan bakal bikin kulit jadi kering, tapi dari Benton sendiri bilang produk ini bisa dipakai di seluruh wajah, buat semua permasalahan kulit. Jadi kalau kulit kita kemerahan, bruntusan, atau buat bekas jerawat yang menggelap, itu semua juga bisa dikasihin spot cream ini.
Kalau kamu selama ini rajin pakai spot treatment nggak? Share dong produk spot treatment yang kamu pakai!
Halo, apa kabar semuanya? Gimana nih liburan lebarannya kemarin? Kamu udah balik kerja lagi apa belum? Aku masih anteng liburan di rumah nih, baru balik lagi ke Jogja minggu depan buat UAS, sebelum disambung libur semesteran lagi hehe. Yah, semoga libur lebaran kemarin udah puas ya main dan kumpul sama keluarganya. Buat kamu yang masih belum punya kesempatan buat pulang kampung ketemu keluarga, yang semangat! Semoga bisa cepat pulang dan segera berkumpul!
Anyway hari ini kita akan ngomongin salah satu produk yang dulu sempat banyak dihindari sama orang-orang dengan tipe kulit sepertiku yakni oily. Inget ga sih kalian dulu banyak yang bilang kalo orang yang tipe kulitnya berminyak nggak perlu pakai pelembab lagi karena mukanya udah berminyak, nanti malah bisa tambah berminyak? Kalo sekarang kalian masih ada yang punya mindset kayak gitu, kayaknya udah waktunya buat berubah pikiran karena nggak peduli apa jenis kulitmu, kamu butuh pelembab. Yep, bahkan yang kulitnya berminyak sekalipun. Memilih moisturizer untuk kulit berminyak memang ada tantangannya tersendiri. Salah-salah malah kulit rasanya sumuk dan pengap, bangun pagi bisa bangun dalam keadaan muka makin berminyak akibat pelembab yang terlalu berat, makanya penting buat aku untuk nyari moisturizer yang teksturnya nggak memberatkan kulit. Biasanya kulit berminyak itu tanda kalau kulit kita kurang lembab, makanya kulit kita memproduksi minyak berlebih.
BACA JUGA: COSRX Low pH Good Morning Gel Cleanser Review
BACA JUGA: COSRX Low pH Good Morning Gel Cleanser Review
Waktu aku mau nyari moisturizer, aku sempet buka question box di Instastory karena aku bener-bener have no idea where to start. Jadi memang ini adalah produk moisturizer pertamaku. Aku udah pakai 2 produk dari COSRX dan dua-duanya aku cinta banget. Makanya aku berani nyoba langsung karena so far produknya COSRX haven't done me wrong :") Aku juga tertarik dengan tagline produknya yaitu 'oil-free', walaupun kenyataannya moisturizer ini masih ada kandungan oil-nya, yakni lemon peel oil dan tea tree leaf oil. Aku sempet bingung sih jadinya maksud oil-free di sini tuh gimana, tapi ternyata maksudnya oil-free adalah oil yang dipakai di sini termasuk essential oil yang dipakai untuk fragrance, jadi bukan termasuk moisturizing oil yang kandungannya berpotensi untuk menyumbat pori-pori. Aku juga impressed sama kandungan birch sap extract-nya itu sendiri yang menggantikan posisi kandungan air di produk ini. Untuk ukuran moisturizer drugstore, ini oke banget.
BACA JUGA: COSRX One Step Original Clear Pad Review
BACA JUGA: COSRX One Step Original Clear Pad Review
Packagingnya khas COSRX, botol plastik dengan pump. Tadinya kupikir waktu lihat isinya warna putih gitu dia bentuknya cream yang thick dan berat gitu, sempet takut nggak bakal gampang dipump keluar tapi ternyata gampang banget. Dan pumpnya itu bukan tipe yang susah dikontrol atau sekali pejet keluar banyak, bisa kita atur mau sebanyak apa produk yang dikeluarin. Enak kan? Dia juga masa PAO-nya cukup lama yakni 12 bulan.
BACA JUGA: Harlow All Day Glow Cream Review
Seperti yang bisa kalian lihat sendiri, waktu pertama dikeluarin dari kemasannya, moisturizer ini bentuknya hampir seperti cream, dan warnanya juga putih kayak susu. Tapi begitu diblend ke kulit, dia bakal meleleh dan berubah jadi transparan kayak gel. Teksturnya super duper ringan, sama sekali nggak bikin sumpek selama pakainya memang pas sesuai takaran aja. Aku selalu pakai tipis-tipis dulu, kalau kurang melembabkan bisa dilayer lagi. Biasanya cuma 3 dot aja di pipi kanan dan kiri, sama di jidat. Dia gampang diratakan, jadi a little goes a long way dan jadi hemat produk.
Ada sedikit kayak wangi-wangi balsem gitu tapi nggak strong dan nggak tahan lama juga. Kalo udah ngeblend ke kulit baunya hilang kok. Untuk kulit berminyakku, aku suka banget sama moisturizer ini. Dia enak dilayer bareng skincare lainnya, dan nggak bikin kulit sumpek. Dia enak dipakai baik pagi dan malam hari karena ya itu tadi, dia ringan banget, cocok buat pemilik oily skin. Produk ini nggak bikin sunscreen aku pilling dan nggak bikin semakin berminyak. 10/10 would buy this again!
Highlight on fleek mungkin bukan jargon yang aku tekuni selama malang melintang ngerias muka sendiri pakai make-up. Di antara face product (blush, highlight, contour, dan bronzer) yang aku paling suka pakai itu blush karena dia ngasih warna di kulitku yang memang udah coklat dan gelap, jadinya bisa kelihatan lebih hidup dan segar. Makanya aku tuh jarang pakai bronzer atau contour kecuali buat acara-acara waktu tertentu karena kadang mukaku jadi tegas banget dan kesannya jahat haha. Beda lagi kalau soal highlighter. Produk highlighter aku cuma punya satu, si Wet N Wild MegaGlo Highlighter yang juga udah pernah aku review, dan satunya si Becca ini.
Cerita awal aku beli highlighter ini adalah karena temenku ada yang beli set highlighternya Becca yang On The Glow, jadi dapet satu Becca Shimmering Skin Perfector liquid highlighter, dapet satu yang versi pressed powder highlighter. Katanya sih dia udah coba yang liquid ini dan ternyata ga cocok warnanya di kulit dia. Jadilah aku beli dengan harga preloved Rp. 75.000.
Becca ini memang udah terkenal sama highlighternya, dan shade Opal ini termasuk salah satunya yang best seller selain Champagne Pop hasil kolaborasi dengan Beauty Youtuber, Jaclyn Hill. Ini mungkin satu-satunya brand make-up high end yang aku punya sampai sekarang :") Untuk aplikatornya sendiri dia bentuknya kayak aplikator liquid lipstick/concealer, jadi bentuknya doe-foot gitu. Yang aku suka dari brand high end adalah packagingnya yang memang kerasa banget 'high end' hehe :( Dari bahan tutup botolnya aja tuh udah beda. Ya gimana kadang memang ada harga ada rupa ya.
Atas pakai highlighter, bawah nggak pakai highlighter
Waktu pertama lihat warna di botolnya aku agak takut ini bakal kelihatan aneh dan terlalu terang shadenya di kulitku. Tapiii, waktu ditotol ke muka dan diblend, jadinya cantiiik banget. Glownya nggak aneh, nggak streaky, dan kalau ditimpa cahaya jadi cakep banget! Beda sama waktu aku pakai highlighternya Wet N Wild, Becca ini menyatu banget di kulit. Dia glownya sehat gitu lho, dan memang nggak blinding banget. Mungkin kalau mau lebih blinding bisa coba yang pressed powder-nya tapi ini udah bagus bangettt aku suka! Kalau ada rejeki lebih aku mau deh cobain full versionnya soalnya dia oke juga nggak bikin tekstur kulitku lebih jelas.
Halo! Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin ya semuanya! Gimana nih, libur lebaran ini kalian pada mudik atau nggak? Sebagai mahasiswa rantau, aku mudik balik ke Bekasi karena selama masih bisa, kenapa nggak kan hehe. Seperti biasa, setelah kemarin aku ngebahas soal sheet mask empties bulan Mei kemarin, aku akan share belanjaan aku selama sebulan kemarin, skincare dan make-up apa aja yang aku beli. Aku masih takjub karena aku mulai series ini dari bulan Januari tahun ini dan sampai sekarang bulan ke-5 aku masih bisa konsisten bikin beauty haul walaupun bulan April kemarin produk yang aku beli nggak terlalu banyak. Itu artinya setiap bulan aku pasti beli skincare atau make-up baru :")
Baca juga: April Beauty Haul: The Essentials
Jadi jajanan bulan kemarin ada:
- Etude House Soon Jung pH 5.5 Relief Toner — Awalnya sempet masuk wishlist tapi habis itu lupa mau nyobain karena entah kenapa aku selalu kepikiran kalau hydrating toner Hada Labo aku habis, aku bakal cobain Thayers atau Klairs. Tapi akhirnya aku buka kuesioner di Instastory soal rekomendasi hydrating toner dan ada beberapa yang ngomongin toner Soon Jung ini. Kucari lah di di Shopee dan ternyata dia lagi diskon murah banget untuk ukuran besarnya, jadilah kubeli haha.
- COSRX Low pH Good Morning Gel Cleanser — Kalau yang ini barang preloved, kebetulan ada temenku yang udah berhenti coba-coba skincare dan akhirnya beralih ke skincare dokter. Dan dia jual ini ke aku karena tahu aku seneng banget sama face wash ini. Aku udah pernah review ya kalian bisa cek di sini.
- Heimish Bulgarian Rosewater Hydrogel Eye Patch — Akhirnyaaa setelah berapa purnama, pujaan hatiku terbeli juga! Seneng rasanya tuh, apalagi semua ini dibeli dengan uang tabungan sendiri ga ada sepeserpun minta ke orangtua haha :")
- Klairs Supple Preparation Unscented Toner — Ini juga barengan sama face wash COSRX, hasil beli dari temenku yang preloved karena dia udah beralih ke skincare dokter. Kebetulan banget kan kemarin juga sempet kepikiran cobain toner ini dan Thayers, terus ada teman yang jual di bawah Rp. 100.000 ya ampun terharu aku. Soalnya harga aslinya dia sekitar Rp. 250.000.
- Maybelline Superstay Matte Ink Liquid Lipstick in the shade Globetrotter — Berhasil beli liquid lipstick ini setelah berbulan-bulan cuma ngelihatin doang di Shopee seliweran. Aku kayaknya jarang deh beli lipstik kalau harganya di atas Rp. 100.000, makanya aku lamaaa banget buat purchase si Superstay Matte Ink ini. Plus aku juga maju mundur karena mikir aku butuh nggak gincu yang katanya susah dibersihin ini. Waktu beli ini dia lagi diskon di Watson dari harga normal Rp. 115.000 jadi cuma Rp. 82.000 aja hehe.
- Maybelline Define & Blend Brow Pencil in the shade Grey Brown — Ini pembelian impulsif yang aku sesali. Kalian bisa baca reviewnya di sini.
- Viva Brow Pencil in the shade Black — Repurchase yang kesekian kalinya! Aku penggemar setia Viva terutama pensil alisnya. Dan tadinya kupikir mungkin pensil alis Maybelline yang baru bakal bisa gantiin Viva o tapi ternyata tidak Ferguso.
- Makeup Revolution Conceal and Define Concealer in the shade C11 — Ugh, hands down, ini bagus banget. Setelah cobain Colourpop No Filter dan Maybelline, aku akhirnya menemukan concealer yang sangat amat worth it dari segi harga dan kualitas. Tunggu reviewnya ya!
- For Skin's Sake Buttered Lip Balm in the shade Cherry — Sebetulnya aku nggak terlalu butuh-butuh banget lip balm baru karena aku masih punya Maybelline Baby Lips dan itu juga belum habis, tapi karena ini produk barunya FSS dan supaya tetap relatable sama dunia beauty, akhirnya aku beli deh hehe. Pas juga di Shopee ketemu yang jual di bawah harga aslinya so why not?
- Some eye brushes — Akhir-akhir ini aku lagi into eye make-up! Biar face palette Focallure x Tasya Farasya kepake aja sih, kan sayang dianggurin hehe. Sekalian buat latihan dan bisa make-up buat wisuda sendiri nanti. Ini unbranded sih brushnya, harganya satu set 12 pcs cuma Rp. 30.000.
-----
Untuk bulan kemarin aku ada wishlist yang pengen dipenuhi yaitu eye patch-nya Heimish yang udah dari dulu banget pengen cobain dari waktu pertama buka beauty account di Instagram karena dia udah direview di mana-mana. Maafin ya emang anaknya gampang keracun. Aku rasa juga ya why not gitu lho, berhubung aku ga punya eye cream atau eye treatment apapun juga. Sama concealernya Makeup Revolution sih, udah kepikiran lama banget buat cobain dia tapi kemarin baru check out pas harganya diskon haha. Gercep banget aku tuh.
Yaudah segitu aja beauty haul bulan Mei kemarin. Kalau kalian belanja apa aja kemarin? Share dong!
Memasuki bulan baru, berarti saatnya sheet mask empties, yay! Kebetulan di bulan Mei kemarin produk yang habis cuma hydrating toner aku, entah kenapa susah banget ya ngabisin produk skincare tuh haha padahal dipakainya tiap hari. Aku ngelihat orang-orang bisa cepet banget ngehabisin berbotol-botol toner dan serum, meanwhile aku sendiri bisa sampai 5 bulan apa-apa tuh baru habis. Maka dari itu seperti biasa kita akan bahas sheet mask empties aja yang memang paling gampang dihabisin!
Baca juga: Sheet Mask Empties Bulan Desember
Baca juga: Sheet Mask Empties Bulan Desember
Bulan Mei kemarin aku bertekad buat stop pembelian segala jenis sheet mask karena mereka udah numpuk banyak banget dan mencoba buat ngehabisin dulu stok yang ada. Harapannya sih juga karena sheet mask itu hitungannya cukup mahal buat produk yang satu kali pakai aja, apalagi essence yang suka nyisa-nyisa di kantongnya itu nggak baik kalau mau dipakai lagi, jadi memang semua harus segera dibuang. Sheet mask sekarang harganya macem-macem, bahkan ada yang sampai di atas Rp. 100.000 :( Padahal ditambah beberapa ribu lagi udah bisa beli toner/serum, sayang kan? Ya walaupun balik lagi ke kemampuan finansial masing-masing orang sih hehe.
Jadi sheet mask empties bulan kemarin aku pakai:
🍃 Mediheal Tea Tree, Collagen, Vita Lightbeam
🍃 Missha Tea Tree
🍃 Holika Holika Lemon
🍃 Garnier Pure Charcoal
🍃 SNP Jeju Marine Water, Diamond Ampoule
🍃 Secriss White Pearl
Dari semuanya, aku paling suka sama Mediheal Collagen yang kuning. Dari segi lembaran maskernya emang Mediheal udah nggak usah diragukan lagi, dia selalu fit di muka aku. Essence-nya Collagen ini enak banget, pas nggak kebanyakan dan nggak lama menyerap ke kulit. Dibiarin beberapa menit udah hilang aja menyerap nggak lengket dan nggak perlu dibilas lagi. Efeknya di kulit juga jadi kenyal dan mencerahkan banget, walaupun cuma sesaat ya haha.
Sisanya sih nggak ada yang terlalu signifikan, cuma ngasih hydration aja ke kulit. Yang paling aku nggak suka dari sheet mask kemarin cuma si Garnier. Padahal harapannya udah tinggi banget nih, secara kan ini salah satu varian sheet mask terbarunya Garnier. Aku sih pernah pakai yang varian Pomegranate dan rasanya sama aja kayak Pure Charcoal ini, agak bikin perih di sekitar mulut dan hidung karena kulitku di sekitar situ sensitif.
Kalau kalian bulan kemarin udah ada empties apa belum? Share di kolom komentar ya!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons