Sebagai orang yang baru comeback ke dunia beauty lagi, aku ga tahu di mana popularitas Skin1004 di Indonesia sekarang ini. Aku cuma pernah pakai produk mereka sekali di tahun 2020. Waktu itu aku dikasih toner madagascar Skin1004—masih satu lini sama ampoule ini—dan hasilnya sebenarnya biasa aja. Mungkin karena waktu itu kulitku lagi dalam keadaan bagus jadinya kurang berasa ya. Aku sendiri emang niat buat beli ini karena kulitku butuh sesuatu yang bisa bantu dorong kelembaban dan hidrasi. Aku terlalu sering pake retinol tanpa peduliin kelembaban dan hidrasi kulit udah tercukupi, makanya aku beli ampoule aja biar lebih nendang. Mungkin jodoh, pas lagi buka Shopee, tiba-tiba ampoule Skin1004 lewat begitu aja dan ternyata lagi diskon. Ga pake nunggu lama aku langsung check out!
Aku emang gampang kepincut sih sama produk ukuran besar kalo mereka lagi diskon. Karena dengan ukuran 100ml kayak gini, pemakaiannya bisa tahan lama banget di aku, jadi aku ga perlu sering-sering beli skincare baru. Walaupun pengalaman pakai toner mereka dulu ga terlalu berkesarn di aku, tapi Skin1004 punya reputasi yang bagus, jadinya aku ga ragu buat nyobain ampoule ini.
Skin1004 Madagascar Centella Ampoule punya klaim membantu mlembabkan dan menenangkan kulit. Sesuatu yang sangat aku butuhkan saat ini akibat terlalu sering pakai retinol tanpa dibarengi sunscreen. Karena aku mau back to basic, jadinya aku mau fokus cari produk-produk yang bisa bantu melembabkan dan menghidrasi.
Pas aku cek di box-nya, tertulis kalau ingredients di ampoule ini terdiri dari 100% centella asiatica extract. Agak mencengangkan ya, karena kayaknya ini pertama kalinya aku ketemu skincare yang cuma pakai 1 bahan aja. Oh iya, ngomongin soal ampoule, ini adalah ampoule ketigaku. Sampai saat ini masih ga tahu apa bedanya ampoule sama serum, cuma sih kata orang ampoule tuh serum tapi lebih concentrated aja.
BACA JUGA: Dr. Ceuracle Vita Propolis Ampoule Review
Aplikator produk ini menggunakan pipet yang di ujung mulut pipetnya agak miring. Kalau kalian perhatikan di foto, itu bukan patah atau ilusi kamera ya, mulut pipetnya memang didesain miring. Kayaknya sih untuk memudahkan kita buat langsung apply produknya ke kulit muka biar ampoule-nya ga jatuh kemana-mana. It's a nice little touch, tapi aku sendiri tetap taruh ke tangan dulu dan ga pernah langsung ke muka karena buatku malah ribet kalau langsung ke muka. Aku biasanya pakai 6 drop aja (yes, I count them) untuk seluruh muka, pagi dan malam hari.
Tekstur produknya cair, agak sedikit lebih lengket dari air tapi ga heavy sama sekali. Dia enak dibaurkan ke kulit, langsung ngasih kesan glowing dan plumping. Ga ada bau yang mengganggu, dan enak dilayer sama banyak produk. So far dia membantu banget buat menenangkan kulitku yang super dehidrasi. Tekstur kulit udah jauh lebih membaik, ga lagi kasar. Produksi minyak juga lebih moderate dibanding sebelumnya. I understand why people raved this product back then, karena memang bikin kulit jadi nyaman banget. 10/10 would repurchase!
Tekstur produknya cair, agak sedikit lebih lengket dari air tapi ga heavy sama sekali. Dia enak dibaurkan ke kulit, langsung ngasih kesan glowing dan plumping. Ga ada bau yang mengganggu, dan enak dilayer sama banyak produk. So far dia membantu banget buat menenangkan kulitku yang super dehidrasi. Tekstur kulit udah jauh lebih membaik, ga lagi kasar. Produksi minyak juga lebih moderate dibanding sebelumnya. I understand why people raved this product back then, karena memang bikin kulit jadi nyaman banget. 10/10 would repurchase!
Rasanya udah lama banget ga pernah nulis di blog ini. Kebetulan memang hidupku lagi roller coaster banget, panjang kalo diceritain haha. Aku emang udah ga seaktif dulu di komunitas beauty Indonesia. Jangankan blog, Instagram-pun juga udah ga pernah update lagi. Walaupun dalam hati aku kangen ngonten beauty, tapi waktu dan tenaganya belum ada.
Jadi apa yang bikin Dyn akhirnya balik nulis di blog lagi?
Sejak beralih jadi livestreamer game di Youtube, aku ngerasa kondisi kulitku tuh buruk banget. Salah satu faktornya karena intensitasku di depan layar monitor berjam-jam, ditambah jam tidur dan asupan air putih yang kurang bikin kulitku jadi dehidrasi parah. Aku juga sempat malas pakai sunscreen (I know, shocking!) selama berbulan-bulan padahal aku tiap malam pakai retinol. My skin was a mess. Aku seolah-olah lupa caranya ngerawat kulit, main pake skincare ini itu tanpa riset dan berharap kulitku jadi lebih baik.
Tapi 1 bulan belakangan ini aku akhirnya sadar kalo aku ga bisa kayak gini terus-terusan. Kulitku bakal makin ngamuk, dan makin kusam, apalagi aku udah ga muda lagi. I need to give my skin a proper care. Jadinya aku mulai balik lagi pake produk-produk yang dulu selalu jadi andalanku. Jujur aku udah lama ga ngikutin perkembangan beauty product di Indonesia sejak berhenti ngonten, aku cuma beli yang kebetulan lewat di home Shopee aja. Tapi jadinya kulitku malah makin berantakan karena aku ga riset dulu.
BACA JUGA: Belanjaan 11.11 Haul!
Nah, di bulan September ini aku beli beberapa produk yang hopefully bisa bikin kulitku kembali ke masa jayanya:
- Skin1004 Madagascar Centella Ampoule
- Paula's Choice Skin Perfecting 2% BHA Liquid Exfoliant
- Reset The Skin 1% Actosome Retinol Serum
- Skintific Alaska Volcano Pore Clay Stick
- Dear Me Beauty Overnight Renewal Water Cream
Aku beli beberapa retinol sekaligus karena yang lagi kupake sekarang dari Originote rasanya kurang nendang entah kenapa. Mungkin salahku juga karena ga dibarengi sama sunscreen yang rutin ya jadinya hasilnya ga maksimal. Tapi jaga-jaga aja aku ngestok retinol karena yang lama juga udah mau abis. Aku udah mulai pake retinolnya Dear Me Beauty dan so far I'm loving it karena teksturnya moisturizer bukan serum, jadi berasa lebih melembabkan.
Aku juga balik mau pake masker lagi karena pori-poriku guedeeeee banget. Efek dehidrasi yang luar biasa, mukaku jadi penuh sama sebaceous filaments ugh. Makanya aku cobain aja maskernya Skintific yang kebetulan belum pernah dicoba juga, jadi bisa aku jadikan konten review sekalian hehe.
Yah, kurang lebihnya gitu aja sih. Ke depannya aku bakal coba buat aktif lagi di blog dan Instagram karena aku kangen banget nulis panjang di sini. Harapannya sih juga bisa bikin aku jadi makin rajin skincare-an karena ada niat buat review produk. Thanks for reading and have a nice day!
Mungkin enggak banyak dari kalian yang tahu kalau aku suka banget nonton anime. Bahkan kalau di Spotify Wrap, genre Jpop itu enggak pernah absen dari top genre of the year yang aku dengarkan. There's just something about Japanese entertainment yang menarik banget, mulai dari film mereka—talking about Alive In Borderland, duh—anime, lagu-lagu, sampai tentunya skincare!
Aku yakin kalian semua udah pada familiar sama brand Jepang satu ini yang paling dikenal karena produk-produk sunscreen-nya. Enggak heran sih, karena nama Anessa sendiri diambil dari bahasa Jepang yang artinya "hot sand", yang bikin brand ini punya filosofi buat membuat kulit kita tetap cantik meski di bawah sinar matahari.
Nah, di sini aku yakin kalian juga enggak asing sama karakter warna biru kesayangan kita semua, Doraemon si kucing robot dari masa depan yang sukses nemenin masa kecil kita. Sampai-sampai pas di film Stand By Me, siapa sih yang enggak netesin air mata pas Doraemon pergi??? Berhubung aku juga bucin sunscreen dan suka banget Doraemon, aku penasaran nih buat cobain sunscreen hasil collab Anessa dan Doraemon. Yuk, simak review-nya!
Aslinya produk ini bernama Perfect UV Skincare Milk, cuma untuk collab dengan Doraemon mereka ubah packaging luarnya jadi bergambar Doraemon. Sunscreen ini punya SPF50 + yang cocok banget buat kamu yang punya banyak aktivitas di luar ruangan (tapi tentunya tetap wajib pakai pelindung lainnya dari sinar matahari ya!). Berikut beberapa klaim dari Anessa Perfect UV Skincare Milk:
- Perlindungan terhadap partikel terkecil
- Dilengkapi 50% Skincare Ingredients dengan Anti-wrinkle Formula
- Melembapkan kulit dengan kandungan Collagen dan Hyaluronic Acid
- Friction-resistant & Mask Stuffiness Resistant
- Dapat digunakan sebagai primer Make-up
- Formula ringan dan tidak lengket
- Colorant free / Non-comedogenic / Dermatology-tested
Dari klaimnya cukup menjanjikan banget ya. Salah satu hal penting dalam sunscreen yang selalu aku butuhkan adalah teksturnya yang enggak boleh bikin kulit kerasa berat, tapi bisa cukup melembabkan. Kalian pasti tahu kan rasanya nyari suncreen yang cocok di kulit kayak nyari jodoh alias susah banget! Padahal sunscreen itu pemakaiannya enggak boleh diirit, dan sebisa mungkin reapply biar proteksinya tetap oke. Jadi kalau sunscreen yang kita pakai enggak bikin nyaman di kulit, it's a big no!
BACA JUGA: Clinelle UV Defense SPF 50 PA+++ Review
Untuk cara pakainya sendiri cukup mudah ya, tinggal dikocok aja sebelum kita keluarkan produknya—btw mulut botolnya berbentuk corong, jadi memudahkan banget buat nakar seberapa banyak produk yang mau kita pakai biar enggak bleber kemana-mana, love it! Teksturnya sendiri cair banget, warnanya putih pekat, persis kayak susu. Enggak heran namanya UV Skincare Milk hehe. Untuk baunya sendiri khas sunscreen pada umumnya, enggak menyengat yang sampai menusuk hidung.
Dia mudah diratakan, enggak butuh waktu lama buat pakai sesuai takaran. Enggak menggumpal juga kalau dipakai sendiri, tapi aku notice kalau misal kalian punya kulit yang rentan dehidrasi, menurutku sunscreen ini bikin kulit berasa agak kering. Jadinya kalau skin prep sebelum pakai sunscreen ini kurang bisa ngasih hidrasi dan ngunci, begitu dilayer sama makeup jadinya akan pilling alias menggumpal. Biasanya aku suka skip moisturizer kalau di pagi hari karena sunscreen aja udah cukup melembabkan. Tapi kalau sama Anessa ini aku tetap harus pakai pelembab, cuma cari yang memang ringan dan enggak bikin terlalu berat.
Berikut perbandingan kulitku dengan dan tanpa sunscree Anessa. Kalau di kamera sih enggak kelihatan ya, tapi kalau di bawah lighting tertentu, apalagi ketika udah pakai makeup, mukaku jadi suka kelihatan abu-abu entah kenapa. Kalau enggak diratakan dengan baik juga di kulit kelihatan abu-abu, jadi pastikan kalian benar-benar blend sunscreen-nya ya, jangan buru-buru. Oh dan satu lagi yang perlu diingat, sunscreen ini enggak bikin kusam ya guys!
Overall, it's a pretty good product. Kenyamanan tetap jadi yang nomor satu kalau urusan sunscreen dan menurutku sunscreen Anessa Perfect UV Skincare Milk ini cukup nyaman. Aku juga merasa lebih "terproteksi" karena SPF-nya yang tinggi karena kebetulan aku cukup banyak menghabiskan waktu di luar ruangan.
Kalau kalian gimana, udah pernah coba sunscreen dari Anessa belum?
Sebagai orang yang kerja di bidang media, aku jadi sering banget ketemu sama banyak klien buat bahas partnership, bahkan enggak jarang juga harus berhadapan sama narasumber acara. Jadinya kalau misalnya enggak pakai parfum sehari aja itu udah mustahil banget deh! Apalagi kerjaanku bikin aku harus bisa bergerak mobile dari satu tempat ke tempat lainnya.
Aku sendiri termasuk orang yang gampang banget keringetan. Apalagi kemana-mana aku mostly jalan kaki. Dari rumah ke stasiun, dari stasiun ke kantor, dari kantor lanjut entah ke mana lagi. Dan untuk bisa mengikuti ritme kerjaku yang kayak gitu aku butuh banget parfum tahan banting yang enggak gampang hilang, plus wanginya harus cocok dong kaannn.
Here comes Teratu Perfume! Beberapa minggu lalu aku sempat dikirimkan sama teman-teman baik hati dari Teratu untuk cobain parfum mereka. First and foremost, aku baru tahu kalau Teratu punya produk parfum, jadi aku kaget dong pas mereka nawarin aku untuk cobain. I immediately said yes karena penasaran banget mau cobain parfum dari brand lokal. Yuk, lanjut baca buat tahu my impression on them!
BACA JUGA: Miniso Perfume Champagne Life Review
Jadi buat yang belum tahu, Teratu ini punya 8 pilihan parfum yang bisa kamu sesuaikan sama mood dan personality kamu. Kebetulan di sini aku punya 3: White, H.E.R.S, dan Vintage Rose. Dari segi packagingnya cukup simple ya, bagian badannya bening jadi bisa kelihatan isinya langsung, bagian tutup parfumnya pakai warna silver, and that's it. Menurutku pribadi yang bucin packaging, desainnya termasuk yang biasa aja, nothing wow banget, but it serves its purpose. Cuma nih ya intermezzo dikit, waktu datang nih aku sempat deg-degan kalau parfum si H.E.R.S ini jadi rusak karena warnanya kuning sendiri haha.
Menurut kalian gimana gengs soal packaging Teratu ini?
Parfum pertama yang akan kubahas adalah si Vintage Rose. Dari klaimnya parfum ini bisa dipakai enggak cuma cewek aja tapi cowok juga. Dan aku setuju karena warnanya menurutku deep banget gitu lho, ngerti enggak? Bukan yang manis atau light, tapi kayak ada hint musky-nya gitu.
- Top notes: Baie rose, raspberry, red rose
- Middle notes: Roses, cambodia blossom, Raspberry blossom, jasmine
- Base notes: Patchoulli, amber, sandalwood, paper reed, white musk
Aku pribadi kurang suka sama wangi yang Vintage Rose ini karena aku lebih masuk sama wangi-wangian manis. Tapiiii pacarku suka banget, dia bahkan selalu pakai Vintage Rose kalau di rumah hahah. Jadi benar ya apa yang diklaim Teratu kalau parfum ini cocok juga buat cowok. But for me personally, terlalu strong dan like I said, aku prefer wangi yang manis kayak gula atau madu hehe. Wanginya sih mengingatkan aku sama old lady vibe?
Lanjut ke parfum kedua, H.E.R.S, dan langsung aku spill aja lah ya kalau ini favoritku dari 3 parfum Teratu yang aku cobain! Kadang aku masih suka heran ya sama diri sendiri bahkan sebelum lihat notes-notes-an parfumnya, badan ini tuh tahu aja mana wangi yang emang disukain sama enggak. Karena ternyata pas kulihat di base notes H.E.R.S tuh ada vanilla which is my favorite scent!
- Top notes: Apple, bergamot, peach, blackcurrant, mandarin orang
- Middle notes: Freesia, lily, jasmine, gardenia, magnolia
- Base notes: Sandalwood, patchouli, amber, musk, vanilla
Dari ketiga parfum yang udah kucoba, ini yang wanginya paling aku banget! Very soft, very light, enggak nusuk hidung, benar-benar segar banget buat dipakai sehari-hari. Bahkan saking sukanya juga di rumah aku pakai karena wanginya nagih, bikin mood jadi enak. Manisnya sih enggak terlalu ketara ya menurutku, dia masih lebih condong ke kayak wangi fresh linen gitu, kayak baju abis dilaundry, but with a hint of sweetness.
Aaaand last but not least, White! Ini dari wanginya aja langsung bikin aku throwback waktu jalan-jalan ke Sarangan dan harus lewatin hutan yang dingin di antara pohon-pohon pinus tinggi. Wanginya kayu banget, dan menurutku ini bakal cocok sama cowok kebanyakan sih. Wanginya ngasih vibe yang maskulin tapi enggak nusuk hidung.
- Top notes: Bergamot, pink pepper, aldehydes, fig
- Middle notes: Rose, ylang-ylang, lavender, iris, violet, geranium, carnation, hyacinth, orchid
- Base notes: Patchouli, sandalwood, vetiver, vanilla, cashmeran, oakmoss, tonka bean
Sejujurnya aku belum sering pakai White (karena way too obsessed sama si H.E.R.S, pardon me hihi), tapi kalau yang H.E.R.S udah abis aku kayaknya bakal lanjut pakai White karena wanginya masih masuk di aku.
Semua parfum di atas diklaim punya ketahanan kurang lebih 5 jam sebelum aplikasi berikutnya. Dari sepengalamanku sih biasanya aku apply di jam 8 pagi, jam 1 siang udah mulai agak ngilang memang jadi klaimnya cukup akurat ya. It breaks down nicely kalau kena keringat, dan yang paling penting adalah parfumnya enggak bikin kulitku jadi merah-merah, yay!
Untuk parfum ukuran 60ml ini bisa kamu beli di harga Rp99.000, dan ada juga versi kecilnya di 5ml dengan harga Rp15.000. Ramah banget di kantong kan?
Buat yang mau cek katalog lengkap parfum Teratu bisa langsung aja cek Instagram mereka di @teratubeauty. Dan buat yang mau langsung check out bisa cusss meluncur ke Shopee mereka!
Ngomongin soal moisturizer enggak pernah ada habisnya. Dari yang cuma sekedar melembabkan sampai bisa bantu mengatasi masalah kulit kayak mencerahkan noda hitam, yang mengandung retinol biar menyamarkan garis halus, yang mengandung UV, ada juga yang ngasih efek tone up biar bisa kita pakai pas lagi no makeup-makeup day.
Kalau aku pribadi sih enggak neko-neko ya, yang namanya moisturizer udah bisa bantu mengunci hidrasi aja juga aku udah happy. Untuk efek lainnya misal butuh yang bisa mencerahkan noda hitam, biarlah itu jadi tugas serumku aja hehe. Nah tapiii, beberapa waktu lalu aku sempat dikirim sama brand Yves Rocher salah satu produk mereka yaitu Yves Rocher Camomille Moisturizer.
BACA JUGA: Dorskin Matcha Glow Dream Mask Review
Jadi kalau di webnya sih tulisannya dia cocok buat kulit yang sensitif sesuai dengan namanya. Kulitku sendiri sih enggak termasuk yang sensitif ya, walaupun beberapa produk skincare suka bikin kulit jadi berasa kayak panas atau gatal gitu tapi menurutku enggak sampai bikin jadi sampai merah-merah atau ngasih efek yang visual gitu.
Intinya sih produk ini diklaim bagus buat kalian yang kulitnya gampang merah-merah karena kebakar, misal karena kena sinar matahari, atau yang memang dari sananya mukanya gampang timbul kemerahan. Kan memang sulit ya cari produk yang cocok sama kulit sensitif. Enggak cocok dikit langsung kelihatan soalnya.
Moisturizer ini mengandung glycerin dan untuk kandungan camomille-nya sendiri ada di urutan ke-4. Dia udah silicone free, alcohol free, fragrance free, dan mineral oil free. Benar-benar bebas dari hal-hal yang enggak cocok buat kalian pemilik kulit sensitif.
Buat teksturnya sendiri tuh enak banget di kulit. Termasuk tekstur moisturizer yang aku suka karena bisa bantu melembabkan kulit tapi enggak bikin kulit jadi lebih sumuk ataupun berasa berat. Setelahnya juga kulit berasa halus dan plump banget. Dia bisa dipakai mau pagi ataupun malam, jadi kalian enggak perlu bingung karena di dalamnya enggak ada ingredients yang cuma bisa dipakai malam hari doang.
Terus gimana efeknya? Sebetulnya sih enggak terlalu kelihatan efeknya di aku karena aku sendiri enggak punya kulit sensitif. Tapi sejauh ini dia does its job properly as a moisturizer. Pertanyaannya, apakah aku bakal repurchase produk ini ke depannya? Mungkin, tergantung kebutuhan kulitku aja. Cuma karena kulitku enggak terlalu neko-neko jadinya sih mungkin aku bakal prefer produk lain yang lebih murah. Tapi kalau kalian pemilik kulit sensitif dan selama ini susah dapat moisturizer yang cocok buat kulit kalian, this one is worth to try!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons